Berita Kupang Hari Ini

Kopra Dijadikan Komoditas Unggulan Masyarakat Amarasi Kabupaten Kupang

Setelah diasapi atau dijemur langsung dibawah dinar matahari daging buah kelapa akan menjadi susut karena kadar air dalam daging buah sudah berkurang

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-ISTIMEWA
KOPRA - Daging buah kelapa yang diolah menjadi kopra menjadi komoditas Unggulan Masyarakat Amarasi, Kabupaten Kupang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Selain dikenal sebagai sentra penggemukan ternak sapi, wilayah Amarasi juga terkenal dengan melimpahnya tanaman kelapa. Kelapa merupakan tanaman yang kaya manfaat mulai dari batang, daun, dan buah, bahkan buahnya mulai dari kulit, tempurung, dan daging buah semuanya bermanfaat.

Khusus untuk daging kelapa dapat diolah menjadi santan, kopra dan minyak. Untuk membuat kopra adalah dengan melakukan pengeringan daging buah kelapa menjadi kopra.

Berbicara tentang kopra saat ini masyarakat Amarasi khusunya di Kelurahan Buraen Kecamatan Amarasi Selatan mulai berlomba-lomba mengolah daging buah kelapa menjadi korpra yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Dengan hasil kelapa yang melimpah masyarakat yang mengolah kelapa menjadi  kopra membeli buah kelapa dari masyarakat sekitar.

Baca juga: Kelompok Tani Jong Wolokoli dan Bupati Sikka Tanam Kelapa Genjah Entok

Harga buah kelapa cukup bervariasi mulai dari seribu rupiah hingga dua ribu rupiah perbuah bila waktu harga kopra sedang tinggi.

Memang harga kelapa demikian karena pengusaha kopra masih menyewa pemetik kelapa dan biaya angkut apalagi saat ini menurut beberapa pengusaha kopra harga kopra di pengepul masih berkisar 11 ribu rupiah per kilogram.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu Ambrosius Siki, dia sehari-hari mengerjakan atau mengolah daging kelapa menjadi kopra.

Dirinya mengaku mengolah kelapa menjadi kopra cukup menguntungkan karena pekerjaannya tidak terlalu memakan tenaga karena bisa dilakukan kapan saja.

Baca juga: PT. SPA Larantuka Kembali Ekspor Kopra Putih ke Luar Negeri 

Dia menjelaskan ada dua cara yang sering dia lakukan untuk membuat kopra yakni dengan menjemur lansung di bawah sinar matahari dan mengasapi dengan meletakkan kelapa yang sudah dibelah menjadi dua diatas rak lalu diasapi dari bawah.

"Dalam waktu 2 hari pengeringan jika dalam cuaca baik, daging buah dengan mudah dapat dicungkil dari tempurungnya," ujarnya, Senin 20 Juni 2022 saat ditemui di kediamannya.

Setelah diasapi atau dijemur langsung dibawah sinar matahari daging buah kelapa akan menjadi susut karena kadar air dalam daging buah sudah berkurang.

Setelah dicungkil keluar dari tempurungnya kopra setengah jadi itu dicincang kecil-kecil ukuran 1-2 cm lalu dijemur kembali dibawah terik matahari hingga 2 sampai 5 hari sambil dibolak balik agar mendapat penyinaran secara merata.

Baca juga: Ini Kelebihan Kopra Putih Asal Flores Timur dan Produk Turunannya

Lanjut Ambros setiap 2 minggu sekali dia selalu turun ke Kota Kupang untuk menimbang hasil kopra olahannya, biasanya dia membawa hingga 500 kg sekali timbang.

"Kopra mendatangkan keuntungan bagi kami apalagi potensi kelapa disini sangat melimpah sehingga bahan baku selalu tersedia," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved