Tips Sehat
Kenali Kejang Akibat Ayan, Gejala Penyakit Epilepsi Lainnya, Penyebab dan Cara Merawatnya
kejang dapat berlangsung beberapa detik, dimana penderita dapat kehilangan kesadaran.
POS-KUPANG.COM - Salah satu penyakit yang menyebabkan kejang yang terjadi secara berulang-ulang adalah epilepsi.
Apakah epilepsi bisa sembuh? Bagaimana cara antisipasi agar kejang tak berulang dan cara mengobatinya?
Berikut ini penjelasan terkait penyakit epilepsi hingga langkah pengobatan yang bisa dilakukan.
Epilepsi merupakan gangguan kronis yang menyebabkan kejang secara berulang-ulang tanpa alasan.
Selain itu, penyakit epilepsi dapat terjadi akibat dari kelainan genetik atau cedera otak yang dialami, seperti strok atau trauma.
Baca juga: Perubahan Kebiasaan BAB Salah Satu Gejala Penyakit Kanker Usus, Kenali Tanda Lainnya via Tinja
Kondisi tersebut membuat penderita kejang-kejang.
Kejang adalah ganguan aktivitas listrik di otak.
Terdapat dua jenis kejang yang perlu diketahui.
Pertama yaitu kejang umum mempengaruhi saluran otak.
Selanjutnya kejang fokal atau parsial, hanya mempengaruhi satu bagian otak.
Baca juga: Telah Diidentifikasi di 4 Negara, Kenali Gejala Penyakit Langka Cacar Monyet dan Masa Inkubasi
Selain itu, kejang dapat berlangsung beberapa detik, dimana penderita dapat kehilangan kesadaran.
Kejang merupakan gejala utama pada epilepsi.
Namun gejala epilepsi masing-masing orang berbeda-beda.
Lalu apa saja gejala epilepsi secara umum?
Dilansir Healthline, berikut gejala, pemicu, hingga cara mengobati penyakit epilepsi, di antaranya:
1. Gejala epilepsi
Baca juga: Waspada Sariawan Seperti Ini Bisa Jadi Gejala Penyakit Kanker Mulut, Tanda lainnya?
A. Kejang fokal (sebagian)
Terdapat dua jenis kejang fokal, yakni parsial sederhana dan parsial kompleks.
1) Kejang parsial sederhana
Kejang jenis ini tidak mengilangkan kesadaran penderita. hilangnya kesadaran
Gejalanya meliputi:
- Perubahan pada indera perasa, penciuman, penglihatan, pendengaran, atau sentuhan
- Merasa pusing
- Kesemutan dan kedutan pada anggota badan
Baca juga: Kerap Diabaikan, Catat Ini 8 Tanda atau Gejala Penyakit Kolesterol Tinggi,Waspada Jika Mudah Ngantuk
2) Kejang parsial kompleks
Membuat hilangnya kesadaran penderita
Gejalanya meliputi:
- Tatapan kosong
- Menjadi tidak responsif
- Melakukan gerakan secara berulang
B. Kejang umum
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Kaki Dingin Tanpa Sebab Disertai Kesemutan Bisa Jadi 4 Gejala Penyakit Ini
Kejang umum melibatkan seluruh otak, terdapat enam jenis kejang umum, di antaranya:
1) Kejang absense dapat menyebabkan tatapan kosong.
Jenis kejang ini juga dapat menyebabkan gerakan berulang seperti menampar bibir atau berkedip.
Biasanya juga ada kehilangan kesadaran secara singkat.
2) Kejang tonik menyebabkan kekakuan otot.
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Diabetes, Gampang Haus Hingga Luka yang Susah Sembuh
3) Kejang atonik menyebabkan hilangnya kontrol otot dan dapat membuat Anda jatuh tiba-tiba.
4) Kejang klonik ditandai dengan gerakan otot yang tersentak-sentak berulang pada wajah, leher, dan lengan.
5) Kejang mioklonik menyebabkan kedutan spontan pada lengan dan kaki.
6) Kejang tonik-klonik memiliki beberapa gejala, meliputi:
- Tubuh menjadi kaku
- Gemetar
- Kehilangan kontrol pada kandung kemih atau usus
- Sering menggigit lidah
- Kehilangan kesadaran
2. Apa yang memicu serangan epilepsi?
Beberapa orang dapat mengidentifikasi hal-hal atau situasi yang dapat memicu kejang atau epilepsi.
Beberapa pemicu epilepsi paling banyak secara umum, yakni:
- Sakit atau demam
- Merasa stres
- Kafein, alkohol, atau obat-obatan
- Makan terlalu sedikit atau makan berlebihan
3. Apa yang menyebabkan epilepsi?
Penyebab epilepsi belum dapat ditentukan secara pasti.
Hal tersebut dikarenakan, berbagai hal kemungkinan dapat menyebabkan kejang.
Akan tetapi, dapat diidentifikasi gejala epilepsi secara umum.
Beberapa penyebab epilepsi secara umum, di antaranya:
- Cedera otak traumatis
- Jaringan pada di otak setelah cedera otak (epilepsi pasca-trauma)
- Demam yang sangat tinggi
- Stroke, yang merupakan penyebab utama epilepsi pada orang di atas usia 35 tahun
- Beberapa penyakit pada pembuluh darah
- Kekurangan oksigen pada otak
4. Bagaimana epilepsi dapat diobati?
Dalam pengobatan atau perawatan untuk menyembuhkan epilepsi akan didasarkan pada tingkat keparahan gejala, kesehatan, dan bagaimana tubuh merespon pengobatan yang dilakukan.
Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Obat anti-epilepsi (anti konvulsan, anti kejang)
Obat-obatan tersebut dapat mengurangi jumlah kejang yang sedang dialami.
- Diet ketogenik
Diet ketogenik merupakan metode diet tinggi kuantitas lemak sehat, tinggi kualitas tetapi rendah kuantitas protein, bebas karbohidrat kecuali karbohidrat dari sayuran.
Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita epilepsi.
- Operasi otak
Area otak yang menyebabkan aktivitas kejang dapat dihilangkan atau diubah.
Berita lain terkait gejala penyakit
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Berikut Pengertian Penyakit Epilepsi Lengkap Gejala, Pemicu Hingga Cara Mengobati,