Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022, Kesesuaian Antara Kata dan Perbuatan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RP. John Lewar SVD dengan judul Kesesuaian Antara Kata dan Perbuatan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RP. John Lewar SVD dengan judul Kesesuaian Antara Kata dan Perbuatan.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yehezkiel 43:1-7a, dan bacaan Injil Matius 23:1-12.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Rabu 20 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari–saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Orang Farisi dan Ahli Taurat dikenal sebagai orang yang mendasarkan seluruh hidupnya pada Taurat.
Mereka adalah para pengajar yang disegani dalam masyarakat Yahudi. Yesus mengakui status mereka ini.
Yesus minta para murid turuti dan lakukan sesuatu yang mereka ajarkan.
Namun Yesus juga mengingatkan mereka untuk tidak menuruti perbuatan-perbuatan mereka karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Mereka menyusun aturan, tata tertib yang berat bagi orang lain sambil membebaskan diri.
Yesus sebenarnya tidak memandang buruk ajaran dan hukum yang dibuat oleh orang Farisi dan ahli Taurat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022, Keselarasan Antara Kata dan Perbuatan
Ajaran mereka berasal dari sumber yang sama yaitu Allah sendiri. Ajaran itu berguna untuk membawa manusia mengenal Allah dan setia pada peraturan-peraturan Allah.
Yesus mengkritik orang Farisi dan Ahli Taurat karena mereka menempatkan diri sebagai pemimpin, bos dan majikan yang patut dihormati dan dihargai semua orang, akan tetapi hidup mereka justru tidak mencerminkan hal yang patut dicontoh.
Mereka mengajar orang banyak tentang hukum, nilai-nilai sosial dan kebenaran, tetapi sikap dan perbuatan mereka malah jauh dari kebenaran itu sendiri.
Tuhan Yesus melihat kontradiksi yang amat menonjol antara kata dan perbuatan mereka. Artinya, tidak ada kesesuaian antara kata dan kelakukan.
Singkatnya, Tuhan mencela sikap orang Farisi dan ahli Taurat karena beberapa hal.
Pertama, tidak ada kesesuaian antara kata dan perbuatan nyata.
Kedua, suka mencari perhatian dan pujian dari orang lain.
Ketiga, tidak mencintai kebenaran.
Keempat, munafik dan sombong. Kelima, menganggap rendah orang lain.
Karena sikap-sikap yang tidak terpuji inilah maka Tuhan Yesus berpesan kepada masyarakat sederhana agar mereka boleh mendengar ajaran dari orang Farisi dan ahli Taurat tetapi tidak boleh meniru teladan hidup mereka yang jelek.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 18 Agustus 2022, Datang kepada Tuhan Pakai Pakaian Pesta
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Tuhan Yesus mengajak kita menjadi pribadi yang seimbang yakni menjaga kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan kita.
Kita tidak boleh bicara dan mengajari orang lain supaya mereka hidup baik sementara diri kita sendiri hidup dalam keadaan morat-marit.
Terkadang kita juga bersikap seperti orang Farisi dan ahli Taurat yang munafik dan tidak konsekuen.
Kita menuntut orang lain supaya hidup dan berbuat yang benar tetapi diri kita sendiri malah melakukan yang tidak baik.
Maka Tuhan mengajak kita supaya kita hidup sesuai apa yang kita katakan dan apa yang kita katakan itulah yang kita hidupi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 15 Agustus 2022, Mengikuti: Meninggalkan
Keselarasan antara hal-hal baik yang keluar dari mulut dengan tindakan yang kita lakukan, adalah tantangan bagi setiap pengikut Kristus.
Mengajar hal-hal baik, seperti memberi ampun, jujur, setia, berderma, bersikap adil dan tidak pilih kasih adalah sangat mudah, tetapi perlu usaha luar biasa untuk bisa melakukannya.
Tetapi hidup kita justru dilihat dari apa yang kita lakukan secara konkret bukan meluluh teori.
Kontemplasi
Diam diri dalam keheningan. Periksalah diri anda sendiri. Akan ada bahaya.
Kalau Anda cenderung pamerkan wibawa, menyalahgunakan jabatan, mempersulit orang lain dan membuat orang menjadi tidak nyaman.
Kita belajar untuk bersikap rendah hati dan tidak menonjolkan diri.
Yesus mengatakan, "Barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan" (Matius 23: 12).
Doa
Ya Tuhan Yesus, aku adalah manusia lemah. Bantulah aku yang sering rapuh dan berdosa ini.
Semoga kata-kataku selaras dengan tindakan dan perbuatanku dalam praktek hidup setiap hari. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Sabtu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022

Bacaan Pertama: Yehezkiel 43:1-7a
Kemuliaan Tuhan masuk kembali ke dalam bait suci.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel:
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke pintu gerbang Bait Suci yang menghadap ke timur.
Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari timur, dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu, dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.
Apa yang nampak olehku itu mirip dengan apa yang dahulu kulihat, ketika Tuhan datang untuk memusnahkan Kota Yerusalem, dan mirip juga dengan apa yang kulihat di tepi Sungai Kebar.
Maka aku bersujud menyembah. Sewaktu kemuliaan Tuhan masuk ke dalam Bait Suci melalui pintu gerbang timur, aku diangkat oleh Roh dan dibawa ke pelataran dalam. Sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan Tuhan.
Lalu, sedang orang yang mengukur bait suci berdiri di sampingku, aku mendengar Tuhan bersabda kepadaku dari dalam Bait Suci. Beginilah firman-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku. Di sinilah Aku akan tinggal di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14
Refr. Kemuliaan Tuhan tinggal di bumi kita.
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
Bait Pengantar Injil: Alelluya
Refr. Alelluya, Alelluya, Alelluya
Bapamu hanya satu, ialah yang ada di surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.
Bacaan Injil: Matius 23:1-12
Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan.
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang.
Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
Tetapi kalian, janganlah kalian suka disebut ‘Rabi’; karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara.
Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus.
Siapa pun yang terbesar di antaramu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS