Berita NTT Hari Ini

Direktur UPBJJ UT Kupang: Hanya Dua Prodi di UT Terakreditasi C 

di pelosok dunia pun bisa. Jadi UT itu sudah menjangkau yang tidak terjangkau jadi di pelosok manapun bisa.

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELA UZURASI
Direktur UPBJJ - UT Kupang, Drs. Yos Sudarso, M.Pd, Jumat 10 Juni 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Unit Pembelajaran Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT) Kupang memiliki program studi dengan akreditasi yang cukup baik. 

Dari 43 program studi yang ada, hanya 2 program studi yang terakreditasi sementara yang lainnya sudah terakreditasi A dan B. Institusinya sendiri sudah terakreditasi B. 

Hal ini diungkapkan Direktur UPBJJ - UT Kupang, Drs. Yos Sudarso, M.Pd dalam Pos Kupang Podcast, Jumat, 10 Juni 2022. 

Berikut cuplikan wawancara eksklusif Pos Kupang bersama Direktur UPBJJ - UT Kupang.

E : Setelah pandemi, UT ada pergerakan maju apa nih? 

Y : Banyak sekali. UT selalu memperbaiki dan merubah model - model pembelajaran yang tentunya berbasis teknologi dengan tujuan memberikan layanan kepada mahasiswa. Tentunya pelayanan yang berkualitas sesuai dengan disiplin ilmu yang diminati oleh para mahasiswa. 

E : Pendaftarannya sudah dibuka atau belum? 

Y : Sudah dibuka mulai bulan kemarin, bulan Mei, nanti berakhir sebelum kemerdekaan, tanggal 16 Agustus baru kita tutup. 

E : Biasanya dibuka satu gelombang atau ada gelombang berikutnya? 

Y : Biasanya satu gelombang. Hanya di UT itu penerimaan mahasiswa baru setiap semester jadi bukan di awal tahun atau akhir tahun. Jadi kalau UT ada semester ganjil dan semester genap. 

E : Persyaratan mendaftar di UT apa saja? 

Y : Persyaratannya untuk yang baru tamat sekolah bisa tentunya ijazah dan kalau memang belum jeluat bisa pakai Surat Keterangan Lulus (SKL), kecuali untuk FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) ada persyaratan khusus misalnya surat keterangan mengajar karena untuk FKIP ini calon mahasiswa harus guru kecuali ada satu program studi yang langsung dari tamat SMA (Sekolah Menengah Atas) bisa tapi baru satu (prodi). 

E : Prodi apa itu?

Y : Teknologi Pendidikan.

E : Saya sepertinya baru dengar prodi ini. Bisa dijelaskan? 

Y : Jadi ini program baru, kalau tidak salah tahun 2018 dibuka dan sekarang sudah cukup banyak mahasiswanya dan disini memang banyak mata kuliah baru yang sesuai dengan perkembangan zaman, khususnya mengenai pembelajaran. 

E : Biaya pendaftarannya berapa? 

Y : Kalau untuk biaya pendaftaran di UT boleh dibilang sangat bersahabat karena cukup Rp. 100.000.

E : Untuk S1?

Y : Untuk S1. Kalau untuk yang S2 itu Rp. 750.000 dan untuk yang S3 Rp. 1 juta. 

E : Apakah ada tes dulu atau tidak? 

Y : Kalau untuk S1 tidak perlu tes jadi langsung mendaftar dengan persyaratan yang diminta dan boleh juga paket C. Jadi UT memberikan kesempatan kepada anak bangsa sehingga dari paket C pun boleh karena mereka ternyata bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi. 

E : Biaya per semesternya berapa? 

Y : Kalau untuk biaya, ramah juga tergantung mahasiswanya. Yang terjangkau ada, yang juga terencana ada jadi terserah, silakan mahasiswa memilih yang dia suka.

Ada yang sipas, sistem paket semester, itu mulai dari Rp. 1.150.000 sampai dengan Rp. 2.4 juta. Juga ada yang non sipas, itu yang sedikit - sedikit, tidak dipaketan, sangat terjangkau juga.

Kalau misalnya sipas, Rp 1.150.000 mungkin SKSnya kisaran antara 12 sampai 18 SKS. Kemudian yang Rp. 2.4 juta lebih besar lagi tetapi disitu sipas itu ada beberapa layanan yang diberikan tetapi kalau yang non sipas itu berbeda.

Dia hanya memperoleh buku, kemudian juga dia memperoleh yang lain juga seperti tanda peserta ujian sih sama hanya ada perbedaan layanan. 

E : Kalau untuk non sipas, rentangnya dari berapa sampai berapa? 

Y : Bisa juga ada yang Rp. 300.000 tapi itu hanya satu mata kuliah. Kalau S1 itu kan minimal 144 SKS. Nah 144 SKS itu kalau kita rata - ratakan per semester itu 18 SKS. Itu sekitar 5 mata kuliah. Nah lima mata kuliah kan satu mata kuliah 3 SKS.

Katakanlah ambil yang paling tinggi misalnya Rp. 51.000 (per SKS), kali 3 SKS berarti hanya Rp. 153.000 nanti tinggal dibayarkan sesuai dengan SKS yang didaftarkan kemudian nanti akan ter-billing, bisa diproses dan pembayarannya bisa di mana saja kalau UT.

Artinya bisa membayar di bank mitra jadi BRI, BTN, Mandiri, BNI46. Nah yang mudahnya lagi BRI sekarang ada Brilink di kios - kios kecil dan juga bisa di Alfamart. Jadi kemudahannya banyak sekali dan keuntungannya juga banyak. 

E : Soal biaya Rp. 300.000 tadi apakah memang ada aturan memperbolehkan seperti itu di UT? 

Y : Boleh. Hanya kan kalau Rp. 300.000 itu ada biaya pendaftaran Rp. 100.000 kemudian biaya SKSnya mungkin hanya 3 SKS tetapi kalau 3 SKS kan bisa selesai 10 tahun.

Jadi kalau idealnya sih yang sipas tadi lebih enak karena sudah dibuatkan sistem paket, setiap semester 18 SKS, empat tahun selesai bahkan anak - anak millennial sekarang itu ada yang tiga tahun setengah selesai karena S1 kan idealnya empat tahun ya. Banyak yang sekarang itu dua tidak mau berlama - lama di UT. Tiga tahun setengah mereka selesai dan mereka prestasinya bagus. 

E : Jumlah program studinya ada berapa di UT? 

Y : Prodi yang ada di UT keseluruhannya cukup banyak. Jadi ada 43 program studi. Untuk yang diploma ada 2 kemudian dari S2 ada 7, S3nya ada 2, sisanya itu S1 dan akreditasinya oke lho jadi akreditasi C cuma dua prodi, itu tadi, prodi Teknologi Pendidikan karena baru. Nanti mungkin dalam waktu dekat bisa B minimal.

E : Kalau institusinya akreditasi apa? 

Y : Akreditasi B. Baik sekali. Jadi ini untuk yang biasanya ketika lulus kebanyakan akan melamar pekerjaan atau sudah lulus itu ketika yang bersangkutan diterima di perusahaan atau di instansi pemerintah biasanya tanya akreditasi, atau yang untuk penyesuaian ijazah yang sudah bekerja di instansi itu biasanya akan dilihat akreditasinya jadi sangat berpengaruh. Kalau akreditasinya dibawah itu ada kemungkinan dia tidak lolos walaupun dia sudah lulus. 

E : Kalau di luar daerah seperti Sumba misalnya, bisa ikut UT? 

Y : Jangankan Sumba, di pelosok dunia pun bisa. Jadi UT itu sudah menjangkau yang tidak terjangkau jadi di pelosok manapun bisa. Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, banyak mahasiswa UT di sana.

E : Selama ada jaringan internet? 

Y : Tidak ada pun bisa karena walaupun tidak ada jaringan internet, mereka tetap bisa belajar karena satu - satunya perguruan tinggi di Indonesia ketika seseorang menjadi mahasiswa UT dia nanti akan diberi bahan ajar cetak, bisa belajar sendiri dan juga digital.

Jadi untuk yang cetak dia bisa bawa pulang. Yang digital dia bisa download setelah menjadi mahasiswa kemudian nanti akan keluar yang didaftarkan misalnya semester sekarang lima mata kuliah nanti dia download bisa tersimpan jadi bisa offline. Tinggal dibuka layaknya bukan WhatsApp.

Semudah itu. Memang kita fleksibel, biaya terjangkau, dan fleksibel yang lainnya juga banyak. Misalnya ujian, kalau di kampus lain kan ujian harus datang ke kampus walaupun diera pandemi ni.

Misalnya dia tidak datang kampus ya dia mesti di wilayahnya ya kalau misalnya kampusnya di Kupang dia akan tetap berkuliah di wilayah Kupang. Tapi kalau UT ketika ujianpun kalau misalnya dia ada kesibukan lain atau memang ada bertugas ke daerah lain di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dan di berapa negara, dia bisa saja numpang ujian di seluruh dan di beberapa negara. 

E : Ada berapa negara? 

Y : Ada 50 negara.

E : Untuk calon mahasiswa yang jauh daftarnya bagaimana? Apakah sama dengan yang lain?

Y : Sama juga. Secara online. 

E : Mereka harus mengaksesnya ke mana kalau mau daftar? 

Y : Kalau untuk pendaftaran bisa di sia.ut.ac.id tapi web besarnya itu cukup ke www.ut.ac.id. Informasi pendaftaran bisa dilihat di situ.(*)

Berita NTT Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved