Pilpres 2024
Elektabilitas Ganjar Pranowo Terus Naik, Nama Muhaimin Iskandar & Puan Maharani Tak Ada Dalam Daftar
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas, hanya tiga nama yang bertengger pada posisi teratas dalam daftar elektabilitas calon presiden.
POS-KUPANG.COM - Litbang Kompas melakukan survei nama-nama Calon Presiden pasca masa jabatan Presiden Jokowi yang tinggal sesaat lagi. Dari survei tersebut, hasilnya sangat mengejutkan.
Ada 3 nama Calon Presiden yang menyerap suara terbanyjak, yakni tiga perlima dari total persentase elektabilitas.
Semua nama yang disebut-sebut itu, bakal maju dalam ajang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
Ketiga nama sesuai hasil survei Litbang Kompas, adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dari ketiga nama yang bertengger pada posisi teratas sejak survei elektabilitas capres dilakukan Litbang Kompas, hanya nama Ganjar Pranowo yang grafiknya menanjak.
Sedangkan dua nama lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, relatif stabil walau cenderung melorot dari hari ke hari.
Sebagai informasi, Litbang Kompas TV sudah menggelar survei untuk mengetahui elektabilitas capres sejak Oktober 2019.
Survei yang dilakukan periode Juni 2022, adalah survei ketujuh yang dilakukan oleh Litbang Kompas.
Baca juga: Megawati Peringatkan Ganjar agar Disiplin Soal PilPres 2024, Sekjen PDIP Singgung Mekanisme Partai
Untuk survei litbang Kompas periode Juni 2022, Prabowo Subianto masih menempati urutan pertama dengan dukungan 25,3 persen.
Namun, perolehan dukungan bagi Prabowo periode kali ini turun jika dibandingkan dengan survei Litbang Kompas yang dilakukan Januari 2022, yakni 26,5 persen.
Jika memotret perolehan elektabilitas dalam survei Litbang Kompas sejak Oktober 2019, Prabowo Subianto mendapatkan dukungan 14,7 persen, naik menjadi 15,7 persen pada Agustus 2020.
Kemudian pada Januari 2021, elektabilitas Prabowo sempat merosot ke angka 12 persen. Tapi kemudian pada April 2021, melesat ke angka 16,4 persen.
Lalu pada survei Litbang Kompas yang dilakukan Oktober 2021, elektabilitas Prabowo turun lagi menjadi 13,9 persen sebelum akhirnya meroket ke angka 26,5 persen di periode Januari 2022.

Di urutan kedua, ada Ganjar Pranowo yang pada survei Litbang Kompas periode Juni 2022 mendapatkan dukungan 22 persen.
Dilansir dari Tribunnews.com dan Kompas.com, elektabilitas Ganjar tercatat selalu naik, jika mengacu pada perolehan elektabilitas di survei Litbang Kompas sejak Oktober 2019.
Pada survei elektabilitas capres Litbang Kompas yang dilakukan Oktober 2019, Ganjar memperoleh hanya 1,8 persen.
Selanjutnya, elektabilitas Ganjar naik menjadi 5,4 persen pada Agustus 2020, lalu naik lagi ke angka 7,1 persen pada survei yang dilakukan Januari 2021.
Baca juga: CATAT INI! Pendaftaran Capres dan Cawapres Untuk Pilpres 2024, Dimulai 19 Oktober- 25 November 2023
Meski tipis, elektabilitas Ganjar kembali tercatat naik tipis di periode April 2021 dengan perolehan elektabilitas 7,3 persen.
Kemudian pada Oktober 2021 elektabilitas Ganjar melesat menjadi 13,9 persen. Perolehan ini membuat Ganjar sejajar dengan Prabowo Subianto yang dalam 4 survei sebelumnya memimpin di peringkat pertama dan menyalip Anies Baswedan di posisi kedua.
Perolehan elektabilitas Ganjar pun semakin membaik jika mengacu pada survei periode Januari 2022 dengan perolehan 20,5 persen.
Tapi perolehan Ganjar di survei periode Januari 2022 tidak lebih jika dibandingkan dengan Prabowo yang sama-sama mendapatkan 13,9 di periode Oktober 2021.
Senada dengan Prabowo, Anies Baswedan juga mengalami penurunan elektabilitas capres 2024 pada survei Litbang Kompas pada periode Juni 2022, dengan perolehan 12,6 persen.
Pergerakan elektabilitas Anies, tercatat dimulai di angka 8,4 persen pada survei litbang Kompas Oktober 2019.
Kemudian pada survei selanjutnya di Agustus 2020, Anies naik tipis ke angka 8,5 persen. Potret elektabilitas Anies terus mengalami kenaikan, pada survei periode Januari 2021 Anies mendapatkan 9,9 persen dukungan dan naik tipis menjadi 10 persen April 2021.
Setelah naik tipis, elektabilitas Anies tercatat turun lagi menjadi 9,6 persen pada Oktober 2021. Namun di Januari 2022, elektabilitas Anies kembali melesat ke angka 14,2 persen dan turun lagi menjadi 12,6 persen di periode Juni 2022
Pada periode Januari 2022, dalam hasil survei Litbang Kompas tidak hanya Anies yang mengalami kenaikan elektabilitas. Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Baca juga: Teka-teki Manuver Politik Surya Paloh Bertemu Jokowi, Prabowo dan SBY, Soal Pilpres 2024?
Sementara hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2022 menunjukkan tidak ada nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani pada papan elektabilitas.
Pada papan tengah elektabilitas capres 2024, survei Litbang Kompas mencatat ada 7 nama yang memiliki peluang untuk dipilih pada Pilpres 2024.
Akan tetapi, dari 7 nama yang tertera pada papan tengah, tidak ada figur yang mendapatkan elektabilitas lebih dari 5 persen.
Tertinggi pertama elektabilitas capres 2024 pada papan tengah berdasarkan hasil survei Litbang Kompas adalah Sandiaga Uno.
Kemudian disusul Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Andika Perkasa, dan Erick Thohir.
Padahal faktanya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar banyak sekali melakukan pertemuan politik terkait Pilpres 2024.
Tak hanya itu, Muhaimin Iskandar bahkan secara terbuka mengajak sejumlah nama-nama popular menjadi pasanganannya sebagai bakal cawapresnya di Pilpres 2024.
Sebut saja, Anies Baswedan, Erick Thohir, Sandiaga Uno, hingga Sri Mulyani.
Sementara Puan Maharani, yang sebelumnya diprediksi akan maju di Pilpres 2024, hasil survei justeru memperlihatkan fakta yang miris.
Hasil terbaru survei Litbang Kompas menunjukkan nama Puan Maharani tidak ada di papan tengah maupun papan atas elektabilitas Capres 2024.
Pada papan atas elektabilitas capres 2024 dalam survei Litbang Kompas itu, ada 3 nama yang menyerap tiga perlima dari total elektabilitas semua nama yang digadang-gadang maju di pemilihan presiden 2024.
Tiga nama itu, yakni Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan. Ganjar Pranowo yang adalah Gubernur Jawa Tengah dan Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Pengamat Ungkap Peluang Anies Diusung Nasdem di Pilpres 2024 Setelah Prabowo Bertemu Surya Paloh

Presiden Jokowi: Jangan Tergesa-Gesa
Belum lama ini, Jokowi meminta relawan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan soal Pilpres 2024.
Bila sebelumnya Jokowi menggunakan istilah ojo kesusu, kini Jokowi kembali gunakan istilah ojo dumeh.
"Kita semua harus introspeksi. Saya sendiri juga merasa banyak kekurangan perlu introspeksi. Kita semua perlu melihat kekurangan diri kita itu apa," kata Jokowi saat Silaturahmi Relawan Tim 7 Jokowi Presiden di Ancol, Jakarta, Sabtu 11 Juni 2022 lalu.
"Jangan mentang-mentang 'aduh karena saya relawan Jokowi, sekarang yang kita dukung jadi presiden' menjadi mentang mentang. Ojo dumeh. Kalau orang jawa bilang ojo dumeh. Jangan berlebihan dalam berperilaku. Jangan mentang-mentang dalam berperilaku," lanjutnya.
Siapa pun yang akan didukung pada 2024, kata Jokowi, berasal dari suara masyarakat di bawah.
Jokowi akan mendengarkan masukan relawan soal sosok yang didukung di 2024 dan diputuskan bersama.
"Tugas bapak dan ibu semuanya mendengarkan. Nanti kalau momentumnya sudah tepat, saya akan ajak bicara lagi. Kita ketemu lagi. Saya akan bertanya kepada Bapak-Ibu, Saudara semuanya: siapa? Saya akan bertanya siapa? Sehingga itu nanti akan menjadi keputusan bersama. Bukan keputusan saya, tapi keputusan relawan kita," imbuhnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Berpeluang Besar ke Pilpres 2024, Isyaratnya Menguat dari Pernyataan Presiden Jokowi
Jokowi akan bertanya kepada relawan, masyarakat menyuarakan siapa yang didukung pada 2024 nanti.
Kalau sudah diputuskan bersama relawan, Jokowi bersama pendukungnya itu akan mendukung penuh siapa pun yang sudah diputuskan.
"Karena nilai-nilai yang ingin kita bangun adalah nilai-nilai kerakyatan, nilai-nilai kebersamaan, bareng-bareng kita semua," kata dia.
"Sekali lagi, kalau nanti momentumnya sudah tepat, saya akan ajak bicara. Satu per satu akan saya tanya dan kita dengan energi yang penuh, mendukung siapa pun yang sudah kita putuskan bersama," tandas Jokowi. (*)