Berita Sumba Barat Hari Ini
Atasi Serangan Hama Belalang, Ini Langkah Kepala BPBD Sumba Barat
kalau penyemprotan menggunakan alat semprot biasa maka tidak mungkin dapat menjangkau belalang yang terbang tinggi
Penulis: Petrus Piter | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Barat, Ir. Yanis Lubalu mengatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah pusat untuk mengatasi serangan hama belalang di Sumba Barat.
Dikatakan Yanis Lubalu saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 17 Mei 2022, pihaknya telah membicarakan hal tersebut dengan BPBD NTT. Diakuinya ada sedikit kendala, kalau penyemprotan menggunakan heli kopter. Sebab begitu helikopter muncul dengan bunyi keras pasti, belalang terbang jauh.
Begitu pula, kalau penyemprotan menggunakan alat semprot biasa maka tidak mungkin dapat menjangkau belalang yang terbang tinggi.
Baca juga: Belalang Kembara Serang Areal Persawahan Kota Waikabubak, Tanaman Padi II Terancam Gagal
Karena itu pertimbangan-pertimbangan itu telah disampaikan dengan harapan bantuan tersebut segera tiba apapun bentuknya sehingga dapat digunakan untuk membasmi serangan hama belalang yang terus meluas di wilayah Sumba Barat.
Ia menambahkan, masyarakat Sumba Barat dalam hal ini petani sedikit merasa lega karena serangan hama belalang muncul disaat petani sudah memanen.
Dirinya membayangkan, serangan hama belalang yang begitu besar, dimana dalam hitungan jam saja bahkan tidak sampai satu jam, lahan padi dan jagung satu hektar habis dimakan belalang.
Baca juga: Belalang Serang Padi Dan Jagung Petani, BPBD Sumba Barat Buka Portal Informasi
"Pastinya petani sangat kecewa dan terus berjibaku dengan peralatan seadanya mengusir belalang bila serangan hama belalang tersebut datang pas petani belum memanen," kata Yanis.
Meski demikian, ia mengaku, terdapat beberapa petani sudah menyiapkan lahan sawah padi ke I. Bahkan sebagian petani sudah menanam padi ke II atau musim tanam II (MT II).
Dikuatirkan bila keadaan itu tidak segera diatasi maka tanaman padi ke II bisa saja gagal tanam. Para petani takut menanam karena kuatir dimakan belalang. Kalau sudah menanam harus bekerja keras menjaga dan menghalau belalang menyerang tanaman padi milik petani itu.(*)