Berita Kota Kupang Hari Ini

Universitas Terbuka Kupang Wisudakan 900 Lulusan Tahun Ini

menjadwalkan untuk dilakukan penyelenggaraan wisuda. Untuk wisuda ditingkat daerah ini, juga dibagi per kuota.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
WISUDA - Suasana wisuda pada Universitas Terbuka (UT) secara nasional secara virtual. Direktur dan pimpinan bersama lima mahasiswa UPBJJ-UT Kupang, NTT mengikuti rangkaian wisuda dari Kupang. Selasa 28 Juni 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Kupang, NTT dalam tahun ini mewisudakan 900-an lebih lulusan.

Sejumlah lulusan itu berasal dari 22 Kabupaten/Kota yang ada di NTT.

Kampus UT, secara nasional mewisudakan 35 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia hingga luar negeri. Acara wisuda itu berlangsung virtual, Selasa 28 Juni 2022.

Baca juga: Kepala UPBJJ Universitas Terbuka Kupang: Mahasiswa- Dosen UT Tidak Gaptek

Tiap wilayah di provinsi akan mendapat kuota mengikuti wisuda secara nasional. Untuk UPBJJ-UT Kupang, NTT, disebut mendapat jatah 28 mahasiswa hadir mengikuti rangkaian wisuda UT secara nasional itu.

Ribuan lulusan itu merupakan wisudawan periode I tahun akademik 2021/2022. Wisudawan yang diikutsertakan adalah lulusan dipolma, sarjana hingga Magister.

Secara nasional, wisudawan terbaik diperoleh dari mahasiswa yang berada di UPT Majene, Sulawesi Utara dan UPT Denpasar Bali. Keduanya mendapat nilai IPK 4,0 atau predikat sempurna.

Pada UPBJJ-UT Kupang, NTT, diketahui lima mahasiswa hadir secara offline di kantor rektorat di Kota Kupang. Direktur UPBJJ-UT Kupang, NTT Drs. Yos Sudarso, M.Pd, Ansari Wahab,S.Sos selaku Maneger Keuangan, Yudith A.Frans,S.Sos,M.A selaku Meneger Bahan Ajar dan Noveni M.Malle,S.Sos,M.A selaku Maneger Regjian. Mereka hadir secara secara daring bersama lima lulusan itu.

Baca juga: Webinar Hadiknas Universitas Terbuka, Bamsoet:Pendidikan Tinggi Harus Bisa Dinikmati Seluruh Warga

Sementaa Direktur UPBJJ-UT Kupang, NTT Drs. Yos Sudarso, M.Pd, menjelaskan, setelah wisuda secara nasional, maka tiap wilayahakan menjadwalkan untuk dilakukan penyelenggaraan wisuda. Untuk wisuda ditingkat daerah ini, juga dibagi per kuota.

"Jadi kita batasi. Artinya kita bagi per kuota tiap daerah, ada keterbatasan ruang gedung juga. Jadi kita bagi biar terwakili," katanya.

Para wisudawan, menurut Yos, memang tidak akan dipungut biaya. Wisudawan akan datang akan hanya mengikuti prosesi wisuda dan langsung mendapat ijazah. Sistem yang dibangun pihaknya, tidak akan lagi menyulitkan lulusan pasca wisuda.

Menurutnya, para lulusan juga wisuda dengan nilai yang berkategori baik. Artinya, nilai tidak terperosok jauh dari harapan. Namun, rata-rata, IPK berkisar 2,50 hingga 3,0. Pada dasarnya, mahasiswa yang ada di UT memang sudah memiliki kemapuan dasar, dengan sokongan penggunaan teknologi yang dijalankan UT.

Mahasiswa yang berkuliah, tentu tidak lagi kesulitan dengan ragam pembelajaran jarak jauh yang mengharuskan penggunaan teknologi atau secara online. Kampus akan menyiapkan paket belajar, hingga panduan bagi mahasiswa agar tidak kesulitan.

Baca juga: Bupati Malaka Puji Manajemen Universitas Terbuka

Berkaitan dengan penyiapan tenaga kerja yang kompeten untuk ditempatkan di luar negeri, Yos mengaku, sejauh ini mahasiswa dan lulusan UT sudah banyak tersebar di negeri orang. Dari UT Kupang sendiri memang belum lakukan secara detail, namun Yos mengaku akan mengerjakan itu.

Mahasiswa luar negeri, kata Yos, rata-rata merupakan para pekerja. Mereka lebih suka berkuliah di UT karena memang lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan pekerjaan yang digeluti mahasiswa.

Pendaftaran mahasiswa baru untuk program diploma hingga Magister, memang terus meningkat ditiapm tahunnya.

Saat ini progam pendaftaran juga masih dibuka. Untuk melihat informasi, bisa mengecek melalui media sosial ataupun website milik UT Kupang. Calon mahasiswa tidak perlu khawatir, karena semua program studi berpredikat baik hingga sangat baik.

Berkuliah di UT, menurut dia memang tidak hanya mendapat kuliah sebagaimana perguruan tinggi lainnya. Akan tetapi, kecakapan teknologi juga diajarkan dalam proses pembelajaran sehingga lulusan akan cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman yang ada. 

Baca juga: Bupati Malaka Stefanus Bria Seran, Puji Manajemen Universitas Terbuka

Sementara itu, salah satu wisudawan, Siti Nursiah N. H. Kasim, S.Pd, lulusan Pendidikan dasar (Pendas) PG PAUD, mengatakan, berkuliah di UT tidak memberatkan dirinya. Meski, harus mengurus rumah tangga, Siti mengaku menikmati semua itu hingga lulus.

Ia menyebut, para dosen atau tutor meski berada di luar daerah bisa melakukan pengajaran. Semua pembelajaran menggunakan online, meski sesekali dengan tatap muka. Tuto akan mengirimkan link kuliah online untuk diikuti. Tiap pembelajaran juga, tetap disiapkan panduan. Ini justru mempermudah mahasiswa.

Selain itu, ada juga diskusi ataupun pertanyaan mahasiswa yang bisa disampaikan ke tutor melalui grupa WhatsApp. Respon tutor juga sangat baik, dan tanggap. Mahasiswa akan sangat terbantu ketika tutor lebih responsif. Mahasiswa UT mengalami perlakuan dengan tutor yang sangat responsif.

"Jadi kalau kita susah mereka langsung menjawab di grup kita punya kesulitan. Mereka membimbing kita. Tutor akan sangat responsif," ucapnya.

Begitu juga ketika jadwal kuliah yang padat dan menyulitkan mahasiswa, tutor atau dosen akan dengan sabar memberi arahan dan pengajaran. Situasi itu tercipta seakan mahasiswa tidak sendirian dalam berkuliah.

Untuk menyelesaikan hingga proses wisuda, Siti menempuh kuliah hingga 4 tahun. Namun demikian, semua proses ini juga tergantung dari mahasiswa itu sendiri.

Baca juga: IKA Universitas Terbuka Wilayah Kupang, NTT Beri Bantuan Kepada Mahasiswa Berprestasi

Satu hal yang juga membantunya ketika di UT adalah pasca wisuda semua ijasah dan berkas lainnya sudah terbaca disistem sehingga wisudawan tidak perlu mengirim atau meng-upload berkas lagi ke sistem kementerian.

Sekjen Kementerian Ketenegakerjaan RI, Prof Anwar Sanusi dalam sambung, menyampaikan, akibat pandemi memang membuat lembaga pendidikan turut terdampak. Ini juga berdampak pada penurunan kualitas peserta didik. Pada sisi lain, ini juga terjadinya tingkat pengangguran yang tinggi karena serapan tenaga kerja yang kurang. 

Universitas terbuka, sejauh telah berkembang dan menjadi penopang dalam pembangunan bangsa. Dia menyebut, UT sendiri sejauh ini telah meluluskan lebih dari 1 juta alumni.

Dia menegaskan, UT menjadi kampus dengan cakualn paling luas karena banyak mahasiswa yang berada di luar negeri. Dengan universitas terbuka, bisa menjadi jawaban atas penyiapan tenaga kerja luar negeri yang handal. Oleh karena itu, peran dari universitas terbuka ini harus terus didukung.

Adanya nota kesepahaman antara kementerian ketenangan kerjaan ini, bisa membantu peningkatan tenaga kerja berkualitas. Universitas bisa menjadi penyedia tenaga kerja untuk migran Indonesia dapat kerja keluar negri terutama di negara berkembang.

"Kita bisa meningkatkan dalam berbagai bidang. Bisa juga kita meningkatkan kompetensi tenaga pengajar kita," katanya.

Kampus merdeka belajar, menurut dia sebagai respon atas pekerja dan dunia kerja. Pendidikan menjadi jembatan penyatu dua kutub itu. Dia menyarankan, agar selama berkuliah bisa berpikir dalam cara pandang sesuai pada kearifan. (*)

Berita Kota Kupang lainnya

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved