Idul Adha 2022
drh. Aji Winarso Beri Tips Memilih Hewan Kurban
Ciri lainnya harus memperhatikan dua gigi susu (gigi seri) pada sapi sudah berganti, atau sudah tanggal meski gigi depannya belum tumbuh.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dosen Kedokteran Hewan Undana, drh. Aji Winarso, M.Si mengatakan tips untuk memilih hewan kurban yang baik terlebih mengantisipasi penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Semua hewan untuk qurban rentan dan beresiko terhadap PMK namun masyarakat tidak perlu khawatir dan segera melaporkan kepada pemerintah atau Dokter Hewan di tempat tinggalnya.
Ciri-ciri hewan untuk kurban harus terlihat sehat, tidak demam, tidak iler/pilek, dan pada sejumlah masjid di Kota Kupang.
Baca juga: Bupati Manggarai Barat, Edi Endi Serahkan Hewan Kurban Untuk Masjid Al Muttaqin Palis
"Masyarakat biasanya membeli hewan kurban jauh hari sebelum hari raya kurban, dan hewan jenis memamabiak yang untuk kurban seperti Sapi, kerbau, kambing dan domba, sehingga harus diperhatikan dengan baik," ungkap Winarso.
Hewan kurban harus memiliki surat keterangan kesehatan dari dinas/dokter hewan di lingkungan tempat tinggal.
Harus memperhatikan umur hewan kurban menurut Syariat Islam untuk sapi maksimal dua tahun, sedangkan untuk kambing dan domba harus maksimal satu tahun.
Ciri lainnya harus memperhatikan dua gigi susu (gigi seri) pada sapi sudah berganti, atau sudah tanggal meski gigi depannya belum tumbuh.
Sedangkan tanduk maupun badan dari hewan kurban tidak menentukan, karena faktor genetik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran tanduk dan ukuran badan dari hewan kurban.
Baca juga: Toleransi di Masjid Al-Hidayah Nisa Nulan Adonara, Hewan Kurban untuk Umat Nasrani
Jika demam untuk sapi biasanya basah, kondisi lubang hidung, fases, dan kondisi mata tidak boleh cacat, bahkan badannya harus gemuk dan sehat.
Perlakuan terhadap hewan qurban juga tidak boleh kasar, serta tidak boleh memotong telinga dengan ketentuan tidak melebihi ukuran 1/3 dari telinga sapi, sehingga 2/3 bagian telinga masih utuh.
Kaki hewan kurban tidak boleh cacat, bahkan hewan jantan harus punya dua testis, harus memastikan hewan tetap sehat saat membeli sampai hari qurban.
Bahkan yang terpenting tetap menjaga hewan kurban tidak stres saat dipotong agar tidak mempengaruhi kualitas daging kurban tersebut. (*)
Berita Kota Kupang lainnya