Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 16 Agustus 2022, Sikap Orang Terhadap Harta Kekayaan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Sikap Orang Terhadap Harta Kekayaan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Sikap Orang Terhadap Harta Kekayaan.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yehezkiel 28:1-10, dan bacaan Injil Matius 19:23-30.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Selasa 16 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Dalam berita Injil hari ini Yesus mengatakan betapa sukarnya orang kaya masuk Surga.
Pernyataan ini adalah lanjutan dari dialog Yesus dengan orang muda yang kaya.
Yesus minta dia jual harta miliknya dan memberikannya kepada orang miskin. Dia pergi dengan sedih.
Dia merasa berat untuk melepaskannya, karena banyak uang dan berlimpah hartanya.
Sebagaimana kita tahu yang namanya orang kaya pasti banyak uang dan punya harta.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022, Jiwaku Mengagungkan Tuhan
Tidaklah mengherankan bila orang berlomba-lomba menimbun harta, sebagai penjamin kehidupan di dunia ini.
Dan bila sudah punya banyak harta, orang bisa jatuh dalam sikap tinggi hati dan sombong. Semua sudah dia miliki mau susah apa lagi.
Banyak harta bisa membuat orang lupa diri dan angkuh serta tidak menghargai sesamanya, bahkan Tuhan tidak lagi mendapat tempat di hatinya.
Kekayaan dapat menjadi penghalang untuk mencari kesempurnaan hidup, terutama membangun relasi dengan Tuhan.
Jurang pemisah antara yang kaya dan miskin semakin lebar. Orang baik hati, jujur dan dermawan hanyalah sebagian kecil dari jumlah umat manusia.
Nasib orang miskin bertambah susah dan akhirnya mati.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Agustus 2022, Mengampuni Tanpa Batas
Problema ini sudah tumbuh di zaman Yesus. Nafsu manusia untuk memperoleh kekayaan seringkali mengorbankan martabat orang lain.
Maka kata-kata dan pandangan Yesus sangat radikal perihal harta kekayaan. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada serorang kaya menjadi anak Allah sejati.
Yesus tidak mempersalahkan kekayaan itu sendiri, tetapi Dia mengkritisi sikap orang dalam memandang kekayaan itu.
Bila tidak hati - hati, maka kekayaan bisa menjadi segala-galanya bagi seseorang. Cara pandang yang keliru bisa menghalangi orang untuk masuk ke dalam kebahagiaan sejati yakni Surga.
Bagaimana sikap orang kaya dan para murid dalam memandang harta kekayaan?
Diakui bahwa kedua kelompok orang ini sama-sama orang saleh, tidak melanggar hukum Tuhan.
Tetapi kedua kelompok tersebut berbeda dalam sikap terhadap Tuhan dan sesama. Kalau orang kaya tadi lebih memikirkan dirinya sendiri, sedangkan para murid mengikuti Tuhan dan memikirkan situasi dan kondisi sesama.
Bagaimana mereka bisa membantu dan melayani orang lain. Orang kaya tadi lebih mengutamakan materi dan harta milik, sedangkan para murid berani meninggalkan, melepaskannya demi Kristus dan sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 15 Agustus 2022, Tobat dan Dekat pada Tuhan
Orang kaya tadi sulit masuk Kerajaan Surga, sedangkan para murid akan mendapatkanNya, bahkan mereka akan memperolehnya secara berkelimpahan itulah buah pengabdian hidup bagi Tuhan dan sesama.
Tampaknya para murid kehilangan, tetapi justru akan mendapatkannya secara berkelimpahan.
“Setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal”.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pernyataan Yesus di atas mengingatkan kita agar bersikap lepas bebas dari segala ikatan akan harta dunia yang fana.
Apa yang kita miliki, hendaklah kita gunakan sebaik-baiknya di antaranya untuk menolong mereka yang
membutuhkan dan demi memperlancar pelayanan kita kepada Tuhan.
Kontemplasi
Masuklah dalam suasana hening. Bayangkan sosok Unta yang tinggi besar, sambil membawa beban yang sangat banyak.
Lihatlah Unta itu sangat bersusah payah memasuki sebuah pintu yang sempit dan pendek.
Unta itulah Anda yang seringkali sulit meninggalkan segala sesuatu ketika mengikuti Tuhan.
Doa
Tuhan Yesus Kristus, bantulah aku agar bisa menjadi pribadi yang lepas bebas, tidak melekat dengan harta kekayaan. Semoga apa yang ada padaku kugunakan untuk kebahagiaan sesamaku. Hantarlah aku untuk mencapai kemuliaan Surga yang Kau janjikan. Amin.*
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Selasa. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 16 Agustus 2022

Bacaan Pertama: Yehezkiel 28:1-10
“Engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun engkau menganggap dirimu sama dengan Allah.”
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel:
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah: Engkau telah menjadi tinggi hati dan berkata, ‘Aku ini Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan’.
Padahal engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun hatimu menempatkan diri sama dengan Allah.
Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel.
Tiada rahasia yang tersembunyi bagimu.
Dengan hikmat dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu.
Karena engkau sangat pandai berdagang, engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau menjadi sombong.
Oleh karena itu beginilah sabda Tuhan Allah, “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, maka sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas.
Mereka akan menghunus pedang melawan hikmatmu yang terpuja dan menajiskan semarakmu.
Mereka akan menurunkan dikau ke liang kubur dan engkau akan mati seperti orang mati terbunuh di tengah lautan.
Apakah engkau masih akan mengatakan di depan pembunuhmu, ‘Aku ini Allah’?
Padahal bagi para penikammu engkau adalah manusia, bukan Allah. Engkau akan mati seperti orang tak bersunat, dibunuh oleh orang asing. Sebab Akulah yang mengatakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Ul 32:26-27ab. 27cd-28.30.35cd-36ab
Refr. Tuhanlah yang mematikan; Tuhan pulalah yang menghidupkan.
* Tuhan bersabda, “Seharusnya Aku menghempas bangsa jahat ini, dan melenyapkan ingatan akan mereka di antara manusia. Tetapi Aku kuatir disakiti hati-Ku oleh musuh, jangan-jangan lawan mereka salah mengerti.”
* Jangan-jangan lawan berkata, “Tangan kamilah yang jaya, bukanlah Tuhan yang melakukan semuanya itu.” Sebab lawan itu suatu bangsa yang bodoh, dan tidak ada pengertian pada mereka.
* Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat menghalau sepuluh ribu orang, kecuali kalau Allah gunung batu mereka, telah menjual mereka, dan menyerahkan mereka.
* Hari bencana bagi musuh telah dekat, dan akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya. Ia merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
U : Alleluya, Alleluya, Alleluya
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
Bacaan Injil: Matius 19:23-30
“Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.”
Inilah Injil suci menurut Matius:
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.”
Mendengar itu gemparlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?”
Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”
Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Dan setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS