Berita Sumba Timur

Industri Pariwisata Terancam, Harga Tiket Naik Hingga 400 Persen, DPRD Sumba Timur: Tidak Masuk Akal

harga tiket Waingapu - Kupang pada Jumat 5 Agustus 2022 pukul 06.30 Wita dengan maskapai Wings Air juga mencapai Rp 1.660.600 per orang.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
PENUMPANG - Penumpang pesawat Kupang - Waingapu saat turun di Bandara Umbu Mehang Kunda Waingapu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong 

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Ditengah upaya pemerintah membangun dan mengembangkan sektor industri pariwisata dan meretas isolasi daerah, Kabupaten Sumba Timur dihadapkan pada persoalan pelik. 

Betapa tidak, harga tiket pesawat dari dan ke Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur kini makin mencekik leher. 

Kenaikan harga tiket pesawat tujuan Waingapu bahkan mencapai lebih dari 400 persen harga normal. Harga tiket Waingapu ke Kupang yang biasanya hanya berkisar Rp 400 ribu - Rp 500 ribu, kini mengalami lonjakan hingga Rp 1.9 juta. 

Baca juga: Rajawali FC SBD Keok, Kawangu FC Kunci Gelar Juara Turnamen Sepakbola Piala Bupati Sumba Timur

Penelusuran POS-KUPANG.COM pada aplikasi tiket online, harga tiket penerbangan Kupang - Waingapu untuk maskapai Wings Air pada Rabu, 3 Agustus 2022 pukul 15.00 Wita mencapai Rp 1.705.600 per orang. 

Demikian pula harga tiket Waingapu - Kupang pada Jumat 5 Agustus 2022 pukul 06.30 Wita dengan maskapai Wings Air juga mencapai Rp 1.660.600 per orang. 

Sementara Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq menilai kenaikan harga tiket maskapai yang "brutal" itu disebabkan faktor ego maskapai karena dapat melakukan monopoli. 

"Harga tiket kita ini sudah naik 300 sampai 400 persen, ini faktor ego karena dia monopoli sendiri penerbangan, sehingga harga semaunya dia," ujar Ali Oemar Fadaq. 

Baca juga: Ini Jadwal dan Lokasi Vaksin Covid-19 Sumba Timur Hari Ini 

Politisi Partai Golkar menyebut bahwa kenaikan harga tiket yang sangat tinggi sulit diterima akal sehat. Apalagi, jika dibandingkan dengan daerah lain. 

Menurut Ali Oemar Fadaq, laporan rutin Pertamina setiap awal dan tengah bulan menyebut evaluasi harga avtur mengalami fluktuasi dengan tingkat kenaikan atau penurunan tidak lebih dari 40 persen. 

Karena itu, ia meminta pemerintah daerah untuk mengambil langkah. 

"Ini tidak masuk akal. Perintah jangan pasif, kita harus undang lagi pesawat lain atau kasih surat teguran untuk Wings, harus itu. Karena yang dilakukan sudah keluar jalur," sebut politisi senior itu. 

Ia menyentil pemerintah daerah yang saat ini tengah mendeclare bahwa industri pariwisata Sumba Timur sedang diperkuat untuk makin berkembang. Tetapi pada sisi yang lain, kini seolah menutup mata dengan teriakan masyarakat yang merasa kesulitan karena kebaikan harga tiket itu.

Baca juga: Rajawali FC SBD Keok, Kawangu FC Kunci Gelar Juara Turnamen Sepakbola Piala Bupati Sumba Timur

 "Industri pariwisata kita pasti terganggu dengan mahalnya harga tiket perjalanan atau pesawat. Ya, kalau terlalu mahal, maka orang akan pilih tempat lain yang pesawatnya lancar dan harga terjangkau," tambah Ali Oemar Fadaq. 

Ia menyebut, mahalnya harga tiket tentu berpengaruh pada ekonomi masyarakat. "Kalau pemerintah kan ada perjalanan dinas, tapi kasihan masyarakat lain dan anak sekolah. Kita minta pemerintah jangan tutup mata, undang pesawat lain atau tegur," beber dia. 

"Lima puluh persen saja masyarakat sudah menjerit apalagi 400 persen," pungkas dia. (*) 

Berita Sumba Timur Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved