Timor Leste
Jeritan Petani Timor Leste, Hasil Panen Sedikit Karena Hujan Berlebihan
Petani Mau-Kiak mengakui bahwa mereka tidak dapat memasok lebih banyak produk lokal untuk program keranjang makanan
Jeritan Petani Timor Leste, Hasil Panen Sedikit Karena Hujan Berlebihan
POS-KUPANG.COM. DILI - Para petani di Timor Leste bakal mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sendiri karena hasil panen mereka pada tahun 2022 ini sangat sedikit.
Hal ini antara lain disampaikan Julio Pereira Soares, Manajer Tani Mau-Kiak, sebagaimana dilaporkan Jose Belarmino Desa untuk Tatoli.tl.
Akibat gagal panen ini, Julio Pereira Soares dan kawan-kawan tidak memasok lebih banyak produk lokal untuk memenuhi program keranjang makanan yang dicanangkan pemerintah Timor Leste.
"Hujan deras yang mengguyur akhir-akhir ini membuat banyak korps petani yang telah menanam tidak dapat mendukung pelaksanaan program sembako pemerintah, kata Julio Pereira Soares, Rabu 22 Juni 2022.
Diakui Soares, karena karena lahan pertanian mereka menghasilkan hasil panen yang sedikit, mereka tidak mampu menyediakan produk lokal untuk mendukung pemerintah dalam pelaksanaan program sembako kedua.
“Pada tahun 2021, kami memiliki cukup tanaman lokal untuk program sembako. Namun, pada tahun 2022 kami tidak memiliki cukup panen karena kami menghadapi situasi yang sangat kritis. Separuh lahan pertanian kami rusak saat hujan deras,” kata Julio Pereira Soares di kebun Mau-Kiak, Tibar, Timor Leste.
Soares menjelaskan, mereka memiliki 3 hektar lahan yang diinvestasikan untuk pertanian tetapi bencana alam telah menghambat segalanya, sehingga mereka menghasilkan lebih sedikit produk dengan pendapatan rendah.
Selain itu, kata Soares, mereka memiliki keuangan dan sumber daya manusia yang terbatas.
“Saat ini kami sedang membudidayakan berbagai tanaman lokal di lahan ini. Terdiri dari mentimun, tomat, bayam, brokoli, pepaya, semangka, cabai, melon, dan lain-lain. Oleh karena itu kami merekomendasikan kepada Kementerian Pertanian dan Perikanan dan LSM terkait lainnya untuk memberikan dukungan yang berfokus pada keuangan dan pelatihan kapasitas untuk meningkatkan kapasitas petani lokal untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan dan berkontribusi pada perekonomian negara,” pinta Soares
Soares juga meminta pemerintah membangun sistem irigasi untuk mengatur aliran air ke tanaman.
“Lahan petani seluas 3 hektar yang rusak akibat hujan deras. Oleh karena itu perlu dibangun kembali penahan air agar tidak berdampak lebih besar pada lahan pertanian,” katanya.
Di tempat yang sama, Soares juga mengatakan bahwa tidak ada harga pasti untuk produk lokal di pasar. Harga produk lokal tergantung pada permintaan pasar, jika permintaan tinggi maka harga akan naik, tapi kalau permintaan pasar rendah, harganya akan rendah.
“Oleh karena itu, kami meminta pemerintah menetapkan harga standar untuk membantu petani mengkomersilkan produknya di pasar,” ujarnya.
Mau-Kiak biasanya menyediakan suplai ke beberapa supermarket di seluruh DILI antara lain Dili Mart, Mei Mart, Lita Store, Tibar Harbor, dan lain-lain.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Julio-Pereira-Soares-di-kebun-Mau-Kiak_01.jpg)