Laut China Selatan

China Berpikir untuk Menyerang Seseorang di Tengah Latihan Militer Laut China Selatan

Ketegangan meningkat di Laut China Selatan atas sikap agresif Beijing terhadap sekutu AS, Taiwan - yang diyakini China masih merupakan wilayahnya dan

Editor: Agustinus Sape
JONATHAN ERNST / REUTERS
Presiden AS Joe Biden berbicara selama konferensi pers bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida setelah pertemuan mereka di Istana Akasaka di Tokyo, Senin 23 Mei 2022. 

China 'Berpikir untuk Menyerang Seseorang' di Tengah Latihan Militer Laut China Selatan yang 'Tidak Menyenangkan'

POS-KUPANG.COM - China "jelas berpikir untuk menyerang" negara lain, klaim seorang ahli ketika kekhawatiran tumbuh bahwa Beijing dapat meluncurkan invasi ke Taiwan.

Pakar Gordon Chang telah memperingatkan sikap China terhadap negara kepulauan itu - yang bersekutu erat dengan AS - "semakin tidak menyenangkan".

Kolumnis dan analis politik mengatakan tindakan tokoh senior di Partai Komunis China mungkin mengindikasikan serangan sedang direncanakan.

Pejabat China telah berusaha untuk melindungi diri mereka dari sanksi AS, yang menurut Chang menunjuk pada invasi yang membayangi.

Chang mengatakan kepada Fox Business, "Ini semakin tidak menyenangkan karena Wall Street Journal kemarin melaporkan bahwa China sedang mencoba untuk memberikan sanksi kepada pejabat seniornya.

"Sekarang mereka tidak akan melakukan itu kecuali mereka berpikir mereka akan melakukan sesuatu yang akan kami berikan sanksi kepada mereka, seperti menyerang Taiwan atau negara lain.

“Jadi militer China selalu terus berusaha memperbaiki diri agar lebih siap.

"Jelas mereka berpikir untuk menyerang seseorang."

Sebelumnya hari ini, Presiden Joe Biden mengatakan dia akan bersedia menggunakan kekuatan untuk membela Taiwan, mengakhiri serangkaian komentar kritis tentang China saat berada di Asia yang menurut seorang ajudannya tidak mewakili perubahan dalam kebijakan AS terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Pernyataan Biden, yang dibuat selama kunjungan pertamanya ke Jepang sejak menjabat, dan seperti yang dilihat oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, tampaknya merupakan penyimpangan dari kebijakan AS yang ada yang disebut ambiguitas strategis di Taiwan.

China menganggap pulau demokrasi itu sebagai wilayahnya, di bawah kebijakan "satu China", dan mengatakan itu adalah masalah paling sensitif dan penting dalam hubungannya dengan Washington.

Ketika seorang reporter bertanya kepada Biden selama konferensi pers bersama dengan pemimpin Jepang apakah Amerika Serikat akan membela Taiwan jika diserang, presiden menjawab, "Ya".

"Itu komitmen yang kami buat," katanya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved