Kabar Artis

Pengamat Prediksi Ada 3 Nama Bakal Capres dan 4 Cawpres 2024, Ada Puan Prabowo, Anies dan AHY

Pemilihan Presiden RI baru akan digelar awal tahun 2024 mendatang Namun diskusi dan presiden mengenai sosok yang bakal maju menjadi calon presiden su

Editor: Alfred Dama
Kolase Tribunnews.com
Prabowo Subianto, Puan Maharani, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono. Keempat nama tersebut diperkirakan akan masuk bursa Capres-Cawapres di Pilpres 2024. 

POS KUPANG.COM -- Pemilihan Presiden RI baru akan digelar awal tahun 2024 mendatang

Namun diskusi dan presiden mengenai sosok yang bakal maju menjadi calon presiden sudah mulai mengiang sejak kini

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi akan ada tiga poros koalisi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Seperti diketahui terdapat syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sesuai aturan Pasal 222 UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.

Baca juga: Cara Menteri Jokowi Tebar Pesona untuk Jadi Capres, Mejeng di Mesin ATM hingga Baliho

Di mana pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 % dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 % dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, sosok yang dikenal luas tetapi juga tak disukai banyak pihak
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, sosok yang dikenal luas tetapi juga tak disukai banyak pihak (Tribunnews.com)

"Adanya presidential threshold 20 % ini akan sulit dengan nantinya dengan 4 poros di Pilpres 2024, kecuali PDIP mau mengusung dirinya sendiri tanpa berkoalisi," ujarnya kedapa Tribunnews.com, saat hadir sebagai narasumber dalam program Panggung Demokrasi, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Balas Budi ke Golkar, Ridwan Kamil Dukung Airlangga Capres

Pihaknya pun mengatakan terkait prediksi poros-poros tersebut.

Pada peta simulasi poros pertama yakni Prabowo-Puan Maharani, partai pengusung PDIP dan Gerindra.

Atau bisa juga, lanjut Pangi, mereka mengusung Anies Baswedan - Puan Maharani, dengan partai pengusungnya bisa PDIP dan Partai Nasdem.

Lantas poros kedua yakni Ganjar Pranowo - Erick Thohir atau bisa juga Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto dengan partai pengusungnya Golkar, PPP, PKB, dan PAN.

Kemudian bisa juga Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan partai pengusung Nasdem, PKS dan Demokrat.

Baca juga: Joe Biden Akhirnya Angkat Suara Lewat KTT ASEAN-AS, Jokowi Tak Tolak Kehaditan Vladimir Putin

Kemudian pada simulasi poros peta koalisi kedua, lanjut Pangi, bisa saja poros pertama Ganjar Pranowo - Erick Thohir atau Ganjar Pranowo - Khofifah, yang diusung PDIP dan PKB.

Poros kedua Prabowo - Ridwan Kamil.

"Ridwan Kamil diambil karena memiliki jumlah suara provinsi terbesar, sedangkan kalau misalnya Prabowo ingin mengambil ceruk segmen dari Muslimat NU Prabowo dapat dipasangkan dengan Khofifah."

"Dan kombinasi Prabowo - Ridwan Kamil maupun Prabowo - Sandiaga Uno atau Prabowo - Airlangga di poros kedua ini bisa diusung oleh Gerindra dan Golkar," lanjut Pangi.

Poros ketiga bisa Anis Baswedan - AHY, dengan partai pengusung PKS dan Demokrat.

Sementara dilihat dari suvey menurut Pangi, unutk posisi calon wakil presiden (wapres) 2024 itu ada beberapa nama.

Baca juga: AHY Tak Terganggu Koalisi Indonesia Bersatu: Lebih Baik Kami Tak Tergesa-Gesa daripada Terburu-Buru

Yakni Sandiaga Uno dengan elektabilitasnya yang cukup, logistiknya pun juga siap.

"Kedua Erick Thohir , memang beliau sudah kelihatan menjadikan Kementerian itu di posisi abuse of power," ungkapnya.

AHY unggah foto para Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
AHY unggah foto para Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Tribunnews.com)

Juga Ridwan Kamil dan Khofifah yang potensial menjadi calon wakil presiden, kemudian terakhir ada Erlangga Hartarto.

Sedangkan untuk calon presiden 2024 (capres) ada tiga nama yakni Prabowo, Ganjar dan Anis.

Menyoal Koalisi 2024

Pengamat Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riwanto menilai sistem pemilu presiden di Indonesia sangat memungkinkan untuk terjadinya koalisi partai politik.

Lantaran adanya aturan presidential threshold 20 % .

Baca juga: Segini Jumlah Harta Kekayaan Prabowo Subianto dan Puan Maharani, Siapa Lebih Kaya?

"Sangat tidak mungkin kalau ada partai yang mandiri kecuali sangat percaya diri seperti PDIP selebihnya itu partai-partai akan mengalami koalisi untuk memenuhi angka 20 % itu," ujarnya.

Menurutnya, koalisi partai politik akan terbangun kalau mekanisme yang mereka buat itu logis.

Pihaknya juga menyebutkan koalisi Indonesia itu unik karena merupakan koalisi yang dasarnya adalah mencari kuasa.

Dan biasanya tidak bertahan lama, lantaran salah satunya tidak berdasarkan pada ideologi.

"Menurut saya koalisi-koalisi yang akan dibangun di Indonesia dalam Pilpres 2024 ini merupakan koalisi yang sangat cair," katanya.

Bahkan dirinya mengkritisi tidak match, koalisi Indonesia bersatu yang dihuni PAN, PPP. dan Golkar.

"Koalisi Indonesia bersatu itu tidak match, Golkar itu nasionalis, PAN basisnya Muhammadiyah urban masyarakat kota, dan PPPbasisnya NU kebanyakan masyarakat desa, jadi enggak nyambung," katanya.*

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prediksi Pengamat: Ada 3 Capres dan 5 Wapres di 2024, Sebut Prabowo, Anies, AHY, hingga Khofifah

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved