Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Juni 2022, Peringatan Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria

Renungan Harian Katolik ini disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD, bertepatan dengan peringatan Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Sabtu 25 Juni 2022.

Editor: Agustinus Sape
Foto pribadi
RP. Markus Tulu SVD 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ini disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD, bertepatan dengan peringatan Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Sabtu 25 Juni 2022 .

Dalam Renungan Harian Katolik ini, RP. Markus Tulu merujuk pada bacaan Injil Lukas 2:41-51, yang menceritakan bagaiamana Santa Maria dan Santo Yosef mencari Yesus yang tiba-tiba tidak terlihat dalam perjalanan pulang dari Yerusalem .

Saat itu Yesus masih berumur sekitar 12 tahun. Betapa Santa Maria dan Santo Yosef berada dalam kecemasan besar.

Pada Peringatan Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, kita diminta untuk merenungkan karya kasih dan karya keselamatan Tuhan bagi hidup kita umat-Nya.

Hal ini ditunjukkan secara sangat nyata dalam diri Santa Perawan Maria.

Tuhan sendiri berfirman, "Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara bangsa-bangsa dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan."

Terhadap Firman Tuhan ini, Maria hamba Tuhan yang bersahaja hidup dan setia iman akhirnya berseru, "Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran."

Inilah jawaban iman Maria seorang hamba Tuhan yang melukiskan sikap hidupnya yang benar dan bijaksana.

Sikap hidup yang menghantarnya kepada keselamatan. Sikap hidup dari hati tak bernoda Santa Perawan Maria.

Mungkinkah kita sanggup meneladaninya? Hidup dengan mengandalkan sikap iman yang bertindak dan terlibat.

Maria seorang hamba Tuhan meskipun hidup dengan memiliki hati yang tak bernoda sekalipun, tapi sebagai manusia dia tetaplah memiliki kecemasan yang besar justru di saat-saat dia bersama Yosef suaminya merasa Yesus hilang dalam kebersamaan dengan orang banyak dalam perjalanan pulang kampung.

Dalan kecemasan yang besar Maria dan Yosef mencari-Nya setengah mati. Tapi setelah hari ketiga ternyata mereka menemukan Yesus dalam rumah Bapa-Nya.

Mendengar seruan Maria, "Nak mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."

Apa jawaban Yesus setelah mendengar seruan Maria? "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"

Jawaban Yesus ini mau menegaskan kepada Maria bahwa mencari Yesus bukanlah di tengah situasi kebisingan dengan orang banyak.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved