Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Agustus 2022, Hakikat Manusia Dipulihkan dan Dimuliakan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu dengan judul Hakikat Manusia Dipulihkan dan Dimuliakan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu dengan judul Hakikat Manusia Dipulihkan dan Dimuliakan.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik dengan mengacu pada Nubuat Daniel. 7: 9-10.13-14, dan bacaan Injil Lukas 9:28b-36.
Di akhir Renungan Harian Katolik disediakan teks lengkap bacaan Sabtu 6 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Pada Hari Pesta Yesus menampakkan kemuliaanNya, kita kaum beriman dipanggil dan diteguhkan dengan permenungan rohani dari Santa Teresa dari Avila yakni: "Pecinta yang benar-benar mencintai, di mana pun dan kapan pun ia akan selalu memikirkan yang tercinta."
Permenungan ini meneguhkan kita untuk menghayati cinta kita yang semakin lama semakin murni.
Bahwa cinta kita terhadap Tuhan mesti dibuktikan pada perhatian dan sikap peduli kita yang tinggi terhadap sesama, terutama kaum penderita, orang-orang kecil dan lemah dan mereka yang sering dijadikan korban, dikucilkan dan dilecehkan dalam hidup bersama dengan orang banyak lainnya di tengah dunia.
Dan cinta yang murni seperti ini hanya bisa dihayati mengandaikan Tuhan sendiri ingin agar "kekuasaan dan kemuliaan-Nya harus dinyatakan" melalui orang-orang pilihan-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 5 Agustus 2022, Sabar Memanggul Salib
Hal ini mula-mula Tuhan tunjukkan lewat penglihatan nabi Daniel. Bahwa Daniel dalam penglihatannya, tampak Dia, yang serupa Anak Manusia itu (Yesus) diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan kekal adanya dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Keyakinan yang mendasar akan penglihatan nabi Daniel ini sangat memungkinkan kita orang beriman bahwa jika Tuhan mau agar kekuasaan dan kemuliaan-Nya dinyatakan lewat siapa pun yang berdosa niscaya terjadi dan terlaksana.
Karena itu sebagai kaum beriman kita hendaknya yakin bahwa cinta yang diwujudkan dengan hati murni dan bersih tak pernah terpisahkan dari kehendak Allah supaya kekuasaan dan kemuliaan-Nya dinyatakan.
Betapa pun dunia ini dinajiskan, dirusakkan dan dihancurkan oleh ketamakan dan kejahatan manusia, tapi jika Tuhan mau, agar manusia dan dunia ini tunduk kepada-Nya, Tuhan pasti menyatakan kekuasaan dan kemuliaan-Nya itu.
"Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." Dengan mengatakan demikian sesungguhnya Allah Tuhan kita tengah menunjukkan kemuliaan-Nya dan memperlihatkan kekuasaan-Nya.
Bahwa dengan cara ini sesungguhnya Allah yang mulia dan penuh kuasa itu hadir di tengah kehidupan kita agar kita yang telah menjadi rusak oleh dosa kita kembali dimuliakan dan diteguhkan untuk mengalami kemenangan dan keagungan hidup bersama Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 5 Agustus 2022, Jalan Penyangkalan Diri dan Jalan Salib
Disadari atau tidak hakikat keagungan dan kemuliaan kita sebagai manusia sering kita lecehkan oleh peri hidup kita yang tidak benar.
Maka dengan pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya hakikat manusia kita dipulihkan dan dimuliakan. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Agustus 2022

Bacaan Pertama: Nubuat Daniel 7:9-10.13-14
“Pakaian-Nya putih seperti salju.”
Bacaan dari Nubuat Daniel:
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba.
Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.
Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya.
Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab.
Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia.
Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya.
Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja.
Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tangapan: Maz. 97:1-2.5-6.9
Refr. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
* Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
* Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
* Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
Bacaan Kedua: 2Petrus 1:16-19
“Suara itu kami dengar datang dari surga.”
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus:
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.
Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!
Bacaan Injil: Lukas 9:28b-36
“Ketika sedang berdoa, berubahlah rupa wajah Yesus.”
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu.
Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.
Sementara Petrus berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!”
Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri.
Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS