Berita Ngada Hari Ini
Hadir di Ngada, Alfamart Bantu Pelaku UMKM Jual Produk di Toko
kita bantu jual adalah makanan dan minuman, untuk craft atau kerajinan tangan seperti tenun dan lain-lain belum bisa karena terkendala space
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti i
POS-KUPANG, BAJAWA - Jaringan minimarket Alfamart mengajak para pelaku UMKM, Kabupaten Ngada, untuk bermitra seiring dengan dibukanya toko Alfamart perdana di Bajawa, Ibu Kota Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Sementara Sekda Kabupaten Ngada, Theodosius Yosefus Nono saat membuka acara pelatihan manajemen ritel bagi UMKM di Rumah Jabatan Bupati Ngada mengatakan, kesempatan ini harus benar-benar dimanfaatkan para pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.
“Alfamart memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia, produk-produk lokal Bajawa diberi kesempatan bermitra dan ini peluang yang harus dimanfaatkan,” katanya, Senin 4 Juli 2022.
Baca juga: Jokowi Beli Jeruk Sisilia Meo, Pedagang di Pasar Bobou, Ngada
Corporate Communication Alfamart, Ame Dwi Pramesti menambahkan, kehadiran sejumlah produk UMKM di jaringan toko Alfamart ini merupakan komitmen perusahaan terhadap para pelaku UMKM lokal.
“Sesuai dengan visi perusahaan yakni berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, maka kami ingin senantiasa bermitra dengan UMKM,” kata Ame.
Menurut Ame, sejumlah item produk UMKM yang dihadirkan nanti antara lain berupa makanan khas Bajawa. “Fokus produk yang bisa kita bantu jual adalah makanan dan minuman, untuk craft atau kerajinan tangan seperti tenun dan lain-lain belum bisa karena terkendala space,” ujarnya.
Pada saat Grand Opening (GO) perdana Toko Alfamart di Bajawa yakni Toko Trans Flores besok diupayakan produk UMKM sudah terdisplay. “Kalau tidak ada kendala GO nya 28 Juli,” katanya.
Ada tiga titik yang akan GO di Bulan April ini, Toko Prof Soepomo, Toko Marsda A Sucipto (di Jalan Halimuti) dan Toko Fatubenao (di Jalan A Yani)
Baca juga: Lautan Manusia Sambut Presiden Jokowi di Pasar Bobou Ngada
Terkait mekanismenya, produk UMKM yang dijual di toko akan dievaluasi per tiga bulan. Apabila tiga bulan pertama bisa diterima pasar dan penjualannya bagus maka kerja sama akan dilanjutkan. Namun apabila kurang diterima pasar akan digantikan oleh item UMKM yang lain.
“Hari ini kami undang beberapa pelaku UMKM Bajawa kerja sama Diskoperindag Ngada untuk mengikuti pelatihan terkait bagaimana dan apa saja persyaratan agar produk mereka bisa dijual di Alfamart,” imbuhnya.
Ame melanjutkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi apabila ingin menjadi bagian suplier produk yang dijual di jaringan toko Alfamart.
Pertama, UMKM tersebut merupakan produsen yakni bukan penyalur. Kedua, tempat produksinya bersih dan sesuai standar dari pemerintah mengenai kebersihan dan kesehatan tempat produksi industri rumah tangga.
Ketiga, skala produksi dapat mencukupi kebutuhan toko sehingga tidak akan terjadi out of stock (kekosongan produk). Keempat, ragam barang yang ditawarkan sesuai dengan segmentasi pasar.
Kelima, memiliki izin legalitas usaha dan produk. Keenam, memiliki jaringan distribusi yang baik. Ketujuh, memiliki komitmen kuat terhadap kualitas produk. Kedelapan, memberikan harga terbaik agar bisa bersaing dengan produk lain, diutamakan menetapkan harga yang lebih murah dari pada item reguler sejenis.
Baca juga: Pagi Ini, Mama-Mama Sudah di Pasar Bobou Ngada Tunggu Kedatangan Presiden Jokowi
Kesembilan, produk yang ditawarkan lolos uji laboratorium secara berkala. Kesepuluh, produk akan selalu dievaluasi dari sisi penjualan, tingkat pemenuhan permintaan dan akan diskontinyu jika tidak sesuai dengan standar yang ditentukan perusahaan.
Dukungan Alfamart terhadap para pelaku UMKM ini, lanjut Faruq, juga diwujudkan dalam bentuk kerja sama tenant di halaman toko. “Pelaku UMKM kami ajak untuk berjualan di halaman toko. Tarifnya sangat terjangkau sebab hanya digunakan untuk membayar biaya listrik, air, dan kebersihan,” katanya.
Upaya ini dilakukan untuk mendorong para pelaku UMKM lokal pemula yang ingin berwirausaha.
“Kami ingin bersinergi dengan para pelaku UMKM, jadi teman-teman UMKM tidak perlu merasa khawatir kehadiran Alfamart akan berdampak negatif. Sebab kami selalu membuka kesempatan untuk bersinergi,” jelasnya. (*)