Militer Amerika Serikat
Tak Mau Kalah dari China dan Rusia, AS Klaim Telah Berhasil Menguji Senjata Hipersonik Pertamanya
Angkatan Udara AS pada hari Senin (16/5)melaporkan telah berhasil melakukan uji coba senjata hipersonik pertamanya. Rudal ini disebut berhasil melesat
POS KUPANG.COM -- Rudal hipersonik milik Rusia dan China akhirnya memaksa Amerika juga ikut mengembangkan jenis rudal berkecepatan tinggi tersebut
Angkatan Udara AS pada hari Senin (16/5)melaporkan telah berhasil melakukan uji coba senjata hipersonik pertamanya. Rudal ini disebut berhasil melesat dengan kecepatan lima kali lebih besar dari kecepatan suara.
Dilansir dari Reuters, uji coba dilakukan pada hari Sabtu (14/5) di lepas pantai California Selatan. Senjata hipersonik AS, atau Senjata Respons Cepat yang Diluncurkan Udara (ARRW), diluncurkan melalui pesawat pembom B-52
Baca juga: China Bereaksi terhadap Kesepakatan Rudal Hipersonik AUKUS, Barnaby Joyce: Ancaman Eksistensial
Dalam pernyataannya, Angkatan Udara AS mengatakan booster ARRW menyala dengan durasi yang sesuai dengan harapan.
"Setelah berpisah dari pesawat, booster ARRW menyala dan terbakar selama durasi yang diharapkan, mencapai kecepatan hipersonik lima kali lebih besar dari kecepatan suara," ungkap Angkatan Udara AS.
Bulan lalu, Bloomberg melaporkan bahwa Angkatan Udara AS akan mendeklarasikan kemampuan operasional awal senjata hipersonik pada akhir tahun 2023. Mundur satu tahun dari rencana awal pada 30 September 2022.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Bahaya, Siap Perang Nuklir Rusia Bawa Rudal Nuklir ke Perbatasan Finlandia
Meski dianggap sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia, nyatanya AS masih tertinggal dalam hal pengembangan senjata hipersonik.
senjBaca Juga: Kembali Tunda Senjata Hipersonik, AS Makin Tertinggal dari China dan Rusia
Rusia memulai debutnya dengan meluncurkan rudal hipersonik jenis udara-ke-darat dalam serangan di Ukraina pada bulan April lalu.

Sementara China juga telah berhasil menembakkan rudal hipersonik dalam uji coba dari orbit Bumi menuju target yang ada di Bumi pada bulan Juli tahun lalu.
Rudal hipersonik AS, yang diproduksi oleh Lockheed Martin, mengalami kegagalan dalam tiga tes motor booster secara berturut-turut tahun lalu.
Baca juga: AS Ketar Ketir, China Makin Perkata di Laut China Selatan, PLA Navi Tambah Kapal Perang Perusak
Bloomberg mencatat, Lockheed Martin mendapatkan kontrak pengembangan awal senilai US$ 480 juta pada April 2018, yang kemudian dinaikkan menjadi US$ 986 juta di Desember 2019.
Secara keseluruhan, Angkatan Udara AS telah menerima anggaran mencapai US$ 1,4 miliar untuk pengembangan senjata hipersonik pertamanya.*
Artikel lain Militer Amerika Serikat
Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id berjudul: Angkatan Udara AS Klaim Telah Berhasil Menguji Senjata Hipersonik Pertamanya