KKB Papua
Goliat Tabuni Bak Singa Tua Meski Sudah Renta Tapi Masih Ditakuti, Kejamnya Lebih dari Egi & Lekagak
Sampai saat ini ada empat orang di lingkungan KKB yang paling ditakuti baik oleh para pemberontak maupun masyarakat Papua. Kini satunya sudah sepuh.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM - Sampai saat ini ada empat orang di lingkungan KKB yang paling ditakuti baik oleh para pemberontak maupun masyarakat Papua.
Namun dari keempat orang tersebut, hanya ada satu sosok yang dulunya paling kejam dibandingkan tiga sosok lainnya.
Bahkan kekejamannya di waktu dulu, tak pernah dilupakan oleh publik Papua sampai dengan saat ini.
Kini sosok tersebut sudah tua. Usianya telah uzur, lantaran sudah lebih dari 70 tahun.
Meski sudah renta, tetapi namanya masih saja disegani. Tatkala memberi perintah, misalnya, tak satu pun diabaikan oleh para panglima KKB di Papua.
Dialah Goliat Tabuni, sosok yang belakangan ini cendeurng berada di balik layar. Ia tak tampil lagi sebagai eksekutor sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Kendati demikian, ajaran Goliat Tabuni telah ditularkan kepada pimpinan KKB yang lain.
Bahkan beredar kabar, bahwa Goliat Tabuni yang berkuasa di Intan Jaya, telah mewariskan ilmunya kepada pimpinan KKB yang lain di Papua.
Dan, salah satu sosok yang menerima warisan Goliat Tabuni, adalah Lekagak Telenggen, Panglima KKB di Puncak Jaya.
Soal benar tidaknya informasi tersebut, siapa pun tak bisa memastikannya.
Selama ini, meski mereka saling kenal tapi berperilaku seolah-olah tak pernah mengenal satu sama lain.
Bila sudah berada di medan laga, misalnya, mereka tak memperlihatkan kedekatan itu.
Baca juga: Sosok Baru Panglima KKB Berkeliaran di Intan Jaya, Bawa Senjata Sambil Tebar Ancaman Serbu TNI Polri

Yang dilakukannya hanyalah menyerang dan terus menyerang atas apa yang telah direncanakan.
Saat ini, ketika usia Goliat Tabuni mulai beranjak senja, muncul sosok dengan karakter yang tak jauh beda dari Goliat.
Dialah Lekagak Telenggen, Pimpinan KKB di Puncak Jaya, Egianus Kogoya Panglima KKB di Kabupaten Nduga dan M Murib.
Murib merupakan salah satu sosok yang juga ditakuti di Papua. Sebab tindakannya tak kenal ampun.
Untuk diketahui, sampai saat ini, keempat orang inilah yang menjadi target TNI Polri.
Meski belum ditemukan, namun anak-anak buahnya jadi sasaran empuk para prajurit pengawal kedaulatan NKRI.
Kejahatan Goliat Tabuni Yang Tak Pernah Dilupakan
SALAH satu kejahatan Goliat Tabuni yang tak pernah dilupakan, adalah penyerangan karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) pada Rabu 2 Maret 2022 lalu.
Dalam kasus tersebut, tercatat 8 orang karyawan tewas di tempat. Hanya satu orang yang lolos dari serangan kelompok Goliat Tabuni.
Para korban itu diserang KKB saat sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Kabupaten Puncak Jaya.
Hal itu diungkapkan oleh Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga.
Baca juga: HEBAT! Pasukan Marinir Tumpas Habis KKB di Sorong Timur, Kekuatan Musuh Ternyata Hanya Seujung Kuku
Dia mengungkapkan, kasus penyerangan itu diketahui dari salah satu karyawan PTT melalui sambungan telepon.
"Melalui rekaman CCTV Tower PTT, salah seorang karyawan PTT yang selamat meminta bantuan penyelamatan."
Karyawan berinisial NS itu meminta bantuan ketika teman-temannya diserang saat sedang memperbaiki jaringan telkomsel di Tower BTS 3.
Atas kasus tersebut, Goliat Tabuni sebagai Panglima perang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Terungkap pula, bahwa kasus penyerangan karyawan PTT itu terjadi di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
"Goliat Tabuni menyatakan bertanggung jawab atas insiden itu."

Namun Goliat menyebutkan bahwa para pihak yang ditembak merupakan kaki tangan anggota TNI di Beoga," kata Juru Bicara OPM, Sebby Sambom.
Sebby Sambom menyebutkan, orang yang ditembak bukan warga sipil biasa. Para korban adalah kaki tangan TNI Polri.
Bahkan semua korban itu adalah TNI yang menyamar sebagai warga sipil.
"Tidak ada alasan yang membenarkan bahwa itu warga sipil. Mereka adalah TNI. Dan, warga sipil sudah tinggalkan wilayah perang di Papua," kata Sebby Sambom.
Untuk diketahui, ketika belum bergabung ke KKB di Puncak Jaya, Goliat Tabuni pernah merintis usaha sebagai pengusaha kayu. Kala itu tahun 2015.
Baca juga: KKB, Jangan Bermimpi Papua Bisa Merdeka, Semua Negara Hormati Resolusi PBB Tentang Wilayah NKRI
Fakta ini diungkapkan Pangdam XVII/Cenderawasih yang saat itu diemban Mayjen TNI Hinsa Siburian.
"Dulu Goliat Tabuni sedang merintis profesi baru sebagai pengusaha kayu," katanya.
"Informsi ini disampaikan langsung oleh Bupati Puncak Jaya, Henok Ibo," ujarnya.
Saat itu, lanjut dia, Goliat Tabuni menawarkan sejumlah kayu olahan untuk dijual.
Dan, untuk memudahkan lancarnya usaha tersebut, Bupati Puncak Jaya, Henok Ibo menyumbangkan mesin pemotong kayu dan bahan bakar minyak (BBM). (frans krowin/*)