Bupati Malaka Stefanus Bria Seran, Puji Manajemen Universitas Terbuka

Bupati Malaka yang akrab disapa SBS ini menyampaikan saat tatap muka dengan para kepala sekolah se-Kabupaten Malaka di Betun

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Bupati Malaka, dr.Stef Bria Seran, MPH 

Bupati Malaka Stefanus Bria Seran, Puji Manajemen Universitas Terbuka

POS-KUPANG.COM I BETUN--Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH memuji manajemen Universitas Terbuka (UT) dalam hal pembelajaran jarak jauh.

Sebelum adanya pandemi covid19, jauh-jauh hari UT sudah melaksanakan perkuliahan dengan mahasiswa melalui modul dan lulusannya berkualitas.

Bupati Malaka yang akrab disapa SBS ini menyampaikan saat tatap muka dengan para kepala sekolah se-Kabupaten Malaka di Betun, Selasa (4/8).

Menurut SBS, penerapan kegiatan belajar mengajar (KBM) di era tatanan hidup baru saat pandemi covid19 menyebar se-antero dunia, semua warga panik. Pasalnya, pandemi ini memang sangat berbahaya karena ketika satu orang kena maka dampaknya sangat luas.

Terkait dengan penerapan KBM di sekolah apakah melalui tatap muka langsung antara guru dan siswa atau melalui virtual, memang perlu dipertimbangkan secara matang.

"Kalau sekarang ketika pandemi covid19 lalu kita mulai terapkan belajar jarak jauh menggunakan virtual memang diperlukan. Kita bisa ikuti apa yang sudah diterapkan UT dimana mereka begitu luar biasa. Sejak dulu pola belajar jarak jauh sudah dilakukan melalui modul-modul dan lulusannya berkualitas," katanya.

Diakuinya, penerapan belajar melalui handphone (HP) memang banyak kendalanya. Disamping jaringan terbatas juga harus menggunakan pulsa data. Untuk itu, sambil percobaan penerapan KBM tatap muka di kelas, tapi pembelajaran yang menggunakan HP yang sudah jalan tetap berlanjut.

Edhy Prabowo, Dari Wakil Rakyat Ke Wakil Partai Gerindra di Kabinet Presiden Jokowi, Ini Kekayaannya

Maia Estianty Akhirnya Ngaku Irwan Mussry Miliki Jet Pribadi, Ini yang Dilakukan Bunda Al El Dul

"Kalau kita harus menunggu sampai pandemi ini berakhir sampai dua tiga tahun lagi maka sepanjang itupun KBM tidak akan jalan. Dampaknya tentu pada peserta didik. Kita ujicoba penerapan KBM tatapmuka dulu bagi sekolah yang betul-betul sudah siap nanti kita evaluasi lagi. Pesan saya adalah tetap taati protokoler kesehatan," tegas SBS.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved