Berita NTT Hari Ini
BPJS Kesehatan Turut Mendukung Pelaksaanaan Bridging E-Puskesmas dengan P-Care di Manggarai Barat
Perkembangan transformasi sistem teknologi kesehatan kini telah berubah fokus berubah dari sifatnya pelaporan menjadi pelayanan. Digitalisasi pelayana
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Perkembangan transformasi sistem teknologi kesehatan kini telah berubah fokus berubah dari sifatnya pelaporan menjadi pelayanan. Digitalisasi pelayanan Kesehatan ini diharapkan dapat membawakan efektifan dan kecepatan dalam pelayanan bagi pasien.
Begitupun dengan pelayanan pasien di tingkat Puskesmas. Pengembangan digitalisasi di Puskesmas termasuk di dalamnya adalah penerapana E-Puskesmas, yaitu Sistem Informasi Manajemen Puskesmas yang berbasis aplikasi webservis.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Adrianus Ojo, selaku inisiator awal aplikasi e-Puskesmas menjelaskan bahwa di Kabupaten Manggarai Barat ada 4 Puskesmas yang menjadi pilot project pelaksanaan E-Puskesmas, yaitu Puskesmas Labuan Bajo, Benteng, Waenakeng dan Golowelu. Ke-empat Puskesmas tersebut telah diberikan pelatihan e-Puskesmas secara daring selama 2 hari pada tanggal 12 s/d 13 Mei 2022 dan uji coba pertama di Puskesmas Labuan Bajo pada tanggal 21 Mei 2022 oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat.
Bersama dengan Sekertaris Dinkes turut hadir BPJS Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat pada kesempatan uji coba kedua pada tanggal 23 Mei 2022 untuk memantau pelaksanaan E-Puskesmas Bridging P-Care di Puskesmas Labuan Bajo.
Kepala Kantor Kabupaten Manggarai Barat, Febronia Animan, melakukan pengecekan langsung proses sinkronisasi bridging data di aplikasi E-Puskesmas dan di aplikasi P-Care Puskesmas Labuan Bajo. Tujuan dari brigding system adalah untuk meningkatkan efektivitas proses pengentrian data pelayanan pasien JKN-KIS oleh petugas Puskesmas di aplikasi E-Puskesmas dan sudah terkoneksi dengan aplikasi P-Care milik BPJS Kesehatan.
Dari hasil pemantauan langsung beberapa hal yang masih perlu dibenahi sebelum aplikasi ini diterapkan dalam pelayaan langsung kepada pasien antara lain; perlu dipahami dengan benar persyaratan-persyaratan bridging PCare, terutama terkait mapping data tenaga kesehatan, data obat (nama dan jumlah stok obat) dan data tarif tindakan pelayanan Kesehatan.
Adapun kendala yang ditemukan pada ujicoba tersebut petugas Puskesmas difasilitasi oleh Sekertaris Dinkes untuk langsung berkonsultasi dengan Infokes Indonesia, selaku developer aplikasi E-Puskesmas yang digunakan oleh Dinkes Manggarai Barat.
Adrianus Odjo memberikan apresiasi yang luar biasa atas semangat para staf Puskesmas Labuan Bajo yang mencurahkan waktunya untuk belajar aplikasi E-Puskesmas ini.
“Kita tidak akan mundur, memang awalnya terasa susah, tapi ketika sudah berjalan optimal akan banyak kemudahan pelayanan yang bisa dirasakan oleh pasien dan juga nakes," ujarnya. (tom)
