Berita Lembata

Di Lembata Ada Tiga Gunung Api Baru di Bawah Laut, Ini Penjelasannya

Di Lembata Ada Tiga Gunung Api Baru di Bawah Laut, Ini Penjelasannya Di tengah kecemasan warga atas meningkatnya aktivitas gunung Ili Lewotolo

Editor: Ferry Ndoen
Foto/HO/PPGA ILE LEWOTOLOK/
Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi (Renkon) Erupsi Ile Lewotolok kini memasuki tahapan konsultasi publik. Kegiatan konsultasi publik ini dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dengan dukungan dari Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia). 

“Material lapuk dengan volumenya kurang lebih 400.000 meter kubik. Kami selalu khawatirkan kalau ada potensi erupsi besar, bisa terjadi guguran atau longsoran dan itu bisa menimbulkan awan panas juga”.

“Kami lebih khawatirkan longsornya (mengarah) ke desa Jontona, karena berhadapan langsung dengan arah bukaan kawah,” ujarnya.

Kegiatan konsultasi publik yang diinisiasi Yayasan PLAN Internasional Indonesia PIA Lembata ini merupakan rangkain dari penyusunan rencana kontingensi Ili Lewotolok tahun 2022-2025, dimana Plan sendiri menargetkan akhir Juni ini dokumen Renkon yang dikerjakan sudah final untuk selanjutnya digelar sosialisasi dan simulasi. (*)

Erupsi gunung Ile Lewotolok masih terus terjadi. Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok melaporkan dua kali erupsi yang terjadi pada Jumat, 10 Juni 2022. Teramati letusan dengan tinggi kolom abu 300-400 meter di atas permukaan gunung dengan warna asap putih ada kelabu. 
Erupsi gunung Ile Lewotolok masih terus terjadi. Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok melaporkan dua kali erupsi yang terjadi pada Jumat, 10 Juni 2022. Teramati letusan dengan tinggi kolom abu 300-400 meter di atas permukaan gunung dengan warna asap putih ada kelabu.  (HO/PPGA Ile Lewotolok)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved