Berita TTS Hari Ini

Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak Sapi, TTS Masih Aman.

Kita juga memberikan pengumuman melalui RSPD hari ini atau besok agar masyarakat tidak bertanya-tany

Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.com/ Adrianus Dini
Kepala dinas peternakan kabupaten Timor Tengah Selatan, drh. Dianar A. S Ati 

Laporan Reporter Pos-Kupang.com, Adrianus Dini  

POS-KUPANG.COM, SOE - Terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi, di TTS Masih Aman. Namun pihak pemerintah melalui dinas peternakan kabupaten TTS tetap siaga memantau perkembangannya.

Hal tersebut kepada pos Kupang disampaikan kepala dinas peternakan kabupaten Timor Tengah Selatan, drh. Dianar A. S Ati di ruang kerjanya, Selasa 17 Mei 2022. 

"Kita di TTS, masih aman. Namun kita perlu meningkatkan pengawasan kesehatan hewan di lapangan. Teman-teman di lapangan selalu siaga untuk hal ini. Kita berada dalam kondisi waspada," ungkap Ati.

Dia mengatakan, laporan kasus oleh masyarakat akan langsung direspon dan diperiksa oleh tim pengawas yang ada di kecamatan dan desa.

"Jika ada laporan kasus penyakit pada ternak sapi, teman-teman di lapangan langsung mengikuti untuk melakukan pemeriksaan apakah ada gejala PMK. Hal tersebut karena tim pengawas di lapangan sudah diinformasikan mengenai penyakit ini," terang Ati.

Baca juga: Belum ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak

Ati menjelaskan berkenaan dengan PMK pada ternak sapi ini, sudah ada instruksi dan SK dari gubernur.

"Secara provinsi sudah ada instruksi gubernur dan SK gubernur bahwa ternak dari wilayah tertular atau daerah transit tidak boleh masuk ke wilayah NTT," ucapnya.

"Tentu berdasarkan SK gubernur tersebut kita dari kabupaten akan mengambil langkah-langkah berpedoman pada SK tersebut," lanjut Ati.

"Sesuai SK gubernur, ternak ataupun daging olahan dari wilayah terdampak tidak boleh masuk ke wilayah kita," katanya.

"kita berharap dengan cara seperti itu NTT tidak sampai tertular karena penyakit ini terbilang sangat berbahaya bagi ternak sapi," harapnya.

"Untuk sementara saya pikir kita dari NTT yang menjadi pemasok ternak sapi ke wilayah Jawa. Sedangkan dari luar masuk ke wilayah NTT saya pikir tidak ada," kata Ati.

Dijelaskannya, berkaitan dengan PMK pada ternak sapi, pihak pemerintah sudah berkoordinasi dengan pengawas di tingkat kecamatan dan desa. Pemberitahuan kepada masyarakat terkait penyakit ini akan disampaikan melalui Radio Siaran Pemerintah Kabupaten TTS.

"Untuk teman-teman di tingkat kecamatan sudah diinformasikan tentang keadaan ini.
Kita juga memberikan pengumuman melalui RSPD hari ini atau besok agar masyarakat tidak bertanya-tanya tentang PMK itu apa sebenarnya. Jadi kita memberi informasi seputar penyakit PMK tersebut. Hal ini juga dimaksudkan agar mereka juga mengetahui status di NTT dan terkhusus di TTS, bahwa kita masih dalam status bebas, tetapi perlu antisipasi," terang Ati.

"Oleh karena itu, kepada masyarakat kita berharap agar jika ada penyakit yg dialami ternak sapi perlu segera dilaporkan agar kita melakukan pemerikasaan dan memilih langkah pencegahan," tutupnya.

Kepala dinas peternakan kabupaten Timor Tengah Selatan, drh. Dianar A. S Ati
Kepala dinas peternakan kabupaten Timor Tengah Selatan, drh. Dianar A. S Ati (Pos Kupang.com/ Adrianus Dini)
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved