Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 24 Agustus 2022, Mari dan Lihatlah
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Pey Hurint dengan judul Mari dan Lihatlah.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Pey Hurint dengan judul Mari dan Lihatlah.
RD. Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik dengan merujuk Kitab Wahyu 21:9b-14, dan bacaan Injil Yohanes 1:45-51, Pesta Santo Bartolomeus.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Rabu 24 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Cukup sulit untuk meyakinkan seseorang tentang selera dan rasa hati. Kita tidak bisa memperdebatkannya. Orang mesti mengalami sendiri tentang sesuatu, baik soal rasa hati maupun selera, baru dia bisa membuktikan dan menilai sendiri.
Ada ungkapan Inggris yang mengatakan, "Tak ada perhitungan untuk rasa."
Filipus telah mengalami perjumpaan dengan Yesus, bahkan dia telah tinggal bersama Yesus. Karena itu, Filipus memberitahu kepada Bartolomeus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 24 Agustus 2022, Melihat Yesus dalam Terang Iman Sejati
Tapi dia sulit dipengaruhi. Seperti orang Israel umumnya, Bartolomeus tahu seperti apa Nazaret, tak mungkin ada nabi datang dari sana.
Maka dengan sinis dia berkata, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
Daripada berdebat tanpa ujung, Filipus berkata, "Mari dan lihatlah!"
Perjumpaan dengan Yesus mengubah semua gambaran negatif dalam diri Bartolomeus. Yesus kenal dia, bahkan Yesus sudah melihat dia di bawah pohon ara, sebelum Filipus menemui dia.
Rasa hati berubah. Keraguan tentang Yesus sebagai Mesias menghilang.
Dan dengan tulus dia berkata, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel."
Kesan pertama dengan Yesus begitu menggoda hatinya, dan Bartolomeus tetap tinggal bersama Yesus, menjadi rasul Yesus, mewartakan Yesus sampai ke India.
Bartolomeus senantiasa dalam kesetiaan sebagai rasul dan pewarta Injil dia menikmati juga sukacita surgawi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 24 Agustus 2022, Kejujuran dan Keiklasan Itu yang Utama
Kadang sulit membuktikan kepada orang lain pengalaman kita dengan Yesus. Setiap kita harus mengalami sendiri perjumpaan dengan Yesus.