Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Juli 2022, Kebenaran Bisa Datang dari Siapa Saja Jangan Tolak Orang
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Kebenaran Bisa Datang dari Siapa Saja, Jangan Tolak Orang.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Kebenaran Bisa Datang dari Siapa Saja, Jangan Tolak Orang.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Yeremia 26:1-9, bacaan Injil Matius 13:54-58.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Jumat 29 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
“Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata, “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.”
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 28 Juli 2022, Nelayan dan Pukat
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus
Nabi Yeremia ditolak oleh raja dan masyarakatnya. Sebab dia tidak mewartakan apa yang disenangi mereka. Di depan pintu Bait Allah, dia menyampaikan Sabda Allah bahwa Kenisah akan hancur seperti di Silo dan kota Yerusalem akan runtuh dan menjadi kutuk bagi segala bangsa. Nubuat yang disampaikannya membuat masyarakat geram. Akibatnya Yeremia mau ditangkap dan diuhukum mati.
Yesus juga tidak mewartakan apa yang disenangi raja dan masyarakat saat itu.
Malah Dia menantang mereka untuk segera bertobat. MukjizatNya tidak mampu membuat mereka bertobat. Akibatnya Yesus ditolak, bahkan di kota asalNya sendiri, Nazareth. Penolakan juga muncul karena Yesus bukan keturunan raja, bukan keturunan rabi terkenal, bukan orang Farisi atau orang Saduki.
Dia orang biasa, tidak ada sesuatu yang luar biasa. Keluarga dan sanak saudaranya mereka
kenal.
Mereka tahu segala tentang Yesus, karena hidup lama bersama mereka.
Rupanya mereka tidak melihat sesuatu yang luar biasa tentang Yesus sebelum Dia memulai pelayananNya.
Mereka heran, mengapa Dia bisa berkotbah dan membuat mukjizat. Mereka pun menolak Dia.
Mereka pikir, Yesus persis sama seperti orang-orang lain, sehingga ketika Ia mengajar dan membuat mujizat, mereka tidak percaya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 27 Juli 2022, Sabda Tuhan Itu Mutiara
Semua perbuatan besar yang dibuat Yesus maupun ajaran-ajaranNya tampak sia-sia.