Hari Pancasila

NTT Harus Menjadi Dasar Yang Kuat Gaungkan Pancasila

Dengan demikian masyarakat di NTT itu sungguh-sungguh menjadi masyarakat yang Pancasila dan menjadi revolusioner bagi bangsa Indonesia

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG-COM/IRFAN HOI
Pengukuhan Badan Pengurus DPD GPP Provinsi NTT oleh pengurus pusat GPP di aula Hotel Neo Aston   Kota Kupang. Minggu 29 Mei 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG --  Provinsi NTT sebagai tempat lahirnya Pancasila, dianggap sebagai tempat yang paling tepat oleh Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) untuk menggalakkan gerakan Pancasila di seluruh penjuru Nusantara.

Penggalakkan ini diitandai pengukuhan pengurus tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.

Ketua DPP GPP Antonius Manurung, menjelaskan, 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila merupakan tonggak sejarah penting lahirnya Republik Indonesia. NTT harus menjadi provinsi yang pertama dan utama yang meletakkan dasar yang kuat untuk pembumian Pancasila.

"Karena Ende Nusa Tenggara Timur adalah rahim Pancasila itu yang sangat penting," katanya di Kupang, usai melakukan pengukuhan pengurus DPD GPP NTT, Minggu 29 Mei 2022.

Dengan pengukuhan, harapannya, ini menjadi pintu masuk atau langkah strategis awal kedepan bagi dewan pimpinan daerah mulai dari dewan pembina, pengurus dewan dan pakar untuk bersinergi serta bekerjasama dalam rangka mengembangkan gerakan ini sampai basis paling bawa.

Baca juga: DPC Gerakan Pembumian Pancasila Kota Kupang Ingin Jadikan Kota Kupang Istana Kasih

Dengan demikian masyarakat di NTT itu sungguh-sungguh menjadi masyarakat yang Pancasila dan menjadi revolusioner bagi bangsa Indonesia.

Antonius mengaku, GPP sendiri berdiri pada  1 Juni 2019. Saat ini baru berusia tiga tahun sejak dideklarasikan di tugu Proklamasi, Jakarta.

Total kepengurusan tingkat provinsi tersebar di 24 provinsi dan 100 Dewan Pimpinan Cabang. Dia berharap pimpinan daerah terus memberikan eksistensi dalam menggaungkan Pancasila.

Sementara itu, Dewan pakar DPD GPP NTT, Prof. Dr. I Gusti B. Arjana, Ms, mengatakan, ia bersama dewan pakar lainnya akan membantu dan mempelajari berkaitan dengan ini.

Ia menyebut, bangsa yang tidak memiliki ideologi, Ukrania, contohnya, memiliki kelompok separatis yang enggan memyatu dengan negaranya. Penyebabnya karena tidak kuatnya penganutan idelogi.

Baca juga: 100 Guru di Kota Kupang Dibekali Moderasi Beragama

Mantan akademisi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang itu menyebut, Kota Ende sebagai tempat lahirnya Pancasila dan kini menjadi idelogi. Oleh karena itu, idelogi itu harus dimiliki oleh semua elemen bangsa Indonesia.

"Gerakan pembumian yang selama ini mengambang, kini didaratkan di bumi Indonesia," kata dia.

Baginya, nilai luhur Pancasila yang dilahirkan Ir. Soekarno, merupakan yang paling lengkap. Permenungan Bung Karno ditengah tekanan psikologi, melahirkan kekuatan bangsa untuk tetap berdiri kokoh menjaga bumi Pertiwi. (Fan)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved