Berita NTT Hari Ini
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Menteri ESDM Parade di Labuan Bajo Gunakan Motor Listrik
Ini adalah inovasi untuk masa depan kita semua. Ke depan bukan hanya motor listrik saja, tapi kita juga akan kembangkan kendaraan listrik yang lain
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif serta Direktur Utama PT PLN (persero) Darmawan Prasodjo melakukan Launching sepeda motor Listrik PLN serta menggelar parade motor listrik yang diikuti oleh seluruh stakeholder.
Acara itu berlangsung sesaat setelah melakukan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat 24 Juni 2022. Gubernur dan rombongan melakukan parade menggunakan motor listrik itu.
Parade ini merupakan wujud komitmen PLN mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: PLN Jalankan Keputusan Menteri ESDM Terkait Penurunan Tarif Listrik Golongan Tegangan Rendah
Sebanyak 48 motor yang digunakan pada parade kali ini sebagian besar merupakan motor hasil konversi dari motor BBM ke motor listrik hasil modifikasi bengkel lokal. Sehingga motor listrik ini dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.
Rangkaian kendaraan non bahan bakar minyak (BBM) tersebut menempuh jarak sekitar 3,2 kilometer. Perjalanan berawal dari Hotel Merourah menuju Kampung Ujung dan berakhir di Hotel Merourah.
Berkeliling Labuan Bajo, memberikan pengalaman bagi para stakeholders merasakan motor listrik yang merupakan hasil inovasi anak bangsa, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan motor listrik. Terutama, saat ini Labuan Bajo adalah destinasi pariwisata super premium yang ke depan dianjurkan pemerintah untuk menggunakan kendaraan modern yang ramah lingkungan.
Acara ini merupakan rangkaian Sidang Energy Transition Working Group kedua (ETWG-2) yang merupakan rangkaian Presidensi G20 Indonesia.
Dijelaskan oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif bahwa inovasi motor listrik tersebut tentu akan sangat bermanfaat ke depannya. Akan menjadi alternatif, di mana sumber energi fosil berkurang dan bisa beralih ke energi listrik.
Baca juga: HOREEE! Tarif Listrik Turun, PLN Siap Laksanakan Keputusan Menteri ESDM, Mulai Oktober-Desember 2020
“Ini adalah inovasi untuk masa depan kita semua. Ke depan bukan hanya motor listrik saja, tapi kita juga akan kembangkan kendaraan listrik yang lain, seperti perahu atau kapal Nelayan dengan energi listrik,” tuturnya.
Sedangkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat berharap, PLN untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah, dalam meningkatkan dan memaksimalkan seluruh potensi dan inovasi yang ada untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Terima kasih untuk PLN yang telah memberikan kepedulian besar kepada Labuan Bajo karena ini kota konservasi. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 dalam menginisiasi peralihan dari energi fosil berbasis impor menjadi energi baru terbarukan berbasis domestik yang lebih murah dan ramah lingkungan," katanya.
"Oleh karena itu hari ini kita bersama Pak Menteri ESDM melakukan uji coba motor listrik di Labuan Bajo. Ini merupakan kampanye kepedulian kita terhadap lingkungan yang akan terus kita lakukan,” lanjut Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Gandeng Pemprov dan Undana
PT PLN (Persero) menggandeng Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) dan Universitas Nusa Cendana (Undana) untuk pengembangan dua sumber biomassa yang akan digunakan dalam mendukung program co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kedua sumber biomassa tersebut berasal dari pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan selain memastikan pasokan biomassa untuk co-firing aman, kerja sama ini juga untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Nantinya Pemprov NTT dan Universitas Nusa Cendana akan memasok kebutuhan biomassa untuk PLTU Bolok.
"Ini energi yang berbasis pada energi kerakyatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang sudah menyediakan tambahan lahan 3.600 hektare tambahan di kawasan Pulau Timor. Lokasi ini satu ekosistem dengan PLTU Bolok," ujar Darmawan.
Ia mengatakan nantinya PLN bersama Universitas Nusa Cendana akan menanam tanaman Kaliandra, Kedondong Hutan dan Lamtoro. Artinya, sinergi ini menambah energi baru terbarukan tetapi di saat yang sama menciptakan lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan melakukan eradikasi kemiskinan.
Darmawan menjelaskan saat ini penggunaan co-firing sudah dilakukan PLN di 58 PLTU yang ada di seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan PLN untuk bisa mengurangi ketergantungan bahan baku batu bara dan juga untuk meningkatkan penggunaan energi bersih di PLTU.
"Sinergi ini merupakan upaya bersama untuk menekan emisi karbon guna mendukung tercapainya target carbon neutral pada 2060," kata Darmawan.
Pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu sebagai bahan baku biomassa co-firing ini tidak hanya semata-mata untuk kebutuhan PLTU saja. Melalui pengembangan ini, PLN mengajak semua masyarakat terutama di sekitar hutan energi untuk terlibat aktif dalam menjaga lingkungan.
Penggunaan biomassa pada PLTU ini bahkan juga memberikan multiplier effect yaitu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budaya tanam pohon sebagai bahan baku biomassa.
"Keterlibatan universitas sebagai agent of chang juga merupakan wujud dari tri darma perguruan tinggi di mana, para insan akademis turut langsung dalam pengembangan dan pendampingan masyarakat dalam pengelolaan hutan energi dan peternakan terpadu tersebut," jelasnya.
Rektor Universitas Nusa Cendana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M. Sc menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi atas kesempatan berkolaborasi bersama PLN dan Pemda dalam pengembangan green energy dan pengurangan emisi karbon melalui program co-firing dan hutan bioenergi. Menurut dia, program ini sejalan dengan visi Undana sebagai perguruan tinggi berorientasi global.
"Kerja sama ini sejalan dengan concern Undana terhadap isu-isu global, khususnya terkait keterbatasan sumber daya energi fosil, dan kesehatan serta keselamatan lingkungan," tuturnya.
Dia menambahkan, implementasi program-program kerja sama ini tidak saja membawa keuntungan dalam hal terbukanya kesempatan untuk riset dan ketersediaan wahana pembelajaran bagi para akademisi dan mahasiswa Undana.
Akan tetapi juga meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab bagi seluruh civitas akademika Undana untuk menjadi agent of change ataupun champion dalam program/aktivitas penyelamatan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya yang lebih produktif namun ramah lingkungan dan sustainable.
"Manfaatnya tidak saja bagi generasi sekarang tetapi juga bagi generasi-generasi yang akan datang," terangnya.