Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Hari Ini, Jumat 12 Agustus 2022: SETIA ITU ABADI
Renungan Harian Katolik Hari Ini, Jumat 12 Agustus 2022, ditulis oleh Pater Awlaga Makin, SVD. Tulisan ini didasarkan pada bacaan Injil Matius 19:3-12
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Hari Ini, Jumat 12 Agustus 2022, ditulis oleh Pater Awlaga Makin SVD.
Tulisan Pater Awlaga Makin SVD ini didasarkan pada bacaan Injil Matius 19:3-12, dengan mengacu pula pada Bacaan Yehezkiel 16:1-15.60.63 atau Bacaan Yehezkiel 16:59-63.
Saudara dan sahabatku salam.
Waktu terus bergulir, musim selalu berganti dan zaman turut berubah.
Di zaman seperti sekarang ini fenomena perceraian dalam hidup suami istri di tengah keluarga mengalami kenaikan signifikan.
Dalam gereja masalah dan kasus perkawinan yang mengarah ke perceraian juga meningkat. perceraian dan perpisahan menjadi sangat rentan.
Terjadi semacam pengeseran nilai, dari kesatuan yang utuh berganti menjadi keharmonisan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022, Perkawinan Itu Suci dan Kudus
Dari kesatuan dalam suka duka untung malang berganti menjadi kenyamanan dan kesenangan.
Muncul pula pandangan agak ekstrim, dari pada tidak harmonis lebih baik cerai, dari pada tidak senang lebih baik pisah saja.
Yang menjadi pertanyaan dasar, begitu mudahkah suami istri bercerai?
Mari kita simak perceraian dalam pola hidup Yahudi. Perceraian terjadi kalau perempuan tidak senonoh.
Ada dua kelompok. Pertama Shamai. Tidak senonoh identik dengan persinahan. Wanita yang bersinah bisa diceraikan.
Kedua; Hillel. Hillel melihat tidak senonoh agak lain. Hal kecil sepelah dan biasa, bisa menjadi alasan untik bercerai.
Katakan saja tidak sopan bertutur kata terhadap mertua, berbicara dengan laki laki lain di jalan, ini cukup menjadi alasan sebuah perceraian.
Dalam bacaan injil hari ini Injil Matius 19:3-12 muncul orang farisi mencoba Yesus dan mau tahu sikap Yesus terhadap perceraian.
Jawaban Yesus sungguh luar biasa. Yesus mengajak untuk melihat kembali maksud dan tujuan Allah menciptakan Adam dan Hawa.
Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam. Keduanya diciptakan untuk satu sama lain. Hidup Adam dan Hawa jadi dasar hidup perkawinan anak manusia.
"Apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" Mat 19:6.
Ada sekelompok orang lalu bertanya , untuk apa harus setia, kalau hidup menderita.
Pertanyaan ini ada lantaran adanya pandangan bahwa kebahagiaan perkawinan diukur dari kenikmatan tanpa derita ( pleasure), pola hidup hedonis dll.
Dan kita. Yesus mengajarkan kita bahwa cinta sejati butuh pengorbanan dan tiada pengorbanan tanpa derita.
Ini tantangan. Setia itu abadi. Kesetiaan mengubah hambarnya cinta hidup perkawinan dan menjadikan perkawinan tetap lestari. Tuhan memberkati. (*)
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022, Pilihan Hidup: Pertahankan!
Allah memungut Yerusalem menjadi istri-Nya
Bacaan dari Kitab Yehezkiel:
Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku, "Hai anak manusia, beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji, dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada Yerusalem: Asalmu dan kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti.
Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin.
Tidak seorangpun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.
Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu: Engkau harus hidup dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang!
Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.
Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu.
Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya.
Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak.
Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.
Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan u dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu.
Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting y pada telingamu dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu.
Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.
Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
"Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan engkau seumpama bersundal dalam menganggarkan ketermasyhuranmu dan engkau menghamburkan persundalanmu kepada setiap orang yang lewat.
Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal.
Dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku mengadakan pendamaian p bagimu karena segala perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022, Perkawinan Itu Suci dan Kudus
IInjil Mateus 19:3-12
19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" 19:4 Jawab Yesus:
"Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? 19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." 19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" 19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah 1 , lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah. z " 19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." 19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. 19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
Ikuti Berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS