Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 12 Juni 2022, Hari Raya Tritunggal Mahakudus: Persekutuan Kasih
Ternyata Tuhan menghendaki supaya kita mengimani dan percaya terlebih dahulu supaya dapat mengerti rahasia Allah.
Hasrat ini melukiskan keangkuhan manusia dengan isi otak yang sepotong saja dan amat terbatas. Apalagi otak itu tidak pernah disegarkan dengan literasi seputar Allah Tritunggal itu.
Ternyata Tuhan menghendaki supaya kita mengimani dan percaya terlebih dahulu supaya dapat mengerti rahasia Allah.
Allah disebut Bapa karena Ia adalah pencipta, dan peduli dengan penuh kasih kepada ciptaan-Nya.
Yesus, Sang Putra telah mengajarkan kita agar memanggil Bapa-Nya sebagai Bapa dan menyebutnya juga sebagai “Bapa kita”.
Sebelum umat Katolik menyebut Yang Ilahi sebagai Bapa, ungkapan Allah sebagai Bapa sudah ada dalam Kitab Perjanjian Lama (Ul 32:6; Mal 2:10).
Tuhan juga dirasakan seperti seorang ibu (Yes 66:13). Yesus sendiri berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yoh 14:9).
Roh Kudus adalah pribadi Tritunggal Mahakudus dan memiliki keilahian yang sama dengan Bapa dan Putra. Ketika kita menemukan kenyataan bahwa Allah ada di dalam kita, Roh Kudus ada dan menguatkan kita.
Allah mengutus Roh Putra-Nya ke dalam hati kita (Gal 4:6). Roh Kudus yang diterima bukan roh perbudakan yang membuat kita takut, melainkan Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah (Rm 8:15).
Yesus dari Nazareth adalah Putra, Sang Pribadi Ilahi yang kedua.
Penginjil Yohanes hari ini menjelaskan tentang persekutuan Tritunggal Mahakudus. Dalam amanat perpisahanNya, Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai Penghibur.
Roh Kudus itu berasal dari Bapa dan dicurahkan dalam nama Putra.
Yesus sendiri menekankan persekutuan-Nya dengan Bapa, “Aku dan Bapa adalah satu saja maka apa yang Bapa punya, Aku punya” (Yoh 16: 14).
Tugas Roh Penghibur adalah membimbing kepada seluruh Kebenaran yaitu Yesus sendiri.
Roh Kudus juga akan mengatakan kepada kita tentang segala sesuatu yang sudah diajarkan Yesus dan juga tentang hal-hal yang akan datang.
Penyertaan Roh Kudus di dalam Gereja amat dirasakan oleh Paulus dalam pewartaannya.