Perang Rusia Ukraina

Putin Beri Peringatan Keras ke AS jika Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Begini Ancamannya

Amerika dan negara-negara barat teris memberi bantuan militer untuk Ukraina demi melawan Rusia Dia Presiden Rusia , Vladimir Putin pun memberi pering

Editor: Alfred Dama
REUTERS/Ints Kalnins/File Photo
M270 Multiple Launch Rocket System (MLRS) tentara Inggris dalam latihan militer Summer Shield 2022 di pangkalan militer Adazi, Latvia 27 Mei 2022. 

POS KUPANG.COM -- Amerika dan negara-negara barat teris memberi bantuan militer untuk Ukraina demi melawan Rusia

Dia Presiden Rusia , Vladimir Putin pun memberi peringatan keras ke Amerika juga berani mengirimkan rudal ke Ukraina

Dia Presiden Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat atau AS, Rusia akan menyerang target baru jika Barat memasok rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam sistem roket bergerak presisi tinggi.

AS dan sekutu Eropanya telah memasok senjata ke Kyiv, seperti drone, artileri berat howitzer , rudal anti-pesawat Stinger , dan rudal anti-tank Javelin

Presiden Joe Biden pekan lalu mengatakan, AS akan memasok Ukraina dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142, setelah ia menerima jaminan dari Kyiv bahwa senjata itu tidak akan digunakan untuk menargetkan wilayah Rusia.

Baca juga: AS Tuduh Rusia Ekspor Gandum Rampasan dari Ukraina, Putin Disebut Sengaja Ciptakan Kelaparan

Putin menyatakan, pengiriman senjata itu "bukan hal baru" dan tidak mengubah apa pun, selain memperingatkan akan ada respons jika AS memasok amunisi jarak jauh untuk sistem HIMARS yang memiliki jangkauan maksimum hingga 300 km atau lebih.

Jika rudal jarak jauh dipasok, "kami akan menyerang target yang belum kami hantam," kata Putin kepada stasiun TV Pemerintah Rusia, Rossiya-1 dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Minggu (5/6), seperti dikutip Reuters.

Putin menyebutkan, jangkauan HIMARS buatan Lockheed Martin bergantung pada amunisi yang dipasok.

"Ini bukan hal baru. Ini pada dasarnya tidak mengubah apa pun," tegas Putin yang menambahkan, sistem roket tersebut hanya menggantikan senjata milik Ukraina yang telah Rusia hancurkan.

Baca juga: Jadi Korban Invasi Rusia, Kisah 3 Bocah di Ukraina Terungkap, Tulis Surat untuk Ibu yang Terbunuh

Putin tidak mengidentifikasi target yang akan Rusia serang. Tapi, dia mengungkapkan, "keributan" seputar pasokan senjata Barat dirancang untuk meredakan konflik.

Departemen Pertahanan AS mengatakan, pihaknya memasok Ukraina empat HIMARS M142 bersama dengan Sistem Roket Peluncuran Berganda Terpandu yang dikatakan memiliki jangkauan lebih dari 64 km, dua kali lipat jangkauan Howitzer.

Rusia: Penggunaan Senjata Jarak Jauh Justru akan Merugikan Ukraina

Pemerintah Rusia pada hari Senin (6/6) menilai bahwa bantuan senjata jarak jauh dari Barat justru akan membuat Rusia lebih mudah menekan wilayah Ukraina.

Dengan ini, Ukraina akan mengalami kerugian teritorial yang semakin besar.

Baca juga: Rusia Siapkan Serangan Balasan Besar-besaran di Severodonetsk, Tak Terima Dipecundangi Ukraina

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa pasukan Ukraina nantinya akan berdiri lebih jauh dari perbatasan untuk menggunakan senjata jarak jauh yang mereka terima dari AS dan Inggris.

Prajurit Ukraina memuat truk dengan FGM-148 Javelin, rudal anti-tank Amerika yang diberikan oleh Amerika Serikat ke Ukraina sebagai bagian dari dukungan militer untuk perlawanan Kyiv terhadap invasi Rusia -
Prajurit Ukraina memuat truk dengan FGM-148 Javelin, rudal anti-tank Amerika yang diberikan oleh Amerika Serikat ke Ukraina sebagai bagian dari dukungan militer untuk perlawanan Kyiv terhadap invasi Rusia - (AFP/ Sergei SUPINSKY)

Pasukan Rusia akan memanfaatkan situasi ini untuk semakin mendekat ke perbatasan.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved