Saat Ziarah ke Makam, Sekda NTT Domu Warandoy Sebut Om Damyan Godho Guru dan Orang tua
Sekda NTT, Domu Warandoy ziarah ke makam om Damyan Godho yang disebutnya sebagai guru dan orang tua yang mengajarkan etos kerja dan tanggung jawab.
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Gerardus Manyela
Laporan Wartawan POS- KUPANG .COM, Gerardus Manyela
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Domu Warandoy, S.H, M.Si bersama Ny. Narwasty Danga Hinda Warandoy berkesempatan ziarah ke makam Om Damyan Godho di Tempat Pemakamam Umum (TPU) Damai, Fatukoa, Kota Kupang, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Sekda Domu Warandoy didampingi Tanta Dorce Godho , istri dari almarhum Om Damy dan anak Rany Godho, Kadis Perhubungan NTT , Isyak Nuka,S.T,MT, Pemred Harian Pagi Pos Kupang dan POS-KUPANG.COM, Hasim Ashari, Manajer Produksi, Fery Jahang , redaktur senior, Paul Burin, Frans Krowin, Fery Ndun, Gerardus Manyela, Ros Woso, Agus Sape serta mantan manajer PSDM, Ety Turut.
Sebelum ke makam Om Damy, Sekda Domu Warandoy bersama istri bertandang ke rumah almarhum Om Damy di Jalan Fetor Foenay menemui Tanda Dorce Godho dan anak-anak. Sekda Warandoy menyelendangi Tanta Dorce dengan kain tenun adat Sumba Timur lalu bercengkerama mengisahkan awal mula bersama Om Damy saat mendirikan Harian Umum Pos Kupang yang berdiri pada 1 Desember 1992.
Domu Warandoy adalah wartawan Harian Pos Kupang angkatan pertama kemudian pindah ke bagian umum dan percetakan. Terakhir menjabat sebagai Manajer Umum Harian Pos Kupang sebelum mengundurkan diri karena lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Sumba Timur tahun 1995 dan mulai bekerja sebagai PNS tahun 1996.
Baca juga: Profil Tokoh NTT Domu Warandoy, Sekda NTT yang Cepat Melakukan Konsolidasi
Mantan Sekda Sumba Timur ini mengatakan, Om Damy Godho adalah guru yang mendidiknya tentang etos kerja dan tanggung jawab dan orang tua yang selalau menasihatinya soal kerja keras , kerja cerdas, dedikasi dan kesuksesan. Didikan yang keras dan tegas dari Om Damy yang membuat etos kerja dan militansi dirinya dalam mengabdi sebagai PNS di Kabupaten Sumba Timur.
Berkat militansi, tanggung jawab, kerja keras dan kerja tuntas itulah karir di birokrasi terus menanjak. Empat tahun bekerja sebagai PNS dirinya dipercayakan sebagai Camat Tabundung kemudian menjabat Sekretaris Perwakilan Setum KPU Kabupaten Sumba Timur, Sekretaris KPU Sumba Timur, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumba Timur, Asisten Administrasi Setda Sumba Timur, Asisten Tata Praja Setda Sumba Timur, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumba Timur, Penjabat Sekretaris Daerah Sumba Timur, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Timur dan Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dikisahkan, Om Damy memberikan kepercayaan penuh kepada dirinya untuk mengurus segala hal di masa sulit Pos Kupang bertumbuh dan berkembang.. “Jangan berpikir engkau adalah karyawan yang hanya ‘makan’ dari gaji. Kerjakan semua hal dengan rasa memiliki walau bukan pemegang saham tapi Pos Kupang ini engkau punya milik juga,” tutur Domu Warandoy mengutip pesan om Damy.
Di mata Om Damy, Domu adalah karyawan yang punya etos kerja dan dedikasi tinggi, bekerja tuntas dengan penuh tanggung jawab. Domu Warandoy adalah karyawan kesayangan sehingga Om Damy menolak saat dirinya mengajukan pengunduran diri. Karena alas an lulus PNS dan tanggung jawab sebagai putra sulung kepada orang tua dan keluarga di Sumba Timur, akhirnya Om Damy melepasnya dengan acara yang meriah dan memberikan cincin kenangan. Karakter ini, kata Domu, yang ditularkan saat bekerja sebagai birokrat di pemerintahan.
Baca juga: Ini Pesan Gubernur Viktor Laiskodat Kepada Sekda NTT Domu Warandoy : Konsolidasi dan Inovasi
Saat ziarah di makam Om Damy, Domu Warandoy menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir saat pemkamanan sehingga baru sempat sekar ke makam hari ini. Domu Warandoy juga menyampaikan terima kasih atas didikan, tuntunan serta kepercayaan yang diberikan selama lima tahun bekerja di Harian Pos Kupang.

Sebagai wujud terima kasihnya, Domu Warandoy bersama istri menyelendangkan kain tenun Sumba Timur di makamnya om Damy. “Om minta maaf karena saat om meninggal saya tidak bekesempatan hadir shingga hari ini saya bersama istri datang ke kuburnya om. Kami hanya punya kain Sumba yang dapat kami berikan untuk om alas kaki di tempat peistirahatan abadi, terima kasih atas didikan dan budi baik om semasa hidup,” tutur Domu Warandoy.
Sebelum meninggalkan makam Om Damy , Sekda Domu Warandoy bersama rombongan mendaraskan doa untuk Om Damy yang dipimpin, Agus Sape. Sekda Domu Warandoy bersama istri mengajak Tanta Dorce bersama anak-anak, Kadis Perhubungan NTT, Isyak Nuka serta tim Pos Kupang untuk silaturahmi dan makan siang bersama di rumah jabatan.(*)