Perang Rusia Ukraina

Amerika Tersingkir, China jadi Negara Adidaya Baru, Eks PM Inggris: Dominasi Barat Segera Berakhir

bermitra dengan Rusia, China jadi Negara Adidaya Baru singkirkan AS, Eks PM Inggris Tony Blair: Dominasi Barat segera berakhir

Editor: Adiana Ahmad
SPUTNIK
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China 4 Februari 2022. China jadi Negara Adidaya Baru singkirkan Amerika Serikat, Eks PM Inggris Tony Blair: Dominasi Barat segera berakhir 

POS-KUPANG.COM - Kemitraan China dan Rusia mengancam Dominasi Barat yang dimotori Amerika Serikat ( AS ). Menurut Eks PM Inggris Tony Blair, China jadi Negara Adidaya Baru menyingkirkan Amerika Serikat. Bahkan, Tony Blair menyebut Dominasi Barat akan segera berakhir alias tamat. 

Dikatakan Tony Blair, kekuatan Amerika Serikat dan Negara Barat ( Eropa ) tak sebanding dengan kuatnya China yang bermitra dengan Rusia.

Penilaian Tony Blair tersebut merujuk pada Invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut Tony Blair, saat Rusia melakukan Invasi ke Ukraina, Amerika dan Eropa ( Negara Barat ) tak berdaya atau tak berkuasa

Baca juga: China dan Amerika di Ambang Perang, Amerika Hadirkan Pembom Nuklir Bukti AS Siap Tempur

Seperti dilaporkan Aljazeera, Tony Blair menjelaskan, Perang Rusia Ukraina menunjukkan bahwa Dominasi Barat akan segera berakhir ketika China naik ke status Negara Adidaya Baru dalam kemitraan dengan Rusia

Munculnya China sebagai Negara Adidaya Baru menjadi satu di antara perubahan paling signifikan dalam berabad-abad, kata Blair.

Dunia, kata Tony Blair, berada pada titik balik dalam sejarah yang sebanding dengan akhir Perang Dunia II atau runtuhnya Uni Soviet: tetapi kali ini Barat jelas tidak berkuasa.

“Kita akan mengakhiri dominasi politik dan ekonomi Barat,” kata Tony Blair dalam kuliah berjudul Setelah Ukraina, Pelajaran Apa Sekarang untuk Kepemimpinan Barat?, menurut teks pidato di forum yang mendukung aliansi antara Amerika Serikat dan Eropa di Ditchley Park di sebelah barat London.

"Dunia setidaknya akan menjadi bipolar dan mungkin multipolar. Perubahan geopolitik terbesar abad ini akan datang dari China, bukan Rusia," kata Tony Blair.

Baca juga: Kapal Induk China Makin Menyamai Amerika, Terbangkan Jet Tempur Bersenjta Penuh dan Pesawat Kargo

50 Ribu Korban Tentara Rusia

Sementara diberitakan Mirror, 50.000 tentara Rusia tewas atau terluka dalam perang di Ukraina.

Hal itu diungkap oleh Kepala Angkatan Bersenjata Inggris atau Kepala Staf Pertahanan Laksamana Sir Tony Radakin.

Radakin tegas menyatakan jumlah korban tentara Rusia setelah bertemu dengan perwira Ukraina.

Menurutnya, dari hasil pertemuan di Kyiv, pemimpin pertahanan negara berencana memulihkan wilayah terdampak perang.

“Mereka melihat Rusia yang sedang berjuang, Rusia yang kami nilai telah kehilangan lebih dari 30 persen efektivitas tempur daratnya," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved