Kapal Perang China dan AS Bertemu di Laut China Selatan, PLA Beri Peringatan ke US Navy

POS KUPANG.COM -- Dua kapal perang dari dua negara yang berseberangan China dan AS bertemu di Laut China Selatan

Kapal Perang China fregat rudal tipe 054A Xianning melakukan pemantaun dan memberikan peringatan kepada USS Benfold yang disebut memasuki wilayah China tanpa izin

Dikutip dari Globaltimes, Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memperingatkan sebuah kapal perusak AS yang masuk tanpa izin di perairan teritorial China di lepas Kepulauan Xisha di Laut China Selatan pada hari Rabu 15 Juli 2022.

Pihak China pun menerbitkan foto-foto operasi untuk pertama kalinya, dalam sebuah langkah yang para analis kata tersebut mencerminkan kepercayaan dan kesiapan PLA yang tumbuh terhadap provokasi AS.

Baca juga: Amerika Tersingkir, China jadi Negara Adidaya Baru, Eks PM Inggris: Dominasi Barat Segera Berakhir

Kegiatan militer AS terjadi setelah pembicaraan tingkat senior China-AS baru-baru ini yang diharapkan akan konstruktif.

Ini mengungkap perilaku bermuka dua AS dalam mengatakan satu hal dan melakukan hal lain, kata pengamat.

Dengan mengorganisir angkatan laut dan udara, Komando Teater Selatan PLA melacak, memantau, dan memperingatkan perusak rudal berpemandu USS Benfold yang secara ilegal memasuki perairan teritorial Tiongkok di Kepulauan Xisha pada hari Rabu tanpa izin dari pemerintah Tiongkok, kata Kolonel Senior Tian Lijun, juru bicara di Komando Teater Selatan PLA, dalam sebuah pernyataan pada hari itu.

Baca juga: China dan Amerika di Ambang Perang, Amerika Hadirkan Pembom Nuklir Bukti AS Siap Tempur

Menurut foto dan keterangan yang dirilis dengan pernyataan itu, pasukan China yang ditampilkan dalam operasi tersebut termasuk fregat rudal tipe 054A Xianning.

Foto tersebut menunjukkan bahwa kapal China dan AS berada dalam jangkauan visual, dengan seorang pelaut PLA di atas kapal Xianning mengumpulkan data tentang kapal perusak AS.

Foto lainnya adalah bidikan close-up USS Benfold, yang menempatkan senjata dan sistem radar kendali tembakannya pada posisi default.

Kapal AS mungkin berusaha untuk membenarkan "lintasan yang tidak bersalah" di bawah pengawasan PLA, kata para analis.

Baca juga: Jepang Ketar Ketir , Kapal Perang Rusia dan China Mendekati Kepulauan Diaoyu Usai Peringati Moskow

Ini adalah pertama kalinya Komando Teater Selatan PLA merilis foto dalam sebuah pernyataan tentang operasinya untuk memperingatkan kapal perang asing di Laut Cina Selatan.

AS telah berulang kali mengirim kapal perang ke perairan Xisha dan Nansha di Laut Cina Selatan dengan cara yang provokatif, dan setiap kali kapal-kapal itu diperingatkan oleh Komando Teater Selatan PLA.

Foto adalah bukti provokatif AS melakukan pelanggaran di perairan teritorial China serta langkah-langkah efektif PLA dalam melawannya. Mereka menunjukkan seberapa dekat kapal perang AS dengan kapal PLA, dan bagaimana PLA menangani ancaman dengan benar, seorang ahli militer China yang meminta anonimitas mengatakan kepada Global Times pada hari Rabu.

Baca juga: Kapal Induk China Makin Menyamai Amerika, Terbangkan Jet Tempur Bersenjta Penuh dan Pesawat Kargo

Ini menunjukkan kepercayaan PLA yang tumbuh dalam menangani provokasi AS seperti ini, kata pakar itu.

Langkah militer AS sangat melanggar kedaulatan dan keamanan China, sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, dan secara serius melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip hubungan internasional, menandai satu lagi bukti kuat dari hegemoni navigasi dan militerisasi AS di Selatan. Laut China, kata Tian.

Fakta menunjukkan lagi bahwa AS adalah pembuat sebenarnya dari risiko keamanan dan perusak perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan, kata Tian.

Baca juga: Bantah Tudingan NASA Ingin Kuasai Bulan, China Sebut AS Kampanye Kotor dan Tak Bertanggung Jawab

Orang dalam militer China mengatakan kepada Global Times pada hari Rabu bahwa militer AS mengatakan ingin meningkatkan dialog dengan China untuk mengelola dan mengendalikan risiko, tetapi pada saat yang sama dengan sengaja melanggar kedaulatan nasional dan integritas teritorial China, menciptakan risiko.

Masuk tanpa izin kapal perang AS terjadi tepat setelah pembicaraan baru-baru ini antara pejabat China dan AS.

Hal ini mencerminkan bahwa kesenjangan antara kata-kata dan tindakan AS dalam hal menahan China semakin lebar di tengah krisis politik, ekonomi dan sosial domestik AS yang semakin dalam, Zhuo Hua, pakar hubungan internasional di School of International Relations and Diplomacy of Beijing Foreign Studies. Universitas, mengatakan kepada Global Times pada hari Rabu.

Baca juga: China dianggap Makin Mengancam , PM Selandia Baru Sebut Beijing Semakin Berani Melanggar Aturan

AS tidak bisa lagi menyembunyikan sifatnya yang bermuka dua dalam urusan internasional. Ini tidak hanya akan membuat China tetapi juga sekutu AS kehilangan rasa hormat dan kepercayaan pada AS, kata Zhuo.

Karena China tidak lagi bingung dengan perilaku bermuka dua AS, tindakan AS sebelumnya akan menambah dan mendorong hubungan China-AS ke jalan buntu, dan risiko konflik militer akan terus meningkat, katanya.

Juga pada hari Rabu, Kelompok Serangan Kapal Induk Ronald Reagan dari Angkatan Laut AS memasuki Laut Cina Selatan, beroperasi di selatan Kepulauan Nansha, Inisiatif Penyelidikan Situasi Strategis Laut Cina Selatan, sebuah think tank yang berbasis di Beijing, mengatakan pada hari itu.

Pasukan Komando Teater Selatan PLA dalam siaga tinggi setiap saat untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional serta perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, kata Tian.*

Artikel lain terkait Konflik China dan Amerika

Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com