Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Juli 2022, Sebuah Tindakan Puasa yang Tulus tanpa Paksaan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Sebuah Tindakan Puasa yang Tulus tanpa Paksaan.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 2 Juli 2022 dengan judul Sebuah Tindakan Puasa yang Tulus tanpa Paksaan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Sebuah Tindakan Puasa yang Tulus tanpa Paksaan.

RP. John Lewar  menyusun Renungan Harian Katolik ini merujuk pada bacaan hari Sabtu 2 Juli 2022, Tahun C/II, Pekan Biasa XIII, yakni Amos 9:11-15, bacaan Injil Matius 9:14-17.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini tersedia pula teks bacaan sesuai Kalender Liturgi Gereja Katolik Sabtu 2 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari–saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Berita Injil pada hari ini tentang puasa. Murid-murid Yohanes datang kepada Yesus dan bertanya mengenai puasa.

”Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-muriduMu tidak?”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Juli 2022, Makna Anggur Baru dalam Kantong Yang Baru

Murid-murid Yohanes tidak bisa menerima bahwa mereka telah melakukan kewajiban puasa, sementara murid Yesus tidak.

Orang Farisi lagi-lagi mengkritik Yesus. Yang dipermasalahkan kali ini adalah murid-murid Yesus yang tampaknya tidak pernah berpuasa.

Mereka diperbandingkan dengan murid-murid Yohanes yang rajin berpuasa.

Secara implisit dengan itu mereka berkata bahwa Yesus dan para pengikut-Nya tidak sesaleh Yohanes Pembaptis dan orang-orang Farisi.

Orang Farisi berpuasa dua kali seminggu, yakni hari Senin dan hari Kamis.

Puasa yang dipertanyakan oleh para murid Yohanes adalah puasa yang merupakan bentuk kesalehan pribadi bukan puasa agung atau puasa-puasa yang diwajibkan pada saat-saat khusus.

Yesus sendiri nampaknya tidak meminta para murid untuk berpuasa.

Kritikan orang Farisi ditanggapi oleh Yesus dengan mengatakan, “Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?

Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved