Berita NTT Hari Ini

Sukses Kembangkan Usaha, Petani Milenial Asal NTT Siap Bersaing dalam Event Young Ambassador

Demi memenuhi kebutuhan pasar, ia membeli kopi dari tempat lain kemudian ia mengolah kopi hingga ke tahap pengemasan.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DOK PRIBADI
Yoseph Ronaldi. Petani milenial asal Flores NTT ini pun tak enggan untuk berbagi pengalaman dalam mendirikan sebuah usaha yang bergerak dalam komoditi kopi. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Istilah petani milenial saat ini sudah tidak asing ditelinga kita. Petani ini diyakini dapat mensejahterakan kehidupan bangsa karena banyak didominasi oleh wirausaha muda.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan Kementan terus berupaya mengubah wajah sektor petanian mengandalkan para petani muda dan pemanfaatan korporasi serta kerjasama dengan petani milenial ataupun gabungan kelompok tani.

“Pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan korporasinya, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi. Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini", tutur Mentan SYL.

Baca juga: DPRD Kota Kupang Berharap Pemasangan Wifi Gratis di Pasar Tradisional Efektif

Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi yang didukung oleh banyak  petani milenial salah satunya adalah Yoseph Ronaldi.

Petani milenial asal Flores NTT ini pun tak enggan untuk berbagi pengalaman dalam mendirikan sebuah usaha yang bergerak dalam komoditi kopi.

Bertempat di Desa Colol, Kec. Lamba Leda Timur, Kab. Manggarai Timur - Flores – NTT usaha yang ia dirikan sejak tahun 2018 ini berkembang sangat pesat. Dengan modal awal berasal dari kocek sendiri sekitar tiga juta rupiah, usaha yang ia rintis saat ini sudah memiliki  tiga orang karyawan.

Bagi pecinta kopi, harga Kopi merupakan komoditi yang panen satu kali dalam setahun. Dalam satu kali panen, bisa mencapai 1 hingga 1,5 ton. Ada beberapa jenis kopi yang dijual diantaranya Arabika, Juria, Yellow Caturra, dan Robusta.

Baca juga: Ciptakan Lapangan Pekerjaan, Kementan Optimalkan Progran Pemberdayaan Desa Mitra

Demi memenuhi kebutuhan pasar, ia membeli kopi dari tempat lain kemudian ia mengolah kopi hingga ke tahap pengemasan.

Kemasan yang dijual tersedia dalam berbagai variasi yaitu ada kemasan 100 gram, 300 gram, 500 gram dan 1 kg dengan harga jual yang berbeda. Untuk harga kopi jenis Arabika berkisar Rp20.000 – Rp150.000, jenis kopi Yellow Caturra berkisar Rp25.000 – Rp180.000, jenis kopi Juria berkisar  Rp35.000 – Rp200.000, dan Robusta berkisar Rp15.000 – Rp95.000.

Ronald pun lihai dalam hal pemasaran. Pemasaran. Tidak hanya di wilayah dalam negeri seperti Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Kota Kupang, Labuan Bajo, Ruteng, Borong dan Bajawa, namun mereka  sudah mampu melakukan ekspor kopi ke USA dan Hongkong.

Baca juga: Timor Leste Jadi Negara Ekspor Impor NTT Terbesar Periode April 2022

Ini membuktikan bahwa kualitas kopi yang baik menjadi andalan mereka dalam mengembangkan usaha ini. Omzet bersih yang ia dapat jika dihitung perbulannya berkisar 7-10 juta rupiah.

“Dari usaha ini berharap kedepannya bisa semakin maju, semoga semakin banyak manfaatnya bagi banyak orang terutama masyarakat di kampong saya sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja", ujarnya.

Kegigihannya inilah yang menghantarkan  Ronald menjadi  salah satu Nominee Young Ambassador yang dicalonkan oleh SMK PP Negeri Kupang.

Melihat kiprahpetani milenial asal NTT ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) memberikan apresiasinya dan mengatakan bahwa menjadi petani itu keren.

Baca juga: Abraham Liyanto: NTT Harus Paling Depan Jaga Pancasila

“Menjadi petani milenial itu keren, kenapa keren? Selain melibatkan teknologi dan IoT, petani milenial harus mampu bekerjasama bahkan berkorporasi se dalam prosesnya sehingga hasil pertanian lebih produktif dan waktu lebih efisien bahkan bisa ekspor ke luar negeri”, tegas Dedi Nursyamsi.(*)

Berita NTT Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved