Berita Flores Timur
Flores Timur Akan Kembangkan Pertanian dengan Konsep Food Estate
Kabupaten Flores Timur akan melakukan pengembangan pertanian dengan konsep food estate di tiga wilayah daratan. Hal itu disampaikan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM,LARANTUKA - Kabupaten Flores Timur akan melakukan pengembangan pertanian dengan konsep food estate di tiga wilayah daratan. Hal itu disampaikan penjabat bupati Flotim, Doris Alexander Rihi saat bertemu dengan Sekjen Menteri Pertanian dan Kepala Biro Perencanaan Kementrian Pertanian beberapa waktu lalu.
Konsep food estate itu diterapkan di Flores Timur daratan di Kecamatan Wulanggitang dan Titehena. Produk pertanian yang potensial untuk dikembangkan yakni padi lahan basah, jagung dan sorgum. Luas lahan sawah Konga yg difungsikan sesuai Persa LP2B : 168 HA. Sedangkan total lahan potensial 280 Ha. Hewa, fungsional 90 Ha, potensial 125 Ha.
Sedangkan luas lahan kering untuk jagung di kecamatan Titehena, fungsional 945, 27; potensial yang belum dioptimalkan 1467 Ha. Lahan kering Wulanggitang, fungsional 45,81, belum dioptimalkan 623 Ha.
Daratan Adonara di Kecamatan Witihama dan sekitarnya hingga kecamatan Adonara Timur. Produk pertanian yang potensil dikembangkan adalah jagung dan hortikultura. Luas lahan pertanian secara keseluruhan, 3687, 92 HA.
Daratan Solor di Kecamatan Solor Barat. Produk yang potensial adalah jagung, kacang-kacangan dan kelor seluas 3026, 44 Ha.
Doris Rihi berterimakasih kepada Kementerian Pertanian atas dukungan APBN setiap tahun dalam bentuk alsintan, pupuk dan benih. Selain dukungan peralatan, kementan juga memberi dukungan tenaga penyuluh pertanian yang dibiayai dari APBN sejumlah 34 orang.
"Terimakasih karena tahun 2022 Flotim mendapat alokasi DAK senilai Rp. 4.310.000.000. Kita berharap bisa dialokasikan kembali pada tahun-tahun mendatang," katanya.
Ia merincikan, dana DAK Kementerian Pertanian sebesar Rp.4.310.000.000 itu dimanfaatkan untuk pengadaan combain harverter besar (alat panen jagung) 1 unit Rp 450 juta, pengadaan bangunan RMU (Rice Milling Unit (rumah giling padi) 1 unit Rp. 180 juta, mesin RMU 1 unit Rp. 380 juta, UV drayer (rumah pengering hasil pertanian) 1 unit Rp 225 juta, pengadaan irigasi air tanah dangkal 4 unit, Rp150 juta, pengadaan irigasi air tanah dalam 4 unit, Rp 300 juta, rehab jaringan irigasi tersier 1 unit Rp 75 juta, rehab dan pemeliharaan BPP dan sarana pendukungnya 2 unit Rp 600 juta. (*)