Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022, Kita Dipanggil untuk Bertobat
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil untuk Bertobat.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil untuk Bertobat.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yehezkiel 18: 1-10. 13b.30-32, dan bacaan Injil Matius 19:13-15.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Sabtu 13 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Kita kaum beriman tentu saja hidup kita tak luput dari dosa dan kejahatan. Sebagai orang beriman kita pun menyadari bahwa upah dosa adalah kematian dan malapetaka.
Karena itu, sebagai orang beriman kita mesti senantiasa berusaha dengan kesadaran yang penuh untuk bertobat. Mengapa?
Karena hanya dengan bertobat itulah kita memiliki hidup.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022, Perkawinan Itu Suci dan Kudus
Pesan rohani bagi kita kaum beriman adalah mengejar hidup benar yakni dengan melakukan keadilan dan kebaikan.
Hidup dengan tidak menindas orang lain dan tidak merampas apa yang bukan menjadi hak kita.
Hidup orang benar adalah hidup yang menjauhkan diri dari kecurangan dan menolak untuk makan riba.
Singkatnya hidup dengan membangun sikap batin yang taat akan peraturan dan perintah-perintah Tuhan.
Hidup yang seperti ini oleh Yesus disebut sebagai hidup seperti seorang anak kecil. Yakni hidup dengan hati yang polos dan jujur.
Atau hidup dengan kesetiaan untuk menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan.
Itulah hidup orang-orang yang memiliki Kerajaan Surga.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Agustus 2022, Memaafkan, Kekuatan yang Menghentikan Rasa Sakit
Kita semua dipanggil untuk bertobat dari dosa dan kejahatan kita.
Kiranya Tuhan membantu kita untuk hidup dengan hati yang polos dan jujur sebagai ekspresi kepenuhan iman kita.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022

Bacaan Pertama: Yehezkiel 18:1-10.13b.30-32
“Aku menghukum kalian sesuai dengan tindakanmu sendiri.”
Bacaan dari Kitab Yehezkiel:
Tuhan bersabda kepadaku, “Apakah maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di Israel, ‘Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu’?
Demi Aku yang hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan mengucapkan pepatah itu lagi di Israel.
Sungguh, semua jiwa itu Aku yang punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Akulah yang punya!
Dan orang yang berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati.
Orang benar ialah yang melakukan keadilan dan kebaikan.
Ia tidak makan daging persembahan di atas gunung. Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum Israel.
Ia tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri wanita yang sedang haid.
Ia tidak menindas orang lain. Ia mengembalikan gadaian orang dan tidak merampas apa-apa.
Ia memberi makan orang lapar dan memberi pakaian kepada orang telanjang.
Ia tidak memungut bunga dan tidak memakan riba.
Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia.
Ia hidup menurut ketetapan-Ku, dan tetap mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia.
Orang demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup,” demikianlah sabda Tuhan Allah.
“Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari kejahatan tersebut, maka anak itu sendirilah yang harus mati, dan darahnya tertumpah pada dia sendiri.
Oleh karena itu, Aku akan menghukum kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum Israel,” demikianlah sabda Tuhan Allah.
“Maka bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, jangan sampai itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kalian lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hari serta rohmu! Mengapa kalian mau mati, hai kaum Israel? Aku tidak berkenan akan kematian seseorang yang harus ditanggungnya,” demikianlah sabda Tuhan Allah.
“Oleh karena itu bertobatlah, supaya kalian hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Maz 51:3-4.5-6a.12-13.14.17
Refrein. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah.
* Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
* Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
* Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
U : Alleluya, alleluya, alleluya
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Bacaan Injil: Matius 19:13-15
“Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku.”
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka.
Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu.
Maka Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.”
Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS