Perang Rusia Ukraina
Sudah 4 Bulan Invasi Rusia ke Ukraina, Ini Catatan Kronolgis Aksi Militer Tentara Putin di Ukraina
Sudah empat bulan Rusia menginvasi tetangganya Rusia. Dan, selama itupula pertempuran sengit masih terus berlangsung
POS KUPANG.COM -- Sudah empat bulan Rusia menginvasi tetangganya Rusia. Dan, selama itupula pertempuran sengit masih terus berlangsung
Rusia yang menargetkan perang yang disebut operasi khusus itu hanya seminggu, namun gagal mengusasi Ukaraina hingga perang pun terus berlanjuit dengan korban jiwa yang mencapai belasan ribu tentara termasuk warga sipil
Kini, ribuan tank Rusia yang rusak dihancurkan tentara Ukraina masih masih tersebar hampir dui seluruh wilayah Ukraina
Baca juga: Rusia Kerahkan Ahli Bahan Peledak Suriah ke Ukraina, Spesialis Bom Barel
Bahkan, sebagian tank Rusia yang rusak ddijadikan objek pajangan dalam pameran tentang damapak perang tersebut
Rusia memasuki bulan keempat invasi ke Ukraina pada Selasa (24/5), pertempuran tanpa akhir yang telah menewaskan ribuan orang, memaksa jutaan orang mengungsi, dan membuat kota-kota menjadi puing-puing.
Setelah menghentikan serangannya di ibu kota Ukraina, Kyiv, Rusia menekan di timur dan selatan dalam menghadapi sanksi yang meningkat dan serangan balasan Ukraina yang sengit yang mendapat dukungan senjata dari Barat.

Baca juga: Pasukan Rusia Menggebrak Jalan ke Severodonetsk, Ukraina Hancurkan Ratusan Artileri
Berikut beberapa peristiwa penting dalam konflik yang Reuters rangkum sejauh ini:
24 Februari
Rusia menginvasi Ukraina dari tiga front dalam serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Puluhan ribu orang mengungsi.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, dia meluncurkan "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy men-tweet: "Rusia telah memulai jalan kejahatan, tetapi Ukraina membela diri".
25 Februari
Pasukan Ukraina memerangi Rusia di utara, timur, dan selatan. Artileri menggempur Kyiv dan pinggiran kota serta otoritasnya.
Baca juga: Wajah Vladimir Putin Bahagia dan Bangga Serangan Siber dan Sanksi ke Rusia oleh Barat Gagal Total?
1 Maret
Seorang pejabat AS mengatakan, konvoi kendaraan lapis baja Rusia yang berencana masuk ke Kyiv tertahan oleh masalah logistik.
Rusia menyerang sebuah menara TV di Kyiv dan mengintensifkan pemboman jarak jauhnya terhadap Kharkiv di timur laut dan kota-kota lain, dalam apa yang dilihat sebagai pergeseran taktik Moskow karena harapannya untuk menyerang cepat di ibu kota memudar.
2 Maret
Pasukan Rusia memulai pengepungan di pelabuhan tenggara Mariupol, yang dianggap penting bagi upaya Rusia untuk menghubungkan wilayah Donbas timur dengan Krimea, Semenanjung Laut Hitam yang direbut Moskow pada 2014.
Baca juga: Wajah Vladimir Putin Bahagia dan Bangga Serangan Siber dan Sanksi ke Rusia oleh Barat Gagal Total?
Pasukan Rusia mencapai pusat pelabuhan Laut Hitam Kherson, pusat kota besar pertama yang mereka rebut.
Satu juta orang telah meninggalkan Ukraina, menurut badan pengungsi PBB, UNHCR.
4 Maret
Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa. NATO menolak seruan Ukraina untuk zona larangan terbang, dengan mengatakan itu akan meningkatkan konflik.
8 Maret
Warga sipil melarikan diri dari kota timur laut Sumy lewat koridor kemanusiaan pertama yang berhasil disetujui. Dua juta orang kini telah meninggalkan Ukraina, menurut UNHCR.
Baca juga: Komandan Jenderal Militer Tertinggi Rusia Terluka Kena Pecahan Peluru dalam Pertempuran di Ukraina
9 Maret
Ukraina menuduh Rusia membom sebuah rumahsakit bersalin di Mariupol, mengubur orang-orang di reruntuhan. Rusia mengatakan, pejuang Ukraina menduduki gedung itu.

13 Maret
Rusia memperluas perangnya jauh ke Ukraina barat, menembakkan rudal ke pangkalan di Yavoriv dekat perbatasan dengan anggota NATO Polandia.
16 Maret
Ukraina menuduh Rusia mengebom teater Mariupol, tempat ratusan warga sipil berlindung. Moskow menyangkalnya.
Baca juga: Padahal Makin Harmonis, Terungkap Racun Diantara Hubungan Krisdayanti & Ashanty
25 Maret
Moskow memberi sinyal, mereka mengurangi ambisinya dan akan fokus untuk meraih keuntungan di timur, dan pasukan Ukraina melakukan serangan untuk merebut kembali kota-kota di luar Kyiv.
30 Maret
Lebih dari 4 juta orang telah meninggalkan Ukraina, menurut UNHCR.
3 dan 4 April:
Ukraina menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah kuburan massal dan mayat orang-orang yang ditembak dari jarak dekat ditemukan di Kota Bucha yang direbut kembali. Kremlin menyangkal bertanggungjawab.
8 April
Ukraina menyalahkan Rusia atas serangan rudal di stasiun keretaapi di Kramatorsk yang menewaskan sedikitnya 52 orang yang mencoba melarikan diri dari serangan timur. Rusia menyangkal bertanggungjawab.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Putin Bangga Serangan Siber dan Sanksi ke Rusia Negara Barat, Gagal Total
14 April
Kapal perang utama Rusia di Laut Hitam, Moskva, tenggelam setelah apa yang dikatakan Ukraina sebagai serangan rudal. Rusia menyalahkan ledakan amunisi.
18 April
Rusia meluncurkan serangan timurnya, melepaskan ribuan tentara dalam apa yang digambarkan Ukraina sebagai Pertempuran Donbas, kampanye untuk merebut dua provinsi dan menyelamatkan kemenangan medan perang.
21 April
Putin menyatakan, Mariupol "dibebaskan" setelah hampir dua bulan pengepungan. Tetapi, ratusan tentara Ukraina bertahan di dalam pabrik baja Azovstal yang besar di kota itu.
Baca juga: Wajah Vladimir Putin Bahagia dan Bangga Serangan Siber dan Sanksi ke Rusia oleh Barat Gagal Total?
25 dan 26 April
Transniestria, wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri di Moldova, mengataka,n ledakan menghantam sebuah kementerian dan dua tiang radio. Ia menyalahkan negara tetangga Ukraina. Kyiv menuduh Moskow melancarkan serangan untuk mencoba memperluas konflik.
28 April
Rusia menembakkan dua rudal ke Kyiv selama kunjungan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kata Ukraina. Kremlin menuduh Ukraina menyerang wilayah Rusia di dekat perbatasan. Dua ledakan terdengar di Kota Belgorod, Rusia.
1 Mei
Sekitar 100 warga sipil Ukraina dievakuasi dari reruntuhan pabrik baja Azovstal di Mariupol, yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah "operasi lintas yang aman".
7 Mei
Sebanyak 60 orang dikhawatirkan tewas setelah sebuah bom menyerang sebuah sekolah desa di Bilohorivka, Ukraina timur, kata gubernur setempat.
9 Mei
Putin mendesak Rusia untuk berperang dalam pidato Hari Kemenangan yang menantang, tetapi diam tentang rencana untuk setiap eskalasi di Ukraina.
10 Mei
Ukraina mengatakan, pasukannya telah merebut kembali desa-desa dari Rusia di utara dan timur laut Kharkiv, menekan serangan balasan yang dapat menandakan pergeseran momentum perang dan membahayakan kemajuan utama Rusia.
Baca juga: PENGAKUAN JUJUR Tentara Rusia di Ukraina: Terpaksa Ikuti Perintah Putin Padahal Tak Ingin Perang
12 Mei
Lebih dari 6 juta orang telah meninggalkan Ukraina, menurut UNHCR.

13 Mei
Video dari militer Ukraina tampaknya menunjukkan pasukan Ukraina menghancurkan bagian dari konvoi kendaraan lapis baja Rusia saat mencoba menyeberangi Sungai Siverskyi Donets di wilayah Donbas timur. Reuters tidak bisa memverifikasi rekaman tersebut.
14 Mei
Pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan di dekat Kota Izium yang dikuasai Rusia timur, menurut gubernur setempat.
18 Mei
Finlandia dan Swedia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan aliansi NATO, sebuah langkah yang akan membawa perluasan aliansi militer Barat yang ingin dicegah oleh Putin.
20 Mei
Pejuang Ukraina yang bertahan di pabrik baja Azovstal Mariupol menyerah kepada pasukan Rusia selama beberapa hari. Pada 20 Mei, Rusia mengatakan, pasukan Ukraina terakhir telah menyerah.
Beberapa jam sebelumnya, Zelenskiy menyatakan, militer Ukraina telah memberi tahu para tentara, mereka bisa keluar dan menyelamatkan hidup mereka.*
Artikel lain terkait Perang Rusia Ukraina
Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id berjudul: 4 Bulan Invasi Rusia ke Ukraina: Pertempuran Tanpa Akhir