KKB Papua

Sadis Mirip ISIS, KKB Papua Penggal Kepala Pendulang Emas di Distrik Awinbon

Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali membantai warga sipil pada Selasa 19 Juli 2022. Korban adalah seorang pendulang emas.

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
BOCOR SOBOLIM - Panglima TPNPB-OPM Kodap XVI Wilayah Yahukimo, Bocor Sobolim (tengah) bersama pasukannya, memberi penjelasan pemenggalan kepala pendulang emas yang diduga sebagai mata-mata di Distrik Awinbow, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa 19 Juli 2022. 

POS-KUPANG.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali membantai warga sipil pada Selasa 19 Juli 2022. Korbannya adalah seorang Pendulang Emas.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) Kodap XVI Wilayah Yahukimo pimpinan Bocor Sobolim sebagai pelaku. Anggota organisasi separatis itu memenggal kepala pria yang mereka sebut sebagai mata-mata.

Prajurit Bocor Sobolim meninggalkan tubuh korban. Mereka membawa kepalanya ke suatu tempat yang diduga sebagai markas Kodap XVI Wilayah Yahukimo.

Aksi keji nan sadis anggota KKB Papua ini mirip kelakuan para pejuang Islamic State of Iraq and Syria ( ISIS ) di Irak dan Suriah.

Panglima Kodap XVI Wilayah Yahukimo Bocor Sobolim menginformasikan peristiwa pemenggalan kepala pendulang emas oleh pasukannya melalui video. Dia menyebut peristiwa itu terjadi di Kampung Kawe, Distrik Awinbon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Baca juga: TPNPB - OPM Makin Menjadi-Jadi Usai Bunuh Warga Sipil, Kini Tetapkan Mantan Kapolda Jadi Buronan KKB

"Hari ini pasukan saya dapat satu kepala intelijen. Mereka kasih kepala ke saya. Kami akan berjuang sampai titik tumpah darah. Kami tidak kemana-mana," kata Bocor Sobolim.

"Ini kepala manusia. Kami tidak main-main," ujarnya sembari memperlihatkan kepala manusia terbungkus kantong yang diserahkan anggotanya. 

Bocor Sobolim mengingatkan pemerintah Indonesia tidak mengirim orang Jawa ke Pulau Papua.

"Kami mengimbau seluruh di tanah papua, pihak pemerintah kolonial Indonesia, tidak boleh kirim orang jawa di Papua," tegasnya.

Dia juga meminta pemerintah Indonesia stop pemekaran daerah. "Stop pemekaran, berhenti DOB (Daerah Otonomi Baru)."

"Kalau tidak berhenti DOB, kami akan lakukan operasi sampai hanya orang Papua yang ada. Masyarakat sipil yang lawan, akan kami potong sampai mata. Saya siap bertangugngjawab," kata Bocor Sobolim mengancam.

Video yang beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp itu berdurasi 2 menit 50 detik.

Peristiwa itu dibenarkan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal.

Baca juga: Pasca Bantai Warga, KKB Papua Tembak TNI Polri di Distrik Kenyam Nduga

“Iya benar, kasus pembunuhan terhadap korban an. Azis. Saat ini tengah ditangani Polres Pegunungan Bintang,” ujar Kombes Ahmad Musthofa Kamal, dikutip dari inews.id.

Tiga hari sebelumnya, tepatnya pada Sabtu 16 Juli 2022, pembantaian warga sipil oleh KKB Papua terjadi di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga.

Aksi brutal TPNPB-OPM pimpinan Egianuas Kogoya itu menewaskan 11 orang, tiga di antaranya asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berikut ini daftar nama korban:

- Yulius Watu (23) asal NTT, meninggal dunia

- Habertus Goti (41) asal NTT, meninggal dunia

- Daenk Maramli (41) asal Selayar, meninggal dunia

- Taufan Amir (42) asal Selayar, meninggal dunia

- Johan (26) asal Mamiarai, meninggal dunia

- Alex (45) asal Kei, meninggal dunia

- Yuda Hurusinga, asal Batak, meninggal dunia

- Sirajudin (27) asal Selayar, meninggal dunia

- Elias Serbaye (54), Pendeta asal Distrik Pija Wosak, meninggal dunia

- Sudirman, asal Sulawesi Selatan, luka-luka

- Has Jon (41) asal Sulawesi Selatan, luka-luka

Baca juga: Eks Prajurit TNI Gabung KKB Papua Jadi Otak Pembantaian 11 Warga di Nduga

Tiga Daerah Medan Perang

TPNPB-OPM menyebut wilayah Intan Jaya, Puncak Papua dan Ndugama atau Nduga merupakan medan perang.

Organisasi separatis Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua mengingatkan agar warga pendatang yang mereka sebut sebagai imigran segera angkat kaki.

Peringatan dari KKB Papua telah disampaikan beberapa waktu lalu oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melalui video.

Meski sudah lama, video itu kembali disebarkan bertepatan dengan momen pembantaian warga sipil oleh KKB Papua di Kampung Naggolait, Distri Kenyam, Kabupaten Nduga, Sabtu 16 Juli 2022.

Video berdurasi 1 menit 34 detik itu disebarkan akun Twiter KEJORA Merdeka @PastiMerdeka dan Koteka Pastor @KotekaPastor.

"Sdh diperingatkan dari dulu tapi toh, kepalanya keras seperti batu," tulis KEJORA Merdeka memberi keterangan pada video tersebut.

"Selama siang warga dunia. Saya Sebby Sambom Juru Bicara TPNPM-OPM atas nama Panglima Tinggi, atas nama Tuhan, moyang bangsa Papua, atas nama rakyat dan semua pejuang Papua Merdeka, kami dari Manajemen Markas Pusat Komnas peringatan keras kepada semua orang Indonesia, warga imigran yang datang cari makan di Papua, baik di daerah konflik perang, kami beri peringatan kepada Anda untuk segera tinggalkan daerah konflik perang," kata Sebby Sambom.

Dia meminta warga pendetang segera tinggalkan Intan Jaya, Puncak Papua dan Ndugama.

"TPNPB-OPM tidak akan tanggungjawab jika Anda mati di sana, dengan alasan tukang bangunan ka tukang ojek ka, tidak ada alasan," tegasnya.

"Kami sudah umumkan wilayah itu wilayah perang. Biarkan TNI Polri, pasukan setan ka, harimau ka buaya, yang datang tinggal di situ, lawan dengan TPNPB-OPM," tambah Sebby Sambom. (*)

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved