Berita Kupang Hari Ini
Tahun ini Desa Kauniki Programkan Swadaya 10 Unit Rumah Bagi Masyarakat
sudah banyak yang permanen sejak jalan menuju Amfoang dibangun sehingga lebih mudah mendapatkan material bangunan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Memanfaatkan dana Desa untuk kemakmuran masyarakat Pemdes Kauniki, Kecamatan Takari akan mengalokasikan anggaran 370 juta bagi pembangunan 10 unit rumah swadaya.
Sementara Kepala Desa Kauniki, Oktovianus Uskono, Kamis 30 Juni 2022 mengungkapkan 10 unit rumah tersebut masing-masing diswadaya pemerintah sebesar 37 juta rupiah.
"Ukuran standarnya 5x7 meter persegi kita sudah bikin perhitungan, nanti kalau mau buat tambah besar lagi itu tambah dari swadaya pribadi," ujar kades Okto.
Baca juga: GKII Harus Punya Dampak Bagi Masyarakat Kabupaten Kupang
Saat ini kata dia sudah banyak masyarakat yang mendapat kesempatan memiliki rumah permanen berkat dana desa yang digelontorkan oleh pemerintah pusat.
Beberapa rumah di wilayahnya sudah banyak yang permanen sejak jalan menuju Amfoang dibangun sehingga lebih mudah mendapatkan material bangunan.
Selain pengadaan 10 unit rumah juga mereka menganggrkan pengadaan ternak sapi bagi masyarakat yang ingin beternak sehingga ada pemasukan bagi masyarakat.
Salah satu warga Marten Tanau dari dusun 4 desa Kauniki saat disinggung mengenai bantuan pemerintah merasa sangat bersyukur karena dengan adanya dana desa wajah desa yang dulu sulit tersentuh kini bisa keluar dari kekurangan.
Seperti penerangan pada malam hari walaupun belum adanya jaringan listrik tapi sudah ada dana desa untuk pengadaan tenaga surya sehingga masyarakat sedikit terbantu.
Baca juga: Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur NTT Pertama yang Menginap di Desa Nekbaun Kabupaten Kupang
"Kami juga butuh kami punya wakil rakyat, mereka datang waktu pemilihan bicara enak habis pulang tidak datang-datang lagi, giliran kita butuh mereka hilang," ujarnya.
Saat ini kata dia mereka sangat membutuhkan fasilitas air bersih yang harus dialirkan ke pemukiman masyarakat.
"Ada sumur bor di bagian atas tapi kami harus swadaya untuk pipanisasi, di desa ini baru ada 1 sumur bor di dusun 5 sedangkan kami yang lain usaha cari air sendiri," ujarnya.(*)