Berita NTT Hari Ini
Bimbingan Agro Edu Wisata Enterpreneurship oleh Gubernur Victor Laiskodat di Desa Noinbila TTS
ada banyak lahan potensial di kabupaten Timor Tengah Selatan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Program strategis PT Misi Kasih Toserba untuk jangka pendek yaitu pembangunan gedung pendidikan dan pelatihan, menghasilkan produk yang berkualitas dan organik, penguasaan teknologi marketing. Sementara itu, jangka menengah yaitu pengembangan pusat pendidikan, laboratorium riset bersama Undana Kupang.
Roy menjelaskan, untuk agrobisnis dan holtikultura sementara seluas 2 hektar sudah diolah, lalu peternakan, perikanan, perkebunan jagung sekitar 105 hektar.
Untuk agro industri ada 10 produk contoh. Sementara agro wisata dan seni budaya berupa, binatang, Villa, wisata air, kolam pemancingan, rumah adat, rumah tenun bersama mitra kelompok tenun sehati, pentas seni budaya, serta sentra UMKM.
PT. Misi Kasih Toserba juga bekerja sama dengan beberapa pihak mitra strategis antara lain: UPT Universitas Nusa Cendana dan UPT Kehutanan provinsi NTT wilayah TTS.
Roy menyampaikan, mekanisme penerimaan tenaga kerja, memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat TTS untuk turut berpartisipasi di dalamnya. Terkait pembiayaan dan upah, setiap pekerja dibiayai 30.000 rupiah perhari. Sementara itu, untuk penyediaan pupuk, lahan dan bibit dan segala kebutuhan lain disiapkan PT Misi Kasih.
"Berdasarkan hasil kerja, 80 % persen hasil diberikan kepada petani dan 20 % diambil oleh PT Misi Kasih," tuturnya.
Roy mengungkapkan kehadiran gubernur NTT menjadi kebanggaan tersendiri bagi PT. Misi Kasih Toserba untuk mengembangkan lokasi ini.
"Kolaborasi adalah kata kunci untuk mencapai hasil yang maksimal," tutur Roy.
Pihaknya juga bertekad untuk menciptakan kota di dalam desa dengan hadirnya kawasan terpadu Agro Edu Wisata Bisuaf, desa Noinbila.
Selanjutnya, Bupati TTS, Epy Tahun dalam sambutannya menyampaikan sejak awal masa jabatannya telah ada kelompok kebun kolektif, di mana setiap desa wajib membuat 1 hektar lahan yang ditanam apa saja.
Di tahun pertama dihasilkan kurang lebih 300 ton jagung. Di tahun kedua berkembang menjadi 1300 ton. Dan di tahun ini sudah menghasilkan 7.500 ton.
Menurut Epy ini adalah capaian yang luar biasa dari masyarakat.
Untuk pemberdayaan ini pihaknya juga sudah merubah keputusan bupati sehingga setiap desa perlu mengupayakan 5 hektar.
"Dana desa untuk pemberdayaan difokuskan ke program tersebut. Dan kami akan pantau. Bagi kepala desa dan camat yang tidak kerjakan hal tersebut akan saya berhentikan. Namun selama ini mereka telah sungguh-sungguh bekerja," ungkap Epy.
"Tentunya dengan lahan baru yang diusahakan pak Roy dan teman-teman seluas 200 hektar lebih akan turut membantu masyarakat," lanjutnya.