Perang Rusia vs Ukraina

Ini Kata Menteri Energi Luksemburg yang Sesali Keputusan Uni Eropa Atas Energi Gas dan Nuklir

Menteri Energi Luksemburg Menyesali Keputusan Parlemen Uni Eropa Atas Energi Gas dan Nuklir

Editor: Ferry Ndoen
AP Photo/Thierry Monasse
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence dan Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk berpose di depan bendera AS yang 

"Kurasa kita tidak perlu menebak-nebak surat ini," kata McGuiness.

Perang Rusia di Ukraina telah mendorong blok 27 negara untuk memutuskan hubungan dengan bahan bakar fosil Rusia.

Negara-negara anggota telah sepakat melarang 90 persen minyak Rusia pada akhir tahun.

Selain larangan impor batubara Rusia yang akan dimulai pada Agustus 2022.

Baca juga: Komisi III DPRD NTT Jonas Salean Akui Terobosan Baru di HUT ke-60 Bank NTT

Tetapi UE belum memasukkan gas - bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan pabrik dan menghasilkan listrik dalam sanksinya sendiri karena takut akan merugikan ekonomi Uni Eropa secara serius.

Sebelum perang di Ukraina , Uni Eropa mengandalkan Rusia untuk 25 persen minyaknya dan 40 persen gas alamnya.(*)

Berita Pos Kupang lainnya:

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Menteri Energi Luksemburg Menyesali Keputusan Parlemen Uni Eropa Atas Energi Gas dan Nuklir

Relawan mencari korban di bawah puing-puing bangunan yang hancur diterjang rudal Rusia di Kota Vinnytsia, Ukraina Tengah,
Relawan mencari korban di bawah puing-puing bangunan yang hancur diterjang rudal Rusia di Kota Vinnytsia, Ukraina Tengah, (AP)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved