Berita Kupang Hari Ini
Miliki Banyak Talenta, Perempuan Bisa Menjadi Apa Saja
Pramudya Ananta Toer mengatakan manusia punya kodratnya masing-masing dan tak ada seorang pun bisa merubah kodratnya.

Perempuan Bisa Menjadi Apa Saja
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Asti Dhema
POS-KUOANG.COM,KUPANG - Pramudya Ananta Toer mengatakan manusia punya kodratnya masing-masing dan tak ada seorang pun bisa merubah kodratnya.
Begitu pun perempuan yang memiliki kodratnya sebagai ibu rumah tangga dan bisa menjadi apa saja. Seperti Diana Oktaviani Bire,Ketua Komisi II DPRD Kota Kupang.
Menurutnya,ketika memiliki talenta lain selain ibu rumah tangga bisa dikembangkan.Mungkin ada senang berorganisasi dan bahkan terjun ke dunia politik bukanlah suatu hal yang menakutkan.
"Semua itu kita harus mencoba bagaimana kita menunjukkan jati diri kita, menunjukkan bahwa perempuan bisa sejajar dengan laki-laki, perempuan bisa menjadi apa saja seperti laki-laki dan kita mampu,"tutur Diana pada Sabtu,20 Juni 2022.
Jika dibilang wanita karir menjadi suatu tantangan yang besar bagi ibu rumah tangga yang tidak memiliki basic berorganisasi memilih untuk terjun ke dunia politik namun karena memiliki niat membantu sesama melalui politik khususnya menjadi anggota DPRD tentunya memiliki kuasa yang lebih dibandingkan sebagai ibu rumah tangga untuk kita menolong orang lain.
"Jadi ketika kita masuk dalam dunia politik,kita punya wewenang,kita punya kekuasaan,itulah yang kita pakai untuk membantu orang lain. Nah itu yang menjadi motivasi untuk terjun ke dunia politik,"lanjut Diana.
Menurut Diana memang tantangannya besar tetapi ketika kita mempunyai motivasi dan niat yang besar dan ketika Tuhan merestui, semua terjadi.Kalau dilihat mengenai kesetaraan gender, menurutnya hingga sekarang perempuan belum bisa dikatakan mengalami kesetaraan gender dengan laki-laki dalam bidang apa pun juga dalam bidang politik.Misalnya ketika saat caleg kuota perempuan hanya 30 persen berarti belum bisa dikatakan kesetaraan gender.Kalau kesetaraan gender berarti 50:50.
"Seharusnya kuota perempuan itu 50 persen dan laki-laki 50 persen. Tentunya menurut saya ini belum menjadi ancaman karena menurutnya saya laki-laki masih dominan dan perempuan masih dianggap tidak mampu untuk masuk dalam dunia politik,"terangnya.
Dijelaskan Diana bahwa perempuan bukanlah sebuah ancaman bagi laki-laki karena dilihat dari regulasinya juga perempuan masih 30 persen dan laki-laki 70 persen kemudian dilihat juga dari fenomena yang ada sekarang bahwa perempuan belum menjadi ancaman bagi laki-laki.
Dilihat dari kondisi sekarang ini juga,Diana mengakui laki-laki belum bisa mengakui keberadaan perempuan di dunia politik dan masih diragukan.Padahal jika dibilang, kemampuan perempuan dan laki-laki itu sama begitupun dalam berpolitik.
Diakui juga oleh Wakil Ketua Paguyuban Wanita Lembaga Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (PWLJK NTT) ini,masih ada diskriminasi terhadap perempuan.Jngankan diintimidasi dan didiskriminasi,dalam hal membuat aturan sebuah regulasi saja, perempuan itu sudah tidak disetarakan terbukti dengan Kuota 30 persen bagi perempuan dan laki-laki 70 persen.
"Kita tidak bisa bilang itu kesetaraan gender.karena memang kita belum setara," ungkap istri dari Paulus Stefen Messakh,Direktur Kredit Bank NTT ini.
Dari kondisi inilah bisa dilihat jika perempuan belum diberikan ruang dan hak bicara bebas dan setara dengan laki-laki sehingga masih adanya intimidasi dan diskriminasi apalagi ketika masuk dunia politik kemudian dalam memperebutkan sesuatu jabatan tentunya sebagai perempuan masih dianggap belum bisa seperti laki-laki.
Sebagai wanita karir,bagi wanita yang sudah memiliki dua orang anak ini,keluarga merupakan tanggung jawab yang lebih besar dari seorang ibu rumah tangga.Ketika tidak hanya mengurus suami dan anak tetapi harus mengurus hal di luar dari keluarga seperti masyarakat dan lain sebagainya dan itu merupakan tanggung jawab yang lebih besar bagi seorang wanita karir terutama yang berkecimpung dalam dunia politik.
Seperti yang kita ketahui, lembaga politik tidak seperti pekerjaan profesi yang lain, di mana tidak mempunyai jam kerja, artinya bekerja 24 jam dan fleksibel merupakan tantangan tersendiri bagi keluarga.
Oleh karena itu,ibu dari Dhanira Messakh dan Dhenyl Messakh ini berpesan jika ingin menjadi seorang wanita karir yang sukses dalam dunia politik dan dalam keluarga, otomatis keluarga harus bisa mengerti dan memahami profesi daripada istri bagi suami dan ibu bagi anak-anak.
"Jadi peran keluarga itu ketika keluarga bisa memahami dan mengerti itu adalah suatu dukungan moril yang luar biasa besar bagi seorang wanita untuk terjun ke dunia politik,"ungkapnya.
Selain itu sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga,Diana juga berpesan yang pertama bagi ibu rumah tangga supaya jangan takut untuk keluar dari zona nyaman dan angan takut keluar dari lingkungan yang hanya berpatokan pada keluarga.
Kemudian yang kedua,tidak lupa pula Diana menyampaikan untuk anak-anak gadis yang belum menikah dan juga remaja, bahwa dari sekarang jangan takut untuk masuk dalam dunia politik.Bisa saja dimulai dari sekolah melalui OSIS atau organisasi lainnya. Semakin banyak berpartisipasi dalam organisasi maka semakin melek politik.
"Banyak hal yang diajarkan di sana,.Jangan jenuh untuk membaca perkembangan dunia sekarang, sering-seringlah belajar berita-berita terkini, rajin-rajinlah menonton televisi tentang berita-berita yang ada di dunia karena semakin kita membaca dan menonton berita-berita yang ada makin banyak pengetahuan yang didapat,"terangnya.
Tentunya hal ini juga merupakan modal untuk masuk dalam dunia politik. Artinya ketika masuk dunia politik tidak dalam keadaan kosong,tetapi punya isi yang juga diperhitungkan dalam dunia politik.
Diana berharap khusus dalam dunia politik agar semakin banyak perempuan yang terjun ke dunia politik.Semakin banyak perempuan yang melek politik sehingga bukan lebih banyak laki-laki yang duduk di kursi legislatif tetapi perempuan juga bisa bertambah lebih banyak.
Ditambahkannya,ketika banyak perempuan yang ada dalam dunia legislatif meskipun sama dengan laki-laki dalam hal ilmu dan kecerdasannya tetapi dimana-mana perempuan lebih banyak menggunakan hati. Artinya semakin banyak perempuan yang ada dalam dunia politik,banyak hal yang bisa diperhatikan dalam masyarakat terutama mengenai isu perempuan dan anak.(cr16)
