KKB Papua
TPNPB-OPM Terang-Terangan Pamer Kekuatan Sambil Lepas Tembakan Ratusan Pria Bersenjata Masuk Kampung
TPNPB-OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ) kini terang-terangan pamer kekuatan.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM - TPNPB-OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ) kini terang-terangan pamer kekuatan.
Mereka memperlihatkan kekuatan Kelompok Kriminal Bersenjata yang dimilikinya, dalam sebuah acara yang berlangsung di wilayah pegunungan.
Pada momen tersebut, ratusan pria dewasa yang tergabung dalam KKB Papua, memanggul Senjata Api dan yang lainnya membawa senjata tradisional, berarak masuk kampung.
Fakta itu terlihat dalam sebuah video yang kini viral di media sosial. Video berdurasi 3:31 menit itu memperlihatkan ratusan pria bersenjata, ramai-ramai masuk kampung.
Tak disebutkan di wilayah mana gerombolan separatis itu berada. Tak disebutkan pula siapa yang memimpin kelompok sayap TPNPB-OPM tersebut.
Baca juga: Mantan Kapolda Paulus Waterpau Jadi Buronan KKB Papua Dituding Terlibat Kasus Pembunuhan Warga Sipil
Namun pada bagian akhir video viral tersebut, terlihat seorang pria bersenjata, menyampaikan fakta tentang kekuatan KKB yang siap berhadapan dengan pasukan TNI Polri.
Pria yang wajahnya mirip Lekagak Telenggen tersebut, kemungkinan sebagai pemimpin kelompok bersenjata yang sedang berarak masuk kampung itu.

Dalam pernyataannya pria tersebut mengatakan, bahwa saat ini KKB Papua ( Kelompok Kriminal Bersenjata ) tak gentar menghadapi siapa pun.
Bahwa ratusan pria yang berarak pada momen tersebut, adalah bagian kecil dari kekuatan KKB yang sudah siap melawan musuh, yang tak lain adalah prajurit TNI Polri.
Sebagaimana suasana pada video viral tersebut, saat berarak masuk kampung, pasukan KKB itu berulang kali melepaskan tembakan ke udara.
Entah apa maksud dari tembakan tersebut, tapi dalam suasana itu, mereka terlihat siap berperang kapan pun dan di mana pun.
Bahkan detik-detik berikutnya, kelompok pengacau itu juga seakan memperlihatkan simulasi tentang cara berperang melawan prajurit TNI Polri.
Bak simulasi perang, para pria bersenjata itu tiba-tiba berpencar ke sebuah tanah lapang dengan senjata yang siap tembak.
Baca juga: TPNPB - OPM Makin Menjadi-Jadi Usai Bunuh Warga Sipil, Kini Tetapkan Mantan Kapolda Jadi Buronan KKB
Bahkan para pria yang berbekal busur dan anak panah juga turut berpencar dengan anak panah yang siap dilepaskan ke arah musuh.
Sambil beraksi, para pria itu memekikkan spirit untuk melawan prajurit TNI Polri. Pekikan suara para pria itu benar-benar membuat suasana menjadi sangat mencekam.

Tak ada penjelasan dari satu pihak pun tentang keberadaan kelompok bersenjata itu. Bahkan juru bicara OPM, Sebby Sambom tak berbicara tentang suasana tersebut.
Yang terlihat hanyalah langkah tegap para pria bersenjata itu, seraya melepaskan tembakan dan bernyanyi sepanjang jalan.
Yang dinyanyikan itu sejatinya bukan sembarang lagu. Sebab yang terdengar sepanjang video itu hanyalah lagu dengan nada yang sama.
Ini mengindikasikan bahwa nyanyian tersebut merupakan lagu pembangkit spirit untuk terus berjuang dan berperang melawan prajurit TNI Polri yang disebut sebagai tentara kolonial.
Pria berpakaian loreng ala prajurit TNI itu, menyebutkan, bahwa pasukan yang dibawa masuk kampung kali ini, adalah pasukan yang siap mati untuk Papua merdeka.
"Yang sekarang ada ini, adalah pasukan yang siap berjuang untuk meraih kemerdekaan. Pasukan ini siap mati untuk Papua merdeka," tandasnya.
Baca juga: Sadis Mirip ISIS, KKB Papua Penggal Kepala Pendulang Emas di Distrik Awinbon
Dikatakannya, yang ikut dalam rombongan bersenjata itu tidak semuanya. Karena masih ada anggota yang sedang bergerak mencari musuh.
Dengan demikian, kata pria tersebut, bila seluruh kekuatan dikumpulkan, maka jumlahnya bisa mencapai ribuan orang.
"Pasukan yang kami bawa ini semuanya siap mati untuk Papua merdeka. Jadi siapa pun kami temui, akan kami tembak. Kami tembak mati siapa pun yang menghalangi perjuangan kami," tandas pria tersebut.
Untuk diketahui, sampai saat ini Papua terus bergolak. Berbekal senjata api dan senjatar tradisional, kelompok separatis itu terus mengelorakan peperangan melawan TNI Polri.
Namun belakangan ini, bukan TNI Polri yang dihadapi KKB Papua, tetapi yang diperangi kelompok pengacau tersebut, adalah warga sipil.
Baru-baru ini, kelompok bersenjata itu menghabisi 10 warga sipil di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua.
Dalam insiden tersebut, 11 orang tewas mengenaskan, sementara dua warga sipil lainnya menderita luka-luka.
Kejadian itu berlangsung secara tiba-tiba. Pasalnya, pada pukul 09.05 WIT, sekelompok pria bersenjata tiba-tiba masuk Kampng Nanggolait.
Mulanya mereka mendatangi sebuah kios di pinggir jalan kemudian mengacak-acak isi kios tersebut.
Baca juga: KKB Papua Kembali Tebar Ancaman, Egianus Kogoya: Kami Tidak Kompromi, Tembak Mati Mata-mata

Beberapa saat kemudian, mereka meminta semua orang yang berada di dalam kios segera keluar.
Saat melihat para pria itu, kelompok bersenjata tersebut langsung bertindak kejam. Mereka menembak secara membabibuta, sehingga para pria itu tewas mengenaskan.
Warga sipil yang dihabisi itu, semuanya bukan orang asli Papua. Para korban umumnya pendatang yang sedang merenda hidup di Papua.
Sementara peristiwa mencekam lainnya, terjadi di Kabupaten Yahukimo. Di tempat ini, anak buah Panglima Kodap 16 Yahukimo, Bocor Sobolim, menghabisi dua warga sipil dengan sangat sadis.
Warga sipil yang dihabisi itu, adalah penambang emas di wilayah Korowai. Dalam insiden itu, Bocor Sobolim mengatakan, saat ini KKB tak takut lagi menghadapi prajurit TNI Polri.
Sementara bagi warga non Papua, Bocor Sobolim mengatakan, kalau sebelumnya mereka membunuh lalu para korban dibuang begitu saja di dalam hutan.
Tapi sekarang tidak lagi. Setelah musuh dihabisi dimana tubuh korban dibuang di hutan, kepalanya harus di bawah pulang ke markas.
"Sekarang kami tidak main-main lagi. Semua korban yang dibunuh, kepalanya akan kami bawa pulang," tandas Bocor Sobolim sambil memperlihatkan tindakan kejamnya terhadap penambang emas itu. (frans krowin/*)