Berita NTT Hari Ini

Kementan dan LSMINDO Gelar Workshop Tingkatkan Kualitas Lulusan SMK di NTT

pendidikan vokasi di Indonesia selanjutnya dapat berkolaborasi dengan pelaku di dunia kerja dalam mendidik generasi muda

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
Workshop yang dilakukan SMK-PP Negeri Kupang bekerjasama dengan LMSINDO dengan judul “Strengthening ATVET Teacher Training in NTT” di aula SMK-PP Kupang.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kementerian Pertanian melalui SMK-PP Negeri Kupang bekerjasama dengan LMSINDO demi tingkatkan kualitas lulusan SMK di Nusa Tenggara Timur.

Untuk itu SMK-PP Negeri Kupang bekerjasama dengan LMSINDO gelar workshop dengan judul “Strengthening ATVET Teacher Training in NTT” di aula SMK-PP Kupang, Kamis 16 Juni 2022.

Salah satu sasaran dari workshop tersebut  yakni meningkatkan mutu magang atau praktik kerja lapang yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa terkait dunia kerja.

Workshop tersebut mengundang para pemangku kebijakan seperti guru atau pembimbing magang, kepala bagian tata usaha, panitia magang, siswa, juga pimpinan perusahaan atau lembaga yang menjadi tempat magang.

Baca juga: Pengamat Ekonomi: Ekspor ke Timor Leste  Buka Ruang Pasar

Esther selaku pemateri dari LMSINDO menjelaskan bahwa selama ini magang kebanyakan belum dilaksanakan dengan prinsip student-centered.

Siswa dianggap sama rata dan mempelajari hal yang sama. Padahal, menurutnya, kebutuhan tiap individu berbeda-beda.

Bisa jadi kegiatan magang yang bersifat top-down itu membuat siswa tidak bersemangat belajar atau bahkan tidak mempelajari apa yang dibutuhkannya.

Ia pun memperkenalkan sistem magang dengan prinsip student-centered. Metode yang ia kenalkan disebut dengan “Personal Professional Development Plan” atau Rencana Pengembangan Profesional Pribadi.

Dengan metode ini, tiap siswa dapat merencanakan tujuan yang ingin dicapai saat magang, serta pengembangan diri yang ingin dilakukan masing-masing individu.

Metode ini dibuat dengan tujuan setiap siswa belajar sebanyak mungkin dan meningkatkan kemampuan tiap-tiap individu yang unik.

Baca juga: BPOM di Kupang Inovasi Pendampingan UMKM 7 in 1

Menurut Esther, metode ini telah diterapkan di Belanda, yang dikenal dengan pendidikan vokasi-nya yang maju.

Workshop yang dimulai sejak pukul 08.00 WITA itu terasa asyik sebab Esther mengajak semua peserta berpartisipasi. Dialog antara siswa dan para pemangku kebijakan pun terwujud.

Tak terasa workshop pun berakhir pada pukul 12.00 WITA. Esther selaku pemateri berharap pendidikan vokasi di Indonesia selanjutnya dapat berkolaborasi dengan pelaku di dunia kerja dalam mendidik generasi muda pertanian.

“Kami civitas SMK-PP Negeri Kupang merasa senang dengan kerjasama dan workshop ini. Kami berharap workshop ini dapat meningkatkan kualitas magang dan membantu mewujudkan visi sekolah yakni menghasilkan wirausaha muda pertanian," ujar Kepala SMK-PP Negeri Kupang.

Hal tersebut senada dengan arahan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. Menurutnya Pendidikan vokasi pertanian ditujukan untuk membangun milenial pertanian Indonesia yang berkualitas, yang mampu menghasilkan job creator dan job seeker.

Baca juga: Festival Desa Binaan Topang Tingkatkan Digitalisasi Bank NTT

"kolaborasi yang perlu diperkuat adalah antara industri, akademisi dan pemerintah," ujar Dedi.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo juga menekankan betapa pentingnya membangun institusi pendidikan vokasi untuk pengoptimalan sektor pertanian di masa mendatang.(*)

Berita NTT Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved