Unwira Kupang
Mahasiswa Unwira Melakukan KKN-PPM di Desa Benteng Oesoko Kecamatan Insana Utara Kabupaten TTU
17 orang mahasiswa mahasiswi UNWIRA Kupang, peserta Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM)
POS-KUPANG.COM - Sebanyak 17 orang mahasiswa mahasiswi UNWIRA Kupang, peserta Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM), mendatangi Desa Oesoko di Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU guna menjalani KKNT-PPM semester genap tahun ajaran 2021/2022.
Kelompok KKNT-PPM nomor 37 dari 50 kelompok itu ditempatkan di desa Oesoko yang merupakan salah satu desa dalam kawasan perbatasan wilayah NKRI di Kabupaten TTU dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste.
Tema umum yang diemban oleh kelompok ini bersama semua kelompok KKNT-PPM Unwira yakni Unwira Mengabdi untuk Penguatan Ekonomi Dan Sumber Daya Manusia Nusa Tenggara Timur.
Kelompok yang diketuai Erva A Tana (NIM 21119089) dari program studi Teknik Sipil, dan dosen Pembimbing Lapangan, Andreas Mukin,ST.MT, tiba di Desa Oesoko, Jumat 15 Juli 2022, dan diterima oleh kepala desa, perangkat desa dan warga. P
enyambutan Rombongan KKN-PPM Unwira ini dilakukan bertempat di Kantor Desa Oesoko Dalam acara penyambutan tersebut, Dosen Pembimbing Lapangan menyampaikan terima kasih banyak kepada pihak pemerintah Desa Oesoko yang berkenan menerima dan menyambut dengan hangat kehadiran mahasiswa Unwira untuk melaksanakan program KKN-PPM di Desa mereka.
Baca juga: Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kobarkan Semangar Belajar SD Desa Taloetan via Program Aman Calistung
Dosen Andy, sapaan akrabnya, juga memaparkan beberapa program yang hendak dilakasanakan oleh peserta KKN di Desa Oesoko. “Atas nama Kampus UNWIRA Kupang, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Oesoko dan seluruh warga desa Oesoko yang telah menerima kami melakukan KKNT-PPM di desa ini.
Kepada para mahasiswa peserta KKNT-PPM, saya harapkan mampu menerapkan ilmu dan pengalaman untuk membantu proses pembangunan desa Oesoko ini, dan juga menimba ilmu untuk memperkaya ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. Kalian tidak hanya belajar pada pembelajaran di dunia kampus saja, tapi bagaimana cara kamu dapat berbaur bersama masyarakat desa Oesoko dalam kehidupan bermasyarakat.
Karena di kehidupan nyata Ilmu yang kamu peroleh pada pendidikan formal, tentu harus diimbangi dengan sikap yang baik agar ilmu kalian dapat berguna bukan hanya untuk diri sendiri saja tapi dapat berguna untuk Masyarakat, terutama di desa Oesoko ini” Demikian dosen Andi.
Kepala Oesoko, Wilfridus Nailai, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kampus UNWIRA yang telah memilih desa Oesoko sebagai lokasi KKN bagi mahasiswa. “Kami pemerintah dan warga desa Oesoko sangat berterima kasih atas kunjungan mahasiswa dari kampus UNWIRA ini.
Ini merupakan kunjungan pertama kampus UNWIRA ke desa kami. Kami sangat gembira. Kami sangat berharap, kehadiran mahasiswa dari UNWIRA melalui KKN ini, dapat membuat perubahan dan memberi dampak positif bagi masyarakat Oesoko”.
Ketua kelompok KKN Desa Oesoko juga diberikan kesempatan untuk menjelaskan program-program yang akan dijalankan . Adapun beberapa program kerja yang akan dijalankan selama 1 bulan masa KKNT-PPM di desa Oesoko yaitu: penguatan BUMDES, penanganan Stunting, bimbingan belajar bagi anak-anak usia dini (kelas 1,2 dan 3 SD) melalui Aman Calistung, pembagian bibit sayuran serta beberapa program kerja pilihan lainnya yang merupakan karya kreatif mahasiswa anggota kelompok seperti: pengenalan dasar dasar computer bagi perangkat desa, perencanaan dan perancangan fasilitas-fasilitas desa sesuai kolaborasi dengan program desa.
Untuk diketahui, desa Oesoko merupakan satu desa di kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang merupakan salah satu desa dalam kawasan perbatasan wilayah NKRI di kabupaten TTU dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste. Jarak dari desa ini ke tapal batas Negara sekitar 20 km.
Di desa ini ada gunung batu yang tinggi menjulang serta ada Benteng Oesoko yang merupakan banteng pertahanan perang oleh nenek moyang desa Oesoko, yakni Miguel Lopes. Dinamakan banteng karena merupakan bukit batu di tepi pantai yang dapat menjadi daerah pertahanan dari perang. Kini Benteng Oesoko dijadikan satu destinasi wisata pantai desa Oesoko***
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Press Release: Alexandro N.D Paku (NIM:43119030), Peserta KKNT-PPM UNWIRA
