Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 12 Juli 2022, Kita Dipanggil untuk Bertobat
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil untuk Bertobat.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil untuk Bertobat.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk pada kitab Yesaya 7:1-9, dan bacaan Injil Matius 1:20-24.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini juga tersedia teks lengkap bacaan Selasa 12 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Nabi Yesaya dipakai Tuhan untuk memberikan peneguhan dan ketenangan serta memberikan keberanian untuk mengalahkan musuh-musuh bangsa Israel yang hendak mengalahkan mereka.
Di sini sesungguhnya Tuhan mau agar Israel melihat dahsyatnya kerja Tuhan dalam mematahkan kekuatan lain yang hendak menyerang danus mengalahkan mereka.
Di sini juga Israel diingatkan bahwa menyembah Tuhan menyelamatkan Rmeluputkan mereka dari ancaman bahaya.
Kita sebagai umat beriman hendaknya membangun keyakinan bahwa hidup bersama Tuhan mempunyai jaminan luput dari ancaman bahaya dan menang dalam perjuangan.
Tuhanlah sumber kekuatan itu. Karena itu bisa terjadi bahwa karena kasih-Nya terhadap umat-Nya Tuhan bisa dengan tegas mengecap umat-Nya andaikata hidup umat-Nya menyeleweng dari kehendak-Nya.
Hal yang penting diingat di sini adalah bahwa kecaman Tuhan bentuk apa pun semata karena kasih-Nya yang mau menyelamatkan umat-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 11 Juli 2022, Peringatan Santo Benediktus Abas
Tuhan punya banyak cara untuk mengingatkan umat-Nya agar mereka bertobat.
Kita pun hendaknya ingat bahwa kita juga dikecam Tuhan. Kita dikecam Tuhan karena kita lebih suka memilih yang jahat dan mengabaikan yang benar.
Sekaranglah waktunya kita dipanggil untuk bertobat.*
Teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 12 Juli 2022

Bacaan Pertama: Yesaya 7:1-9
Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. Namun mereka tidak dapat mengalahkannya.
Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.” Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.
Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya.
Sebab Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya. Lalu kita mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya.
Beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Hal itu tidak akan sampai terjadi, sebab ibu kota Aram ialah Damsyik, dan kepala Damsyik ialah Rezin. Ibu Kota Efraim ialah Samaria, dan kepala Samaria ialah anak Remalya.
Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8
Refr. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.
1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Lihat, raja-raja datang bersekutu, dan maju serentak menyerang. Demi melihat kota itu, mereka tercengang-cengang, kacau-balau, lalu lari kebingungan.
4. Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka mengerang seperti perempuan yang hendak melahirkan. Tak ubahnya seperti angin timur yang menghancurkan kapal-kapal Tarsis.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya, alleluya
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.
Bacaan Injil: Matius 11:20-24
Tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu
Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat.
Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’
Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.