Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 12 Juli 2022, Jujur dan Terbuka
Renungan KatHarian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Jujur dan Terbuka.
POS-KUPANG.COM - Renungan KatHarian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Jujur dan Terbuka.
RD. Eman Kiik Mau menulus Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Matius 11:20-24.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik disediakan teks lengkap bacaan Selasa 12 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Kerasnya batu lebih mudah dihancurkan. Tetapi kerasnya hati manusia sulit untuk dilembutkan. Mengapa?Karena di balik kerasnya hati itu ada banyak lapisan. Ada lapisan egoisme, kesombongan dan kebekuan ideologis, sehingga sulit untuk ditembus.
Oleh karena itu, orang perlu jujur dan terbuka akan kebenaran yang lain. Kebenaran itu perlu kita teliti, timbang dan tetapkan untuk perubahan dan pertumbuhan.
Yesus mengecam kota-kota yang orang-orangnya tidak mau bertobat dari dosa mereka. Yesus menyebut celaan dan sasarannya, "Celakalah kamu, Korazim, Betsaida, Kapernaum!"
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 10 Juli 2022, Memeluk Identitas Orang Samaria
Sabda Yesus hari ini berlaku untuk kita semua. Artinya, kita juga akan mendapatkan celaka jika kita tidak mau bertobat dari cara hidup kita yang tercela. Kita juga akan celaka kalau kita jatuh dalam cobaan. Kita jadikan Sabda Yesus hari ini sebagai alarm atas segala tutur kata dan tindakan hari ini.
Tuhan Yesus, kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau tiada hentinya mengingatkan kami agar selalu membarui diri. Hari ini Engkau begitu tegas memperingatkan kami agar tidak berdosa lagi. Bantulah kami agar semakin rendah hati dan terbuka kepada-Mu. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 12 Juli 2022

Bacaan Pertama: Yesaya 7:1-9
Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. Namun mereka tidak dapat mengalahkannya.
Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.” Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.
Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya.