Ganjar Pranowo
HUT Ke-72 Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Kaget Etnis dari Sabang Sampai Merauke Ikut Merayakan
Ganjar Pranowo menyebut ulang tahun Jawa Tengah kali ini merupakan ulang tahun yang sangat berwarna.
Selanjutnya, pada abad 16 setelah runtuhnya kerajaan Majapahit Hindu, kerajaan Islam muncul di Demak, sejak itulah agama Islam disebarkan di Jawa bagian tengah.
Setelah kerajaan Demak runtuh, Djoko Tingkir, anak menantu Raja Demak (Sultan Trenggono) memindahkan kerajaan Demak ke Pajang (dekat Solo) dan menyatakan diri sebagai Raja Kerajaan Pajang dan bergelar Sultan Adiwijaya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Tampil di Unsoed Purwokerto, Kepincut Sama Mahasiswa Asal Papua
Namun, selama pemerintahannya terjadi kerusuhan dan pemberontakan. Perang yang paling besar adalah antara Sultan Adiwijaya melawan Aryo Penangsang.
Sultan Adiwijaya menugaskan Danang Sutowijaya untuk menumpas pemberontakan Aryo Penangsang dan berhasil membunuh Aryo Penangsang.
Karena jasanya yang besar kepada Kerajaan Pajang, Sultan Adiwijaya memberikan hadiah tanah Mataram kepada Sutowijaya.
Setelah Pajang runtuh, ia menjadi Raja Mataram Islam pertama di Jawa bagian tengah dan bergelar Panembahan Senopati.
Pada pertengahan abad 16, bangsa Portugis dan Spanyol datang ke Indonesia dengan tujuan mencari rempah-rempah yang akan diperdagangkan di Eropa.
Pada saat yang sama, Inggris dan Belanda datang juga ke Indonesia. Dengan VOC-nya bangsa Belanda menindas bangsa Indonesia termasuk rakyat Jawa Tengah baik di bidang politik maupun ekonomi.
Di awal abad 18 Kerajaan Mataram diperintah oleh Sri Sunan Pakubuwono II, setelah beliau wafat muncul pertikaian antara keluarga raja yang ingin memilih/menunjuk raja baru.
Perselisihan bertambah keruh ketika pemerintah kolonial Belanda ikut campur. Pertikaian ini akhirnya diselesaikan dengan Perjanjian Gianti tahun 1755.
Akibatnya, Kerajaan Mataram terbagi menjadi dua kerajaan yang lebih kecil yaitu Surakarta Hadiningrat atau Kraton Kasunanan di Surakarta, dan Ngayogyakarta Hadiningrat atau Kraton Kasultanan di Yogyakarta.
Ditetapkannya Hari Jadi Provinsi Jateng
Berdasarkan Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945, diterbitkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 yang menetapkan Pembentukan Provinsi Jawa Tengah.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 dan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950, pembentukan Provinsi Jawa Tengah dinyatakan berlaku pada tanggal 15 Agustus 1950.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2004, bahwa tanggal 15 Agustus 1950 ditetapkan sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah.