Politani Kupang
Aholiab Aoetpah dan Johanis Jermias Bersaing Rebut Posisi Direktur Politani Kupang
Dua kandidat terkuat, Aholiab Aoetpah, SPt, MRur, Sc, PhD dan Johanis A Jermias, SPt, MSc, bersaing ketat rebut posisi Direktur Politani Kupang.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM - Suksesi Direktur Politeknik Pertanian Negeri atau Politani Kupang memasuki tahapan pemilihan. Dua kandidat terkuat, Aholiab Aoetpah, SPt, MRur, Sc, PhD dan Johanis A Jermias, SPt, MSc, bersaing ketat.
Saat ini Aholiab Aoetpah menjabat Ketua Jurusan Peternakan. Sedangkan Johanis A Jermias merupakan Wakil Direktur II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.
Pada pemilihan pertama tahap penyaringan yang berlangsung pada Rabu 29 Juni 2022, Aholiab Aoetpah unggul atas tiga kandidat lainnya.
Aholiab Aoetpah mendulang 13 suara, sementara Johanis A Jermias memperoleh 12 suara.
Dua kandidat lainnya, Melinda RS Moata, SP, MSc, PhD meraih 1 suara, dan Dr Bernadete B Koten, SPt, MP tanpa suara. Melinda Moata menjabat Wakil Direktur IV Bidang Kerjasama dan Publikasi.
Adapun anggota Senat Politani Kupang yang memiliki hak suara sebanyak 26 orang.
Sebelum pemilihan, setiap bakal calon memaparkan visi misi dan program kerja serta pendalaman dilakukan oleh anggota Senat.
Ketua Panitia Pemilihan Direktur Politani Kupang, Max Supit mengatakan, tahap pelaksanaan telah berlangsung sejak tanggal 2 Juni 2022.
Menurutnya, proses penjaringan dilakukan pada Rabu 29 Juni 2022.
"Tahap penjaringan telah terlaksana pada 2 Juni, tahap penyaringan telah terlaksana pada 29 Juni, tahap pemilihan direncanakan oleh senat pada tanggal 4 Agustus (tentatif) tetapi akan ditentukan oleh Kementerian tepatnya kapan," kata Max Supit ketika dikonfirmasi via telepon pada Rabu 13 Juli 2022.
Sebelum pemilihan, lanjut Max Supit, akan dilaksanakan fit and proper test secara online oleh Kementerian Ristek.
Max Supit mengaku jadwal untuk tes kecakapan calon belum disampaikan Kementerian Ristek.
Direktur Politani Kupang Ir Thomas Lapenangga MS mengingatkan bahwa proses pemilihan direktur baru tidak dimaknai sebagai pemilihan pimpinan perusahaan.
"Ini memilih kepala sekolah, bukan memilih pemimpin perusahaan atau pemimpin politik. Itu yang paling penting. Kepala sekolah kan beda, kalau perusahaan beda, ketua partai beda. Jadi harus bisa membedakan itulah," kata Thomas Lapenangga, Rabu 13 Juli 2022.