Berita Kabupaten Sikka

STFK Ledalero Berubah Nama, Gedung Baru IFTK Ledalero Akan Dilengkapi Lift

Proses pembangunan gedung baru dengan ukuran 71x32 meter persegi itu kini mencapai 70-an persen dan akan dilengkapi dengan lift.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
DOK IFTK LEDALERO
Tampilan sebagian desain gedung baru IFTK Ledalero di kompleks Candraditya Maumere, Kabupaten Sikka. Hingga saat ini proses pembangunan gedung tersebut sudah mencapai 70-an persen. 

Tidak tertutup kemungkinan bahwa persoalan ini akan menimpa STFK Ledalero jika hanya mengandalkan mahasiswa dari prodi filsafat dengan jumlah yang sangat terbatas.

Beberapa Catatan Historis

STFK Ledalero yang merupakan institusi asal dari IFTK Ledalero mendapat pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1969.

Namun sesungguhnya umur STFK Ledalero sudah lebih tua dari itu, sebab kegiatan belajar mengajar filsafat dan teologi sudah berlangsung di Mataloko (Flores Barat) sejak tahun 1932 dan kemudian berpindah ke Ledalero pada tahun 1937.

Dalam sejarahnya yang panjang STFK Ledalero sudah menghasilkan 6324 alumni dengan perincian 21 orang uskup, 1962 imam dan 4.383 (69,3 persen) awam. 500-an lebih di antaranya sedang bekerja sebagai misionaris di mancanegara.

Mahasiswa yang kuliah di STFK Ledalero sekarang berjumlah pada 1.315 orang.

Mereka semua terbagi ke dalam 15 Konvik (biara) dan satu peguyuban mahasiswa
awam.

Sebagian besar dari para mahasiswa tersebut adalah calon pastor atau calon romo.

Sekarang STFK Ledalero mengelola tiga program studi yakni Prodi S1 Filsafat, Prodi S1 Pendidikan Keagamaan Katolik dan Prodi Magister Teologi.

Prodi PKK dan Magister Teologi berada di bawah Bimas Katolik, Kementerian Agama RI.

Terima kasih alumni

Dalam suratnya kepada para alumni dan simpatisan, Pater Otto menyampaikan terima kasih banyak untuk bantuan finansial dan doa yang sudah didermakan bagi IFTK Ledalero terkasih.

Selanjutnya, dia pun masih meminta bantuan doa dan dukungan material para alumni, donatur dan simpatisan IFTK Ledalero.

"Seperti St. Arnoldus Janssen yang telah memulai karya misi di Steyl, Belanda dengan tangan kosong, kami pun menjalankan karya misi ini sambil berharap pada belas kasih Tuhan yang hadir dalam kedermawanan saudara dan saudari sekalian," tulisnya.

Dia menyampaikan bahwa perubahan STFK Ledalero menjadi IFTK Ledalero adalah sebuah langkah kecil untuk ikut mengambil bagian dalam menata mosaik peradaban manusia, yakni otoritas ilmu pengetahuan dan solidaritas antarumat manusia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved